Tanggal:22 November 2024
perbedaan simpati dan empati

Kenali Perbedaan Simpati dan Empati beserta Contohnya!

Saat seseorang dilanda musibah, sebagai sesama manusia, apa yang akan kamu lakukan? Kamu sebagai kerabat yang baik tentu saja akan berusaha untuk bersikap suportif dan membantu mencari solusi atas musibah yang sedang menimpanya. Melihat kejadian tersebut, setiap orang tentu perlu untuk bersimpati dan berempati dalam menjalin hubungan antar manusia. Lalu, apa sih perbedaan antara simpati dan empati?

perbedaan simpati dan empati

source: freepik

Simpati dan empati memang memiliki kedekatan makna. Tapi sebetulnya, kedua kata ini miliki makna yang berbeda meskipun juga sama-sama berkaitan dengan perasaan. Tak sedikit orang yang keliru dalam memaknai kedua kata ini.

Nah, supaya tidak keliru lagi, baca artikel ini sampai akhir, ya!

Baca juga | Terapkan 6 Cara Ini untuk Membangun Hubungan Kerja yang Baik

Pengertian simpati dan empati

  • Simpati

Simpati adalah suatu perilaku di mana seorang individu memiliki rasa peduli dan prihatin dengan kondisi atau kesulitan yang dialami orang lain.

  • Empati

Sementara itu, empati bisa diartikan sebagai kemampuan seorang individu untuk bisa mengenali dan berbagi perasaan yang sama dengan yang dirasakan oleh orang lain.

Baca Juga | Sarkas: Pengertian Dan Contohnya

Perbedaan simpati dan empati dapat dilihat dari reaksinya

Dilihat dari segi reaksi, ada perbedaan mendasar dari simpati dan empati. Berikut perbedaannya:

  • Reaksi Simpati
perbedaan simpati dan empati

source: freepik

Reaksi dari rasa simpati adalah reaksi yang bersifat spontan. Artinya, reaksi tersebut benar-benar terjadi seketika. Misalnya, saat kamu mendengar ada seseorang yang sedang berdukacita, secara spontan kamu akan mengucapkan rasa belasungkawa tanpa harus merasakan lebih dalam apa yang dirasakan oleh orang tersebut.

  • Reaksi Empati
perbedaan simpati dan empati

source: freepik

Jika simpati memiliki reaksi yang bersifat spontan, lain halnya dengan empati yang melibatkan faktor kognitif dan afektif. Reaksi yang dibawa oleh rasa empati tidak hanya sebatas mengetahui permasalahan atau kesedihan seseorang, tetapi ikut melibatkan diri dan berpikir untuk mencari solusi dari permasalahannya.

Contoh Perilaku Simpati dan Empati

Simpati

  • Mengucapkan dukacita dan belasungkawa pada kerabat yang sedang berduka.
  • Mendengarkan keluhan teman yang sedang berada pada fase quarter life crisis.
  • Memberikan ucapan selamat kepada teman yang sedang merayakan kebahagiaan.
  • Menghibur teman yang sedang tertimpa masalah atau musibah.

Empati

  • Turun langsung ke lapangan untuk membantu korban bencana alam.
  • Memberikan bantuan secara langsung kepada anak-anak yatim piatu di panti asuhan.
  • Turut merasakan kekecewaan teman yang gagal dalam tes dan mencoba mengajaknya refreshing sejenak untuk melepas penat.

Baca juga | Apa itu Body Shaming? Berikut Penjelasan dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari!

Manfaat simpati dan empati dalam kehidupan

Dengan memiliki sifat simpati dan empati, kamu akan merasakan manfaat sebagai berikut:

1. Membangun hubungan sosial

Perasaan simpati dan empati ini dibutuhkan untuk bisa membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Dengan memiliki rasa simpati dan empati, kamu akan memahami apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain. Kamu juga akan terlatih untuk bisa memberikan respon yang etis dan tepat dalam segala situasi.

2. Melatih perilaku tolong-menolong

Jika kamu memiliki rasa empati, kamu bisa membayangkan bagaimana rasanya jika berada pada posisi orang lain. Hal itu akan mendorongmu untuk melakukan sesuatu yang bisa membantu meringankan beban masalah orang tersebut. Dengan demikian, rasa empati ini juga bisa melatih perilaku tolong-menolong antar sesama manusia dan menjadi salah satu bentuk penyampaian perasaan peduli dan prihatin.

3. Terhindar dari sikap egois

Karena bisa memahami kesulitan yang dialami oleh orang lain, kamu tidak akan punya waktu untuk egois atau hanya memikirkan diri sendiri. Justru rasa empati yang kamu punya akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih bersyukur dan menyadari bahwa tidak hanya kamu saja yang pernah berada dalam masa-masa sulit.

Baca juga | Mengenal Gaslighting: Pengertian, Dampak, dan Contohnya di Kehidupan Sehari-hari

kursus belajar membuat dimsum vocasia
Sukses karir profesional - personal development

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *