Tanggal:22 November 2024

3 Ragam Divisi Public Relation dalam Organisasi

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek PR juga membutuhkan penyesuaian. Sejalan perkembangan, penyesuaian yang terjadi adalah semakin beragamnya divisi PR yang berada di bawah manajemen organisasi, bahkan pemerintah. Berdasarkan buku Public Relation (2016). Berikut ragam divisi PR dalam organisasi seiring perkembangan ilmu pengetahuan. Simak dibawah ini yuk!

3 Ragam Divisi Public Relation dalam Organisasi

1. Public relations Pemerintahan

Divisi PR pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis. Namun dibentuk untuk mempublikasikan kebijakan, rencana, hasil kerja peraturan perundang-undangan dan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Selain untuk kepentingan masyarakat, PR pemerintahan juga turut memberi masukan bagi pejabat tentang informasi dan reaksi masyarakat. Atas kebijakan, baik yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan atau yang sedang diusulkan.

Seiring kebutuhan transparasi, keberadaan dan manfaat PR pemerintahan secara umum diterima. Bahkan beberapa kalangan mengatakan, konsep PR lebih dibutuhkan oleh pemerintahan, ketimbang institusi non pemerintahan. Alasannya, tugas pemerintahan memang sangat berat karena harus menghadapi masyarakat dengan kepentingan yang kompleks. Hal ini tidak lepas dari “karakteristik’ yang melekat dalam setiap program pemerintahan, berikut dibawah ini penjelasannya.

Karakteristik Program Pemerintah

  • Program pemerintah ditujukan untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar belakang, karakter, ekonomi dan pendidikan yang beragam.
  • Hasil kerja pemerintah dinilai sering abstrak, sulit dilihat dalam waktu dekat, bahkan dalam jangka panjang sekalipun. Pandangan tersebut tercipta karena sifatnya integral dan berkesinambungan, melibatkan generasi. Bahkan, program pemerintah cenderung dibayar dengan social cost yang tinggi. Di sini, pendekatan khusus untuk melibatkan partisipasi dan emansipasi masyarakat sangat dibutuhkan. Program pemerintah selalu mendapat pengawasan dari berbagai kalangan. Terutama pers, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan sebagainya. Berbagai pihak ini sangat berperan dalam proses penyadaran masyarakat mengenai permasalahan mereka sebagai warga negara.
  • Divisi PR pemerintahan pada umumnya tidak berkembang secara ideal. Kondisi tidak ideal tersebut terjadi karena berbagai hambatan. Misalnya masalah dana, job description yang tumpang-tindih, penyalahgunaan fungsi PR oleh pejabat dan sebagainya. Akibatnya, PR pemerintahan cenderung mendapat citra negatif.
  • Divisi PR pemerintah dinilai identik dengan ketidakprofesionalan oleh masyarakat. Alasannya, pada umumnya para pejabat tidak paham terhadap peran dan fungsi PR sehingga tidak dimanfaatkan secara optimal. Akibatnya, banyak departemen yang menempatkan PR pada “bagian buangan” dengan berbagai nama, tugas dan wewenang yang tidak tepat.
  • Kebanyakan PR pemerintahan diarahkan “hanya” untuk berhubungan dengan media. Kemudian dokumentasi, publikasi, kegiatan konferensi pers, membuat press release press clipping. Serta membuat sambutan dan lain-lain.

2. Public Relations Industri dan Bisnis

Divisi PR mempunyai banyak nama, misalnya sekretaris pers, divisi komunikasi dan informasi, bagian hukum dan PR. Kemudian bagian lingkungan dan PR, divisi marketing PR dan sebagainya. Selain itu, divisi PR di dalam dunia industri dan bisnis merupakan fungsi manajemen yang turut menentukan suksesnya operasi organisasi. Serta, divisi PR industri tidak dapat dilepaskan dari prinsip ekonomi. Sebab industri dan bisnis memiliki orientasi pada keuntungan (profit oriented). 

Dengan demikian, PR industri memiliki daftar prioritas. Sehingga sumber daya yang tersedia dapat digunakan seefisien mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sebagai pihak yang harus mengoordinasikan berbagai bagian dalam organisasi supaya tercipta kesatuan gerak, langkah dan strategi. Sehingga keefektifan dan keefisiensian perusahaan dapat tercapai, peran PR sangat krusal.

Divisi PR industri dan bisnis berkembang seiring dengan peran masyarakat terhadap keputusan-keputusan yang dibuat oleh manajemen. Kemajuan teknologi komunikasi juga memberi pengaruh. Oleh sebab itu, menganalisis kecenderungan reaksi masyarakat merupakan upaya efisien PR. Berikut beberapa hal yang berpengaruh terhadap kehidupan operasional industri dan perdagangan sebagai berikut.

Hal-hal yang Berpengaruh pada Kehidupan Operasional Industri dan Perdagangan.

  • Persamaan hak dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan.
  • Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan pekerja.
  • Perlindungan terhadap investor melalui peraturan wajib lapor. Kebijakan ini merupakan sisi positif untuk menahan dan memengaruhi calon investor potensial.
  • Kontrol kualitas dan keamanan atas produk dan pelayanan dengan keuntungan yang memadai. Perlindungan konsumen dewasa ini sungguh ketat. Keputusan pengadilan dan lembaga pemerintah yang terkait menjadikan kalangan industri dan bisnis lebih berhati-hati. Terutama ketika menguji produksi dan meyakinkan masyarakat atas pembenaran keuntungan. Hal itu berhubungan dengan kegunaan produk dan teknologi yang digunakan.
  • Integritas manajemen. Meningkatnya perhatian masyarakat terhadap perilaku bisnis menjadikan perusahaan berhati-hati memutuskan sebuah program kerja.
  • Pertahanan nasional, perlindungan sumber alam. Serta perlindungan lingkungan sangat berpengaruh terhadap dunia industri yang melahirkan kebijakan-kebijakan khusus.
  • Hak Asasi Manusia (HAM). Pelanggaran HAM sering digunakan untuk menjatuhkan bisnis lawan, menurunkan nilai investasi. Bahkan pembatalan investor yang menopang kehidupan industri.
  • Hak untuk mendapatkan informasi. Meningkatnya arus informasi mengakibatkan makin luasnya kesepakatan bahwa masyarakat mempunyai hak mendapatkan informasi. Latar belakang diatas turut memengaruhi berkembangnya PR industri dan bisnis. Beberapa tugas PR industri dan bisnis meliputi hubungan dengan pelanggan dan marketing. Pada akhirnya hubungan itu melahirkan terapan marketing PR (MPA). Serta bebearapa hubungan lain. Seperti hubungan dengan pemegang saham. Hubungan dengan karyawan. Hubungan dengan pers. Bantu merekrut pegawai baru. Hubungan dengan komunitas. Kemudian hubungan antar organisasi lain. Serta hubungan dengan pemerintahan (legislatif dan eksekutif)

3. Public relations Sosial Masyarakat

Aktivitas PR menyangkut kesejahteraan umum terpisah dari Implikasi komersial. Di dalamnya misi utama PR adalah mengembangkan rasa saling pengertian, kepercayaan, dan bantuan Berikut beberapa konsep PR organisasi yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat:

a. Public relations Kepolisian

Kehidupan kerja lembaga polisi sangat berkaitan dengan beragam kelompok masyarakat. Menjaga hak warga negara, dan menjaga ketertiban umum. Melihat lingkup kerja di atas, sendi-sendi PR jelas sangat melekat dengan lembaga polisi. Selain itu,  divisi yang berkaitan dengan PR menjadi jembatan antara lembaga polisi dengan lembaga lainnya, pers, dan warga. Tujuannya, lembaga polisi membutuhkan konsep PR untuk mendengar, memahami, dan memberikan respons terbaik terhadap berbagai kepentingan di lingkup kerjanya.

b. Public relations Organisasi Keagamaan

Organisasi keagamaan sadar akan pentingnya media massa untuk “menjamah” para jemaat dan menguatkan ajaran Staf PR di dalam organisasi. Bertugas menangani publikasi, penerangan, pengumpulan dana, dan penyelenggaraan special event. Bahkan, mengikuti kemajuan teknologi komunikasi, organisasi keagamaan membentuk jaringan broadcasting. Serta memanfaatkan produksi audiovisual untuk menyebarkan ajarannya.

c. Public relations Profesi

Konsep PR juga dibutuhkan oleh beragam profesi, seperti dokter, pengacara, wartawan, artis dan sebagainya. Program kerja PR membantu profesi-profesi tertentu untuk mendapat pengakuan masyarakat sekaligus publikasi hasil kerja. Dokter dan praktisi kesehatan membutuhkan program kerja PR. Untuk kampanye hidup sehat dan publikasi hasil penelitian. Artis membutuhkan program kerja PR untuk publikasi karya terbaru. Itulah contoh betapa PR sangat dibutuhkan oleh profesi-profesi tertentu.

d. Public relations Organisasi Sukarela

Organisasi sukarela berhubungan dengan sirkulasi dana untuk kebutuhan kerja sosial dan program kesejahteraan masyarakat. Sam Black (1988) memandang aktivitas organisasi sukarela adalah praktik PR yang kontinu. Karena sebagian besar para pekerja, baik di pusat maupun cabang tidak dibayar. Namun, dana selalu diperlukan untuk memelihara semangat terhadap kebijakan dan efisiensi organisasi. Di dalam prosesnya, divisi PR membantu merancang program yang progresif terkait pengumpulan dan pemanfaatan dana untuk kebaikan publik.

e. Public relations Internasional

Divisi ini sebagai bentuk respons cepatnya perkembangan di segala bidang, di seluruh dunia. Kondisi tersebut memungkinkan terjadinya kerja sama antarnegara. Kerja sama dengan skala internasional sangat memengaruhi hajat hidup orang banyak. Oleh sebab itu, dalam upaya membina hubungan yang baik, negara membutuhkan konsep dan praktisi PR. Selain menjaga hubungan politik tetap terjaga. Praktisi PR juga berperan dalam kegiatan-kegiatan sosial yang melibatkan banyak negara.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai tiga ragam divisi public relation dalam berbagai organnisasi sesuai dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan. Bagi kamu yang ingin menjadi seorang profesional PR, Vocasia kini hadir dengan kursus Public Relation Masterclass. Kursus tersebut dibimbing langsung oleh instruktur yang berkompeten dalam bidang Public Relation. Mantap bukan ? ayooo, tunggu apalagi. Yuk, buruan gabung kursus di vocasia! Simak informasinya lebih lanjut disini.

Menulis Surat Lamaran - Personal Development
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *