Tanggal:12 May 2024

8 Jenis Alat untuk Memaksimalkan Kinerja Public Relation

Setiap praktisi Public Relations (PR) menyadari bahwa membantu organisasi mencapai tujuan bukan tugas yang mudah. Diperlukan strategi, sarana, sumber daya dan dana yang mendukung. Strategi dan sarana berkaitan dengan beragam alat yang dapat dimaksimalkan PR ketika melaksanakan program kerja. Alat yang dimaksud antara lain kegiatan promosi, memaksimalkan media dan lain-lain. Tujuannya adalah mengenalkan produk atau kebijakan kepada publik dan mencapai tujuan tertentu.

Demi mencapai tujuan organisasi, praktisi PR harus turut serta dalam setiap prosesnya. Salah satu proses yang berkaitan dengan program kerja adalah promosi dan pemasaran untuk membantu PR bekerja. Bedasarkan buku Public Relation (2016), ada beragam alat yang dapat memaksimalkan kinerja public relation. Simak dibawah ini yuk!

8 Jenis Alat Untuk Memaksimalkan Kinerja Public Relation

1. Iklan

Periklanan(pexels.com/artem beliaikin)
  • Public relations Advertising

Public relations advertising adalah iklan yang berisi informasi terkait pelayanan organisasi. Misalnya, aktivitas organisasi. Seperti pindah gedung, perubahan logo, pergantian struktur pimpinan, ucapan terima kasih, simpati dan sebagainya. Penyampaian informasi tersebut menjadi penting supaya publik yang memiliki kepentingan dapat mengambil langkah terbaik. Bentuk iklan ini mencegah praktisi PR melakukan kesalahan penyampaian informasi yang belum dikuasai.

  • Institutional Advertising

Institutional advertising bertujuan memperkuat image dan awareness. Pesan-pesan yang disampaikan cenderung lebih filosofis. Misalnya, tentang kontribusi terhadap masyarakat, keberhasilan organisasi, visi dan misi, Corporate Social Responbility, dan sebagainya. Iklan jenis ini juga dilepas ketika momen-momen khusus, misalnya saat ulang tahun organisasi, dies natalis, dan sebagainya. Keuntungan iklan ini adalah citra organisasi lebih “berwibawa” dan mengesankan “kebesarannya”.

  • Corporate Identify Advertising

Corporate identify advertising biasanya digunakan bila organisasi ingin menyampaikan adanya perubahan identitas atau perubahan citra. Misalnya, pergantian logo dengan mengadakan sayembara,

Iklan ini memudahkan masyarakat mengenal dan mengingat organisasi. Misalnya, warna oranye mengingatkan pada PT. Pos Indonesia dan warna putih-merah pada Bank Niaga.

  • Recruitment Advertising

Recruitment advertising adalah iklan lowongan pekerjaan yang dimuat di media massa. Bentuk, ukuran, desain, penggunaan kata dan kejujuran menjadi pertimbangan bagi masyarakat. Iklan lowongan satu halaman penuh menunjukkan citra organisasi. Calon pekerja berkualitas tidak akan melamar ke perusahaan yang memasang iklan lowongan seadanya. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki kualifikasi tidak akan berani mengajukan lamaran pada perusahan besar (Harjanto, 2009).

2. Pameran

Galeri(pexels.com/julio nery)

Pameran, baik yang diadakan sendiri maupun oleh organisasi lain, merupakan ajang publikasi yang baik. Praktisi PR dapat memanfaatkan pameran untuk memperoleh publisitas. Misalnya dengan melobi pejabat atau tokoh masyarakat yang membuka pameran untuk mengunjungi stan organisasinya. Praktisi PR dapat memanfaatkan pameran untuk menyebarkan publikasi melalui kartu nama, display, booklet dan leaflet. Suatu organisasi juga dapat memutar film dokumenter yang dikemas secara profesional untuk menarik perhatian pengunjung.

Terkait stan pameran, praktisi PR harus melakukan persiapan yang matang dan detail. Bila desain stan tidak representatif, citra organisasi jelas akan terpengaruh. Penggunaan bahan-bahan untuk membangun stan juga harus diseleksi. Lalu, bahan-bahan atau produk organisasi yang akan dibawa ke pameran juga harus yang berkualitas, tanpa cacat. Artinya, persiapan matang mutlak diperlukan.

3. Media Internal

Perusahaan(pexels.com/max vakhtbovich)

Media internal merupakan terbitan untuk publik sendiri (karyawan). Biasanya media ini berisi informasi organisasi, sifatnya top down maupun bottom up. Tujuannya menciptakan kondisi well informed, dan membina loyalitas karyawan. Ragam sajian media internal berupa foto, pengumuman, artikel, berita, profil, kegiatan organisasi, cerpen, karikatur, komik, humor dan sebagainya. (Frida Kusumastuti, 2002).

Selain itu, media ini juga diharapkan dibaca oleh keluarga karyawan. Tujuannya, untuk mendekatkan organisasi dengan keluarga karyawan, terutama kedekatan secara psikis. Bagi karyawan sendiri, pengetahuan keluarganya terhadap lingkungan kerja sangat penting supaya tidak timbul prasangka.

4. Foto

Gambar(pexels.com/lisa)

Foto selalu memberikan dampak autentik. Meskipun dapat direkayasa, orang lebih mudah menerima bukti foto daripada kata-kata. Praktisi PR harus dapat menjaga kualitas dan diusahakan foto dapat “berbicara”. Selain itu, foto juga dapat digunakan sebagai alat dokumentasi dan arsip terkait kegiatan yang dilakukan organisasi. Oleh sebab itu, praktisi PR dapat menyewa fotografer profesional. Jika praktisi PR sendiri mampu membuat foto yang berkualitas tentu akan menjadi nilai tambah di mata manajemen.

5. Film

Syuting Film(pexels.com/pixabay)

Melalui film, PR dapat menyampaikan pesan tertentu kepada publik. Film yang berkaitan dengan program kerja PR. Contohnya proses produksi mulai dari pengambilan bahan baku sampai siap saji. Sebuah film yang disiapkan secara matang dapat digunakan untuk membangun citra positif organisasi. Jadi, untuk menghasilkan film yang baik, riset dan pengumpulan data yang akurat akan sangat krusial.

6. Media Massa

Sosial Media(pexels.com/pixabay)

Saat ini, banyak organisasi yang khusus membentuk divisi PR untuk keperluan berhubungan dengan media massa. Hal ini menegaskan bahwa peranan media massa sangat penting dalam menunjang tugas PR. Selain urusan publikasi, media massa juga dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan ketika melakukan evaluasi. Data yang dimiliki media massa dapat menjadi sumber rujukan terkait penulisan program kerja. Hal ini berkaitan dengan posisi wartawan yang well informed dan dapat menjadi “informan” yang ideal.

7. Agen Pers

Jurnalis(pexels.com/redrecords)

Agen pers dapat membantu organisasi dan praktisi PR untuk mempublikasikan informasi dengan lebih cepat. Jangkauan publik agen pers juga sangat baik. Materi informasi juga tidak kalah penting untuk diperkuat oleh praktisi PR karena akan dijangkau publik yang cukup besar. Selain itu, informasi dari organisasi akan memberikan keuntungan finansial tersendiri bagi agen pers.

8. Usaha Negosiasi

Berjabat Tangan(pexels.com/oleg magni)

Negosiasi merupakan salah satu cara untuk mencapai kesepakatan tertentu. Praktisi PR harus memanfaatkan keterampilan komunikasi ketika melakukan negosiasi. Negosiasi diperlukan sebagai salah satuupaya menunjang kegiatan dan dalam mencapai tujuan. Negosiasi juga dapat digunakan sebagai salah satu bentuk penyelesaian sengketa secara damai. Di dalamnya, kemampuan diplomasi sangat dibutuhkan. Proses negosiasi melalui beberapa tahap. Walaupun tidak kaku, yaitu tahap penawaran (offering), penjualan (selling), dan tawar-menawar. Seorang negosiator yang baik memiliki beberapa persyaratan, yaitu konsisten dan tetap teguh pada tujuan. Serta mempunyai strategi dan menguasai keadaan, kreatif dan komunikatif persuasif.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai delapan jenis alat yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan kinerja Public Relation (PR). Untuk kamu yang ingin menjadi seorang profesional PR, Vocasia menyediakan kursus Public Relation Masterclass lho. Kamu akan dibimbing oleh instruktur handal yang kompeten dalam bidang Public Relation. Yuk, buruan gabung kursus di Vocasia. Cek info selengkapnya disini!

Public relation masterclass
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *