Tanggal:19 September 2024

Sudah Tahu Kegunaan Prinsip Pareto untuk Bisnis ? Berikut Penjelasannya

Dalam pekerjaan, tentunya kita selalu mengharapkan dapat melakukannya secara efektif dan efisien. Bekerja secara efektif dan efesien sendiri, dibutuhkan cara menejemen waktu dan fokus. Sering kali kita menghabiskan banyak waktu untuk multitasking atau mengerjakan banyak hal sehingga kehilangan fokus pada pekerjaan utama. Padahal pekerjaan utama tersebut akan menentukan hasil kerja. Lalu bagaimana cara memenejen waktu agar lebih efisien?

Salah satu cara untuk meningkatkan efesiensi kerja adalah dengan diterapkannya Prinsip Pareto, atau biasa dikenal sebagai aturan 20/80. Teknik ini dapat membantu kamu menentukan dan memprioritaskan tugas dengan dampak tertinggi sehingga meningkatkan produktivitas sepanjang hari. Untuk penjelasan lebih dalam, simak artikel berikut:

Apa Itu Prinsip Pareto ?

Prinsip Pareto pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli ekonomi dari negara Italia pada awal abad ke -20, yaitu Vilfredo Pareto. Pada tahun 1906, Vilfredo menggunakan Prinsip Pareto untuk menganalisa persebaraan pendapatan di negara Italia, yang mana pada penelitiannya diketahui bahwa 80 persen pendapatan di Italia dimiliki oleh 20 persen dari jumlah populasi.

Pada sekitar tahun 1940, Dr. Joseph Juran, seorang insinyur dan konsultan manajemen Amerika menggunakan Prinsip Pareto dalam pelaksanaan quality control dalam produksi. Dalam penelitiannya, ia mendemonstrasikan bahwa 80 persen produk cacat diperoleh dari 20 persen masalah dalam produksi yang kemudian dapat ditingkatkan.

Pada dasarnya, Prinsip Pareto ialah prinsip yang mengedepankan penggunaan aset terbaik dalam suatu entitas secara efisien untuk memberikan nilai yang maksimal. Namun sering kali prinsip yang juga disebut Prinsip 20-80 ini disalahartikan. Angka 80 persen dan 20 persen sebenarnya merupakan suatu kebetulan yang jika dijumlahkan menjadi 100 persen. Persepsi yang salah tersebut timbul dari beberapa contoh nyata, seperti contoh-contoh di atas.

Namun sebenarnya angka input tidak harus menggunakan angka 20 persen, begitu juga angka output tidak harus menggunakan angka 80 persen. Hal terpenting dalam menggunakan Prinsip Pareto ialah input dengan persentase kecil akan mempengaruhi sebagian besar output.

Sederhananya, Prinsip Pareto menyatakan bahwa dalam banyak kasus, sekitar 80% konsekuensi berasal dari 20% penyebab. Dengan kata lain, sebagian kecil penyebab memiliki efek yang sangat besar. Kamu harus memahami konsep ini karena dapat membantu mengidentifikasi inisiatif yang harus diprioritaskan sehingga kamu dapat membuat dampak terbesar.

Baca juga: Hukum Pareto 80/20, Membantu Meraih Kesuksesan Bisnis Lho!

Jenis-Jenis Prinsip Pareto

1. Prinsip Pareto Mengenai Fenomena

Prinsip pareto pada jenis ini akan digunakan untuk analisis yang berkaitan dengan hasil-hasil kerja yang tidak diinginkan dan digunakan untuk mengetahui masalah utama yang ada. Misalnya prinsip pareto dalam perusahaan digunakan untuk menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan biaya, kualitas produk, delivery, hingga keamanan

  • Biaya bisa berkaitan dengan jumlah kerugian, ongkos pengeluaran dan lain-lain
  • Kualitas bisa berkaitan dengan pengemasan cacat, kerusakan produk, keluhan, perbaikan dll.
  • Delivery bisa berkaitan dengan penundaan kiriman, keterlambatan pembayaran dll
  • Keamanan bisa berkaitan dengan kecelakaan, kesalahan, gangguan dari berbagai hal, dan lain-lain.

2. Prinsip Pareto Mengenai Penyebab

Pada prinsip jenis ini, prinsip pareto digunakan untuk menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan penyebab dalam suatu proses dan digunakan untuk mengetahui apa penyebab dari masalah tersebut.

Misalnya, dalam perusahaan, prinsip pareto digunakan untuk menganalisis hal-hal yang berhubungan operator, mesin, bahan baku, hingga metode operasi.

  • Operator : dapat berkaitan dengan umur, pengalaman, keterampilan, sifat individual (Sumber Daya Manusia)
  • Mesin : dapat berkaitan dengan peralatan dan instrumen.
  • Bahan baku : dapat berkaitan dengan pembuatan bahan baku.
  • Metode operasi : dapat berkaitan dengan kondisi operasi, metode kerja, sistem pengaturan, dan lain-lain.

Manfaat Prinsip Pareto

Source: Pixabay

1. Meningkatkan Produktivitas

Prinsip pareto cara yang efektif untuk meningkatkan produktivitas. Mmebantu dan menemukan area dimana perusahaan memfokuskan sumber daya dan upaya efesiensi maksimum. Dengan prinsip ini, perusahaan bisa fokus terhadap 20% hal penting yang akan mempengaruhi 80% hasil.

Baca juga: Memahami Apa Itu Ergonomi, Bisa Meningkatkan Produktivitas Kerja Loh!

Prinsip ini mengajarkan bahwa kita tidak boleh membuang-buang waktu untuk hal yang sepele. Hal itu akan memakan waktu dan tidak akan memberikan tujuan jangka panjang.

Baca juga: Aplikasi Slack Penunjang Produktivitas Kantor

2. Meningkatkan Keuntungan

Jika perusahaan menentukan bisnis apa saja yang diprioritaskan dan difokuskan secara maksimal, maka perusahaan tersebut akan meraih keuntungan yang besar dari hasilnya secara otomatis. Jika perusahaan tau menempakan fokusnya, profibilitas dan keuntungan juga akan semakin tinggi.

3. Memperluas Pemasaran

Agar konsumen mudah ditarik secara optimal, perusahaan harus memperluas wilayah pemasaran. Hal yang sama dapat dilakukan dalam iklan pemasaran dan pengiriman newsletter. Saat pengiliman newsletter, ketahuilah bahwa jumlah audiense yang membaca dan memproses pesan hanya 20%, terutama jika pesannya panjang.

4. Mengidentifikasi Masalah

Jika tidak produktif dalam bekerja adalah masalah utama dalam yand dialami perushaan. Maka prisip 20/80 ini bisa membantu menentukan alasan mengapa tim mengalami human error. Pemimpin perusahaan dapat menggunakan prinsip 20/80 untuk menemukan 20% penyebab mengapa aktivitas perusahaan tidak produktif.

Perusahaan dapat memprioritaskan masalah mana saja yang harus dikerjakan dan masalah mana saja yang mempengaruhi bisnis. Tak hanya itu, perusahaan juga akan menemukan pendekatan yang tepat sehingga mampu untuk memperbaikinya segera mungkin

5. Mengembangkan Layanan Konsumen

Dukungan pelanggan dan pelayanan yang baik sangatlah penting. Dengan menerapkan prinsip 20/80 untuk membantu meningkatkan dukungan pelanggan. Perusahaan akan memahami bahawa 80% keluhan konsumen berasal dari sekital 20% kejanggalan produk perusahaan, yang selanjutkan perusahaan akan menangani masalah tersebut.

Baca juga: 8 Cara Menawarkan Produk Untuk Membuat Konsumen Tertarik

Penerapan Prinsip Pareto

Source: Pixabay

1. Bidang Ekonomi

Prinsip Pareto tentu saja dapat diterapkan dalam bidang ekonomi. Menurut Krugman (2006), Prinsip Pareto digunakan untuk atribut pelebaran ketidakmerataan ekonomi dalam “USA to skill-biased technical change”, yakni pertumbuhan penghasilan bertambah, untuk itu dengan adanya pendidikan dan keterampilan, diperlukan mengambil keuntungan dari keberadaan teknologi baru dan globalisasi.

2. Bidang Software

Menurut Gen dan Cheng (2002), prinsip Pareto dapat digunakan untuk optimasi usaha pada ilmu pengetahuan komputer dan teori pengawasan keteknikan seperti energi elektromagnetik.

Pendapat tersebut juga disetujui oleh Rooney (2002) yang mengungkapkan bahwa Microsoft mencatat adanya bahan-bahan perlengkapan paling atas ada 20% dari laporan kerusakan dan 80% dari kesalahan serta benturan dapat dihilangkan.

Selain itu, Slus Alek (2009) juga berpendapat mengenai hal yang sama, yakni prinsip Pareto dapat digunakan pada komputer prinsip, dengan menggunakan sinar jiplakan 80% dari geometri sinar silang-menyilang sebanyak 20%.

3. Bidang Kesehatan

Tidak hanya dapat diterapkan dalam bidang ekonomi dan software saja, tetapi Prinsip Pareto juga dapat digunakan di bidang kesehatan. Menurut Weinberg (2009), pada langkah pemeliharaan kesehatan di Amerika, menemukan adanya 20% pasien menggunakan 80% dari sumber pemeliharaan kesehatan.

4. Bidang Logistik dan Pengawasan Kualitas Produksi

Menurut Rushton dan Croucher (2000), Prinsip Pareto digunakan pada banyak pengawasan kualitas. Prinsip Pareto berguna di berbagai langkah, misalnya sebagai suatu garis dasar untuk menganalisis ABC dan XYZ, digunakan dalam logistis secara luas, dan usaha mendapatkan optimisasi persedian barang-barang.

5. Bidang Geofisika

Menurut Nassim (2007), Prinsip Pareto merupakan suatu gambaran dari suatu hubungan “power law” yang terjadi pada berbagai fenomena, misalnya pemadaman api dan gempa bumi. Prinsip pareto juga dapat digunakan untuk menaksir nilai dari jumlah cadangan minyak yang berada di lahan minyak (baik lahan yang berukuran besar maupun kecil).

6. Bidang Pendidikan

ernyata, Prinsip Pareto atau Prinsip 80/20 juga dapat berguna di bidang pendidikan. Praktik pendidikan yang diperoleh oleh peserta didik ditentukan oleh sejauh mana pendidik dapat bekerja secara cerdas. Contohnya, untuk mengirim pengetahuan dan nilai kepada peserta didik, pasti harus dilakukan secara efektif dan efisien, dalam artian dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan tidak berlebihan.

Penerapan Prinsip Pareto dalam contoh tersebut adalah dengan menemukan 20% strategi pembelajaran yang cocok untuk memberikan 80% pembelajaran yang mendidik. Bahkan semangat peserta didik untuk belajar turut menyumbangkan 80% keberhasilan pendidikan dan pembelajaran tersebut.

Terdapat beberapa keuntungan dengan adanya penerapan Prinsip Pareto dalam bidang pendidikan, yakni

  1. Pembelajaran menjadi lebih bertarget
  2. Menghemat waktu dan tenaga
  3. Meminimalisir penolakan atau respon negatif dari peserta didik selama pembelajaran.
banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
kiat menjadi pengusaha
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *