Tanggal:15 November 2024

5 Alasan Career Switch Beserta Langkah-Langkahnya        

Pernah mendengar istilah career switch? Yah, istilah ini sangat fenomenal oleh banyak orang terutama dalam dunia kerja.  Career switch atau sering disebut alih karier merupakan keinginan seseorang untuk beralih atau berpindah karier dari pekerjaan yang sedang dijalani.

Di zaman sekarang fenomena career switch menjadi hal yang biasa terjadi, tetapi bukan berarti sangat mudah untuk melakukannya. Seseorang harus melakukan banyak pertimbangan dan mempersiapkannya dengan matang, baik itu secara skill maupun mental.

Career switch tentu sangat berbeda dengan resign. Career switch mengharuskan seseorang untuk memulai lagi dengan pekerjaan di bidang yang jauh berbeda dari pekerjaan sebelumnya, sedangkan resign adalah tindakan pengunduran diri dari pekerjaan atau hanya sekedar berpindah ke kantor lain dengan pekerjaan yang sama.

Alasan Kuat Pendorong Career Switch

Ada beberapa motif kuat yang mengisyaratkan bahwa seseorang memang harus memutuskan untuk beralih profesi atau career switch. Berikut ada 5 alasan seseorang memutuskan untuk career switch:

1. Pekerjaan yang Tak Sesuai Passion

           Pekerjaan Tidak Sesuai Passion (Unplash)

Steve Job berkata bahwa satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan yang hebat adalah dengan mencintai pekerjaan itu. Bekerja bukan hanya pemenuhan kewajiban saja, melainkan juga berkarya sepenuh hati. Lalu, apa yang terjadi jika pekerjaan tidak sesuai dengan passion?

Dampak negatifnya akan membuat seseorang merasa tidak nyaman sehingga menurunnya tingkat produktivitas. Jika dipaksakan untuk menyesuaikan diri, performa seseorang tidak akan maksimal karena sedang mengalami tekanan atau bahkan stres. Di samping itu, seseorang ingin bekerja dengan baik tetapi tidak mengetahui agar pekerjaannya menjadi maksimal. Meskipun dengan tawaran gaji yang besar tidak menentukan seseorang untuk bahagia dalam profesi yang sedang dijalani. Beberapa orang mungkin menyadarkan hal ini bahwa kesehatan mental  lebih penting daripada banyaknya uang yang didapat.

2. Merasa Bosan dan Skill Tak Berkembang

      Bosan dan Skill Tidak Berkembang (Unsplash)

Seseorang melakukan profesi sehari-hari dengan datar dan tidak menantang sehingga tidak ada tujuan yang perlu digapai. Seseorang merasa waktu dan bakatnya disia-siakan  dan keterampilannya justru tidak diasah. Oleh karena itu,  memberi tantangan diri untuk menemukan hal baru dan meningkatkan kualitas diri demi hidup yang lebih baik menjadi tujuan seorang career switch.

3. Prospek Kerja yang Tidak Lagi Menjanjikan

Dunia kerja yang terus berevolusi dan berkembang membuat pekerjaan yang dulu didambakan banyak orang kini semakin tak lagi terlihat menjanjikan. Ada beberapa faktor yang menjadikan prospek karier berubah menjadi tidak menguntungkan, seperti perubahan ekonomi, kemajuan teknologi, dan industri yang berkembang. Demi prospek yang lebih menguntungkan dan menjanjikan sesuai perkembangan zaman, seseorang lebih memilih untuk melakukan career switch .

4. Keinginan untuk Work-life Balance

                      Work-life Balance (Unsplash)

Dengan jaminan gaji yang besar mengharuskan seseorang untuk bekerja maksimal. Ditambah lagi adanya tingkat persaingan kerja yang ketat menuntut seseorang untuk bekerja lebih keras lagi sampai kehidupan pribadi dan kesehatan terabaikan, sehingga para pekerja mengalami tekanan dan stres. Dari kasus ini mungkin banyak yang menyadarkan bahwa kesehatan mental mereka lebih penting ketimbang banyaknya gaji yang didapat.

Work-life balance pada dasarnya keadaan seseorang bisa mengatur dan membagi waktu dan energi untuk kehidupan pekerjaan dan pribadi dengan baik. Intinya, seseorang bisa mengatur dan membagi waktu dengan seimbang untuk urusan pekerjaan dan kehidupan pribadi seperti rekreasi, hobi, keluarga, dan urusan lainnya.

Aktivitas menyalurkan hobi atau sekedar istirahat penting untuk kesehatan fisik dan mental. Dengan kondisi tubuh yang sehat dan bahagia, seseorang bisa bekerja dengan lebih fokus, kreatif, dan menunjukkan performa yang baik.

Dengan kesehatan yang baik, seseorang bisa bekerja dengan produktif. Begitu juga dengan urusan keluarga, seseorang berperan tidak hanya sekedar untuk menghidupi keluarganya, tetapi ada saatnya seseorang butuh quality time bersama orang-orang tercinta.

5. Pekerjaan Tak Lagi Sesuai dengan Tujuan

           Pekerjaan Tidak Sesuai Tujuan (Unsplash)

Seseorang melakukan pekerjaan tentu memiliki tujuan masing-masing. Misalnya, kamu bekerja untuk biaya kesehatan orang tua atau biaya pendidikan anak mungkin ada baiknya tetap bekerja di pekerjaan dengan gaji yang tinggi tapi kurang memuaskan, sampai tabungan cukup untuk memulai pekerjaan baru. 

Apabila pekerjaan tidak membawa seseorang mencapai tujuan pribadi baik itu peningkatan kondisi ekonomi atau peningkatan keterampilan yang dimiliki. Ada baiknya. jika seseorang mengaktualisasi diri dengan mengikuti pelatihan skill baru yang berpengaruh terhadap proses peralihan profesi.

Itulah 5 alasan seseorang  memutuskan untuk career switch. Meski tidak mudah untuk mempertimbangkanya, tapi pasti ada saja dorongan kuat untuk melakukanya. Tidak boleh asal mempertimbangkannya karena bisa saja kamu sudah ada di jalur pekerjaan yang tepat namun, mungkin saja posisi dan perusahaannya yang kurang tepat.

Langkah Awal Memulai Career Switch

Nah, apabila kamu benar-benar berada di fase sangat berniat untuk melakukan career switch, sebelum itu ada beberapa langkah, nih yang harus diketahui karena melakukan career switch tidak semudah membalikkan telapak tangan.

1. Evaluasi Diri dan Temukan Apa yang Kamu Suka

Evaluasi diri yang dimaksud adalah kamu harus berpikir matang sebelum melakukan career switch. Tanyakan pada diri kamu, “Apakah memang ini yang saya mau?“ atau hanya ingin coba-coba saja. Hal ini perlu dilakukan karena career switch akan menentukan kehidupan kamu dalam jangka panjang. 

Temui apa yang kamu suka sebagai nilai plus.  Kamu akan merasa senang dalam menjalankan profesi baru. Hal ini sangat penting agar kamu tidak selalu merasa bahwa pekerjaanmu adalah beban. Dengan mengetahui apa yang disukai, pekerjaanmu akan terasa indah bukan? Kamu bisa bekerja dengan sepenuh hati dan berkarya sepuasnya.

2. Highlight Skill-mu

Setelah melakukan evaluasi pada diri sendiri, kamu juga perlu menentukan keterampilan yang cocok untuk karier selanjutnya. Sebelum menginjak pekerjaan baru, kamu  juga harus meningkatkan skill yang dimiliki. Perlu diingat, keterampilan di sini tak hanya terfokus pada kemampuan utama namun, juga perlu menyiapkan kemampuan pendukung. Pada intinya, soft skill dan hard skill perlu dipupuk sebelum melakukan career switch.

3. Cari Peluang Pekerjaan

Mencari peluang pekerjaan ternyata menjadi hal penting. Sebelum melamar pekerjaan di suatu lembaga atau perusahaan, kamu terlebih dahulu harus mencari tahu role career yang hendak dipilih.

4. Upgrade CV

Curriculum Vitae (CV) menjadi hal wajib bagi pelamar kerja sebagai gambaran umum si pelamar. Membuat CV tidak perlu menunggu perusahaan atau tempat kerja impian yang ingin dilamar, mulai saat ini kamu bisa mulai menata dan memperbarui CV. Hal ini sangat disarankan agar di saat menemukan perusahaan yang sesuai dengan minat diri sendiri, kamu tidak terburu-buru dan bingung mencantumkan pengalaman dan keahlian apa saja yang dimiliki.

Meng-upgrade CV dalam jarak jauh akan memberikan hasil yang maksimal karena CV nggak hanya berlaku untuk mendaftar atau melamar ke suatu lembaga atau perusahaan, tetapi juga berfungsi sebagai media catat seberapa jauh perjalanan Anda di dunia profesional. Nah, jika career switch sudah menjadi keputusan terbaik, upgrade berkala CV-mu.

Baca juga: 9 Aplikasi Membuat CV Dari Ponsel

5. Memperkuat Personal Branding

Apa sih personal branding? Personal branding merupakan perpaduan antara keahlian dan pengalaman yang bertujuan untuk memperkenalkan siapakah kamu di hadapan publik. Banyak orang mengartikan sebagai media mempromosikan atau memasarkan pengalaman diri sendiri. Kamu perlu memiliki personal branding agar mudah dikenali orang lain. 

Lalu, bagaimana sih cara memperkuat personal branding?  Untuk memperkuat personal branding dapat dilakukan melalui social presence, merupakan suatu wadah yang bisa digunakan sebagai tolok ukur diri sendiri atau orang lain.

Social presence ini merupakan wujud keterhubungan seorang individu secara sosial. Dengan mengetik identitas seseorang di mesin pencarian atau media sosial, suatu lembaga atau perusahaan dapat melihat gambaran umum kamu dengan cara mudah dan efisien. Apalagi di zaman serba teknologi ini banyak perekrut memanfaatkan sosial media untuk melihat calon karyawannya.

Baca juga: 10 Langkah Membangun Personal Branding Di Sosial Media

Nah, itulah 5 alasan kuat beserta langkah-langkah yang harus diketahui sebelum memulai career switch.

Baca juga: Cara Membangun Personal Branding Di Linkedin Dan Manfaatnya

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *