Secara umum hadirnya rasa stress tentu akan menjadikan suasana hati jadi buruk serta tak nyaman untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, ya. Dimana hal serupa juga berlaku dalam spesifikasi dunia perkariran, nih. Tentunya saat kamu stress akan berpengaruh pada kinerjamu yang pada akhirnya menjadikan pekerjaan tak kunjung kelar bahkan hasilnya sangat tak maksimal, ya.
Maka dari itu, kamu harus memahami tentang apa sih penyebab stress yang kamu alami di dunia karir, hal tersebut tentunya berguna untuk mencari obat yang tepat saat sudah tahu faktor penyebab alias si penyakitnya. Ya, mungkin saja obatnya bisa dengan perbaikan atua bahkan harus pergi meninggalkan pekerjaanmu yang sekarang demi kesehatan fisik dan mentalmu, nih. Tanpa berlama-lama lagi, langsung saja simak penjelasan terkait faktor penyebab dari stress pekerjaan di bawah ini, ya.
1. Keterbatasan di tempat kerja
Pernah gak sih kamu merasa stress karena pekerjaan yang kamu lakukan itu di situ-situ saja alias gak ada perkembangan yang signifiakan gitu? Coba ingat-ingat deh. Kalau kamu merasakannya, kini saatnya mengetahui faktor penyebabnya yang lebih dalam lagi, nih. Misalnya saja keterbatasan kerjaan yang kamu lakukan itu karena kuranganya motivasi kerja dari dalam dirimu? Rekan kerja yang mengambat kinerjamu? Atau bahkan fasilitas atau alat kerja yang rusak atau bahkan tak terpenuhi sebagai penunjang kerja padahal itu sangat penting untuk memberikan hasil kerja semaksimal mungkin.
Sekarang, coba tanya dirimu tentang hal apa sih yang membuat kamu jadi terbatas dalam melakukan pekerjaanmu saat ini? Pikirkan dengan baik-baik, ya. Nah, setelah menemukan faktor penyebanya secara spesifik, maka yang bisa kamu lakukan ialah mengemukakannya dengan pihak terkait atas sumber stressmu itu, misalnya dengan rekan kerja, atasam, bahkan psikolog sekalipun.
2. Konflik kepemimpinan
Nah, yang kedua ini mengenai konflik antar dua pemimpin yang berbeda pendapat tapi berpegaruh pada apa yang harus kamu kerjakan. Coba bayangakan ketika kamu memiliki dua bos lalu memberikan arahan yang berbeda terkait spesifikasi dari jobdesk kamu, tentunya akan sangat membingungkan karena perbedaan pendapat antar dua bos itu tak bisa kamu bantah dengan statusmu yang suma pegawai, jadi mau tak mau ya kamu harus terus di tengah.
Lantas, terkait arahan yang berbeda itu harus kamu pilih yang mana untuk acuan pekerjaan yang harus kamu kerjakan? Mengingat keduanya ialah pimpinan? Tentunya dengan melihat bos mana yang akan jadi penanggung jawab utamamu, tempat kamu memberikan laporan kerja. Jangan sampai kamu mengerjakan versi keduanya yang hanya akan membuatmu stress hingga jatuh sakit, lho.
- Baca juga : Tren Kerja di 2022, Apa Aja Ya?
3. Rekan kerja yang mengganggu produktivitas
Tak bisa dipungkiri bahwa dalam suatu pekerjaan kita harus bisa bekerja dengan tim, ya. Dimana dari satu sisi terkadang memiliki rekan kerja yang tepat akan sangat membantu pekerjaan bersama agar lebih bisa cepat selesai, ibaratnya mengangkat meja sendiri dengan dua orang tentu akan lebih ringan jika diangkat berdua. Tapi, di sisi lain terkadang adanya rekan kerja ini jutsru menghambat produktivitas kerjamu, lho. Ibaranya kalau mengangkat meja berdua tapi ia tak serius mengangkatnya yang akhirnya meja itu terjatuh dan kamu ikut terimbas dampak dari jatuhnya meja tersebut.
Ya, dalam kehidupan nyata di dunia pekerjaan sering kali terdapat gangguan dari rekan kerja seperti rekan kerja yang senang mengobrol, suka memutar musik keras-keras, hingga suka menggosung bahkan melakukan bullying pada kamu. Intinya, hubungan buruk dengan rekan kerja bisa juga menjadi penyebab stres yang akhirnya mengganggu produktivitas kerjamu bahkan bisa berakibat buruk pada kesehatanmu, baik secara fisik maupun mental.
Atas dasar itu, jika kamu merasa sangat terganggu dengan ulah rekan kerjamu itu, maka jangan ragu untuk mengajaknya bicara serius tapi tetap sopan agar ia bisa lebih profesional lagi saat berada di lingkungan pekerjaan agar tak membuat orang lain stress yang bisa mengambat pekerjaannya. Kalau hal itu masih tak mempan, jangan ragu untuk mengungkapkannya pada atasan, tapi ingat tetap dengan bahasa yang profesioanal dan rasional tanpa over menjatuhkan rekan kerja, ya.
4. Beban kerja berlebihan dan berganda
Tentunya untuk memberikan hasil kerja yang berkualitas tinggi diperlukan keseimbangan antara keahlian dengan tenggang waktu yang diberikan, ya. Lantas bagaimana jika seseorang yang seharusnya batas produktivitasnya hanya mampu menghasilkan sejumlah 3 karya dalam satu minggu kerja, tapi di suruh membuat 5 karya dalam satu minggu kerja? Tentu hasilnya akan mengecewakan dengan proses pengerjaan yang diringi oleh rasa stress karena menerima pekerjaan yang berlebihan.
Begitu pula saat kamu ialah seoarang ahli A, tapi di suruh merangkap menjadi Ahli Z yang sejatinya bukan tugasmu dan kamu pun memiliki kemampuan untuk mengelolanya? Tentunya peran ganda yang tak sesuai tempatnya ini selain memberikan dampak negatif pada hasil kerja juga bisa memicu rasa stress yang berlebihan bagi pelakunya, ya.
Jangan lupa juga untuk mengikuti media sosial Instagram Vocasia untuk mengetahui update dan informasi terbaru mengenai kursus-kursus menarik dan edukatif yang pastinya sangat berguna untuk kamu!
Kamu bisa menikmati segala kursus online dari berbagai topik yang sedang kamu butuhkan dengan potongan harga khusus hanya di Vocasia . Ingat bahwa dunia semakin cepat berkembang tanpa menunggu kesiapanmu, kalau bukan dari sekarang kamu menyiapkan kemampuan diri atau menjadikan diri lebih mahir akan suatu hal, lantas menunggu kapan lagi? Segera cek dan temukan kursusmu hanya dengan klik tautan dibawah ini!.
Leave a Reply