Buang air besar (BAB) berdarah adalah suatu kondisi saat terdapat darah pada tinja. Darah dapat terlihat pada feses pasien atau saat pasien membersihkan rektum atau dubur. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya perdarahan pada saluran pencernaan, seperti wasir atau radang usus.
BAB berdarah tidak selalu menandakan masalah kesehatan yang serius. Namun, BAB berdarah harus diobati karena dapat menyebabkan kondisi yang mengancam dan cukup fatal.
Jadi, kamu perlu mempelajari penyebab dari darah pada tinja dan langkah-langkah yang harus kamu ambil untuk mengatasinya. Kali ini Vocasia akan memberikan informasi tentang cara mengobati BAB berdarah dan apa saja penyebab dari BAB berdarah. Yuk, disimak!
Penyebab BAB Berdarah
Penyebab BAB berdarah karena adanya pendarahan yang terjadi pada saluran pencernaan, seperti lambung, usus besar, anus, dan lain-lain. Selain itu, ada beberapa gangguan kesehatan yang menyebabkan BAB berdarah, yaitu:
1. Wasir
Wasir atau secara harfiah biasa dikenal dengan penyakit ambeien adalah suatu kondisi saat pembuluh darah di daerah anus membengkak hingga pecah karena mendapatkan tekanan besar. Hal tersebut menimbulkan pendarahan, sehingga menghasilkan darah di feses.
2. Fisura Ani
Penyebab BAB berdarah selanjutnya adalah fisura anus. Fisura anus adalah suatu kondisi yang bermanifestasi sebagai luka atau robekan pada jaringan kulit di sekitar anus. Kondisi ini bisa terjadi ketika seseorang buang air besar, kemudian mengeluarkan feses berukuran besar dan sangat keras. Pada pemeriksaan, dokter akan menemukan robekan kulit atau benjolan kecil di sekitar anus.
3. Divertikulitis
Divertikulitis adalah masalah peradangan pada dinding usus besar yang ditandai dengan terbentuknya kantong-kantong kecil di area ini. Meski sebagian besar kasus tidak menimbulkan gejala, terkadang divertikulitis dapat menyebabkan darah muncul di feses. Divertikulitis berisiko tinggi bagi seseorang yang jarang mengonsumsi makanan berserat tinggi, seperti buah dan sayur.
4. Tukak Lambung
Tukak lambung merupakan penyakit yang ditandai dengan munculnya luka pada lambung dan disertai dengan penyakit tertentu, seperti sakit mag, perut kembung, mual, dan sakit perut. Di dalam lambung terdapat lapisan lendir yang bertugas melindungi lambung dari keasamannya. Luka yang muncul dari tukak lambung dikarenakan lapisan mukus tersebut sudah terkikis.
Dengan demikian, asam lambung secara langsung memengaruhi jaringan organ tersebut. Karena jaringan lambung rusak, makanan hasil olahan organ tersebut bisa terkontaminasi darah. Karena itu, sakit mag bisa menyebabkan feses berdarah.
5. Angiodisplasia
Suatu kondisi yang menyebabkan tinja berdarah lainnya adalah angiodisplasia (angiodysplasia), merupakan penyakit pembuluh darah yang terjadi di saluran pencernaan, dan seringkali di usus besar. Gangguan ini melemahkan pembuluh darah, sehingga membuatnya mudah pecah dan menyebabkan pendarahan.
6. Radang Usus
Penyakit radang usus seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn’s disease adalah kondisi yang disebabkan oleh penyakit autoimun dan infeksi yang disebabkan oleh berbagai bakteri atau kuman.
Karena infeksi ini, radang usus dapat menyebabkan iritasi pada luka organ tersebut. Hal inilah yang menyebabkan darah muncul di feses. Beberapa faktor risiko penyakit radang usus adalah:
- Kurang dari 30 tahun
- Memiliki kebiasaan merokok
- Konsumsi vitamin A dan E yang rendah
- Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid, seperti diklofenak, metamizole, piroquicam dan lain sebagainya.
- Memiliki keluarga kandung yang menderita radang usus
- Memiliki riwayat operasi usus buntu
Baca Juga: Penyakit GERD: Penyebab, Gejala, Dan Cara Mengatasinya
Cara Mengobati BAB Berdarah
Pengobatan BAB berdarah bertujuan untuk mengatasi kekurangan darah atau anemia, menghentikan pendarahan dan mencegah pendarahan berulang. Metode pengobatan tergantung pada jumlah perdarahan dan penyebab yang mendasarinya. Berikut ini adalah berbagai metode untuk mengobati tinja berdarah berdasarkan tujuannya:
1. Pemberian infus atau transfusi darah
Pasien dengan perdarahan sedang hingga berat dapat mengalami tekanan darah rendah, anemia, pusing, atau syok. Pada keadaan tersebut, dokter akan segera memberikan cairan pengganti melalui cairan infus dan transfusi darah.
2. Tindakan melalui endoskopi
Selain untuk menentukan penyebab dan lokasi perdarahan, endoskopi juga dapat digunakan untuk mengatasi perdarahan dengan cara sebagai berikut:
- Electrocauterization
Prosedur ini dilakukan dengan membakar jaringan atau pembuluh darah yang berdarah dengan arus listrik.
- Band ligation
Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menghentikan aliran darah yang menyebabkan perdarahan dengan cara mengikat wasir yang bengkak atau varises esofagus.
- Endoscopic intravariceal cyanoacrylate injection
Dalam prosedur ini, dokter menyuntikkan cyanoacrylate ke area pendarahan. Cyanoacrylate adalah lem sintetis yang dapat menghentikan pendarahan.
Selain endoskopi, dokter dapat mengoperasi untuk menghentikan pendarahan secara langsung. Metode lain adalah embolisasi, dengan bahan khusus yang dimasukkan melalui material khusus ke dalam pembuluh darah untuk menghentikan pendarahan.
3. Pemberian obat-obatan
Setelah BAB berdarah hilang, dokter akan mengobati penyebabnya untuk mencegah kondisi ini kembali. Caranya dengan memberikan obat-obatan berikut ini:
- Antibiotik
- Obat penurun produksi asam lambung
- Obat kemoterapi
- Obat imunosupresif
- Obat penghambat TNF (tumor necrosis factor)
- Penghambat beta
4. Kolostomi
Kolostomi dilakukan ketika BAB berdarah disebabkan oleh usus besar atau kanker usus besar. Dalam prosedur ini, dokter membuat lubang di perut untuk mengeluarkan feses. Untuk memudahkan pengobatan, dokter menyarankan pasien untuk melakukan pengobatan mandiri di rumah, seperti:
- Makan makanan berserat tinggi, seperti sayuran dan buah-buahan
- Konsumsi suplemen serat sesuai kebutuhan
- Mandi dengan air hangat untuk melancarkan peredaran darah
Baca Juga: Penyebab Dan Cara Mengatasi Skinny Fat!
Cara Mengatasi BAB Berdarah
Mengetahui sumber penyebabnya akan membantu kamu mengatasi BAB berdarah tersebut. Jika kamu mengetahui bahwa darah dalam feses kamu berasal dari wasir, kamu dapat mengatasinya dengan cara:
- Tidak tegang saat buang air besar
- Gunakan tisu toilet yang lembab dan tidak kering untuk membersihkan setelah buang air besar
- Duduk di air hangat (bak mandi atau sitz bath) selama 15 menit setelah buang air besar
- Tingkatkan serat dalam makanan kamu
- Minum lebih banyak air atau cairan lain
- Membersihkan dubur dengan air hangat dan sabun yang lembut
- Mempertimbangkan untuk mengonsumsi pelunak feses yang dijual bebas setiap hari
- Menghindari duduk terlalu lama di permukaan yang keras
Baca Juga: Penyakit Gagal Ginjal: Gejala, Penyebab, Diagnosis Dan Cara Mengobatinya
Demikianlah informasi tentang cara mengobati BAB berdarah. Mengetahui penyebab BAB berdarah sangat penting agar penanganannya tepat. Semoga Sobat Vocasia paham dengan penjelasan di atas. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan dan mempraktikkan gaya hidup sehat untuk investasi jangka panjang kamu!
Leave a Reply