Tanggal:04 May 2024

Kenali 7 Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu, Job Seekers Wajib Tahu!

Akibat perkembangan teknologi yang pesat membuat orang semakin mudah untuk melakukan sesuatu misalnya, lowongan kerja. Sekarang para job seekers (pencari kerja) bisa menemukan lowongan pekerjaan hanya bermodalkan gawai seperti melalui aplikasi, website, dan iklan digital lainnya. 

Namun dibalik kemudahan tersebut, tak jarang ditemui oknum-oknum nakal yang membuat lowongan kerja palsu dengan menawarkan pencari kerja agar lebih cepat diterima. Hal ini tentu membuat para job seekers tergiur untuk apply pekerjaan tersebut, mengingat semakin banyaknya pesaing job seekers tiap tahunnya. Apalagi, loker abal-abal ini merambah ke jenis pekerjaan yang banyak diminati.

Untuk mewaspadai hal itu agar tidak terjadi, alangkah baiknya jika kita mampu mengenali ciri-ciri lowongan kerja palsu. Biasanya ciri-ciri tersebut terlihat sedikit “mencolok” dari lowongan kerja lainnya. Berikut beberapa diantaranya:

1. Memungut Biaya pada Pelamar Kerja

Pemungutan Biaya saat Melamar Kerja (Sumber: Freepik)

Pembuat lowongan abal-abal biasanya meminta uang kepada pelamar bahkan di awal pertemuan. Keperluan administrasi, biaya training, atau biaya lainnya kerap dijadikan kedok untuk pemungutan biaya ini. Setelah meminta biaya, mereka berdalih akan cepat mengembalikan biaya tersebut (reimbursement) atau embel-embel si pelamar ini diterima dengan cepat di perusahaan tersebut.

Perlu dicatat bahwa perusahaan yang benar-benar membuka lowongan kerja, mereka tidak akan meminta applicant sepeserpun. Jadi untuk para job seekers, jangan mau jika diminta uang oleh perusahaan.

Baca juga: Jenis Pekerjaan Yang Banyak Sekali Diminati, Pekerjaan Apa Aja Ya? 

2. Menyanggupi Gaji yang Tinggi

Perusahaan Sanggup Memberikan Gaji Tinggi (Sumber: Freepik)

Ini merupakan salah satu taktik yang sering digunakan oleh pembuat lowongan kerja abal-abal. Setelah mereka meminta uang kepada applicant, mereka melanjutkan penawaran gaji yang fantastis walau masih baru saja diterima kerja bahkan mereka menawarkan gaji itu kepada applicant di posisi “rendah” sekalipun. 

Ciri ini sudah jelas mencurigakan, jadi sebaiknya para job seekers peka terhadap keadaan seperti ini. Pada penyelenggara lowongan kerja yang sehat, biasanya nominal gaji akan diberitahukan secara terang-terangan oleh HRD saat applicant telah dinyatakan lolos tes dan wawancara melalui offering letter.

Mengapa tidak boleh membicarakan gaji di awal? Ini dikarenakan gaji adalah hal yang sensitif dan itu merupakan rahasia perusahaan. Jadi jika dibicarakan di awal, maka hal itu tidaklah etis.

Mungkin ini merupakan salah satu clickbait yang dilakukan lowongan pekerjaan palsu ini. Mereka meminta uang kepada applicant terlebih dahulu, baru menaikkan semangat applicant dengan cara iming-iming gaji yang tinggi setelahnya.

3. Cara Perekrutan yang Asal-asalan

Merekrut Karyawan dengan Asal-Asalan (Sumber: Freepik)

Lowongan pekerjaan palsu menerapkan prinsip “tidak susah mencari pekerjaan”, dengan cara-cara yang salah. Saat mencari karyawan dan bersedia menerima semua kandidat tidak peduli dengan latar belakang dan kemampuan yang dimiliki. Bahkan bisa dikatakan tidak perlu tes lagi. 

Misal mereka mencari posisi akuntan namun, hanya menyertakan kualifikasi minimal memiliki ijazah SMA dan menerima fresh graduate. Hal itu sudah terlihat mencurigakan, jadi sebagai job seekers, hendaknya juga berfikir apa lowongan ini sudah sesuai dengan background-nya apa belum.

Karena suatu perusahaan yang benar-benar membutuhkan karyawan, pasti mereka membuat suatu kualifikasi yang memang sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan persyaratannya pun spesifik. Mereka memiliki cara yang profesional dalam merekrut karyawan.

Baca juga: 10 Cara Sukses Merekrut Karyawan, Yuk Ikuti! 

4. Sumber Informasi/ Referensi Perusahaan Meragukan

Referensi Perusahaan yang Tidak Valid (Sumber: Freepik)

Perusahaan yang profesional memiliki domain sebagai sumber informasi perekrutannya sendiri. Bukan alamat web yang bisa dibuat siapa saja secara gratis atau media sosial yang tidak begitu aktif berisi tentang bidang pekerjaan itu. 

Jika applicant menerima undangan wawancara namun oleh email yang menggunakan domain gratis atau kontak yang tidak relevan dengan perusahaannya, maka hal itu dikatakan tidak valid. Inilah pentingnya menyaring informasi lowongan kerja terutama melalui internet asalkan sumber informasi atau situs lowongan kerja yang terpercaya.

Baca juga: 6 Situs Lowongan Kerja Terpercaya, Fresh Graduate Harus Tahu!

5. Meminta Kelengkapan Data Pribadi

Meminta Data Pribadi Pelamar (Sumber: Freepik)

Saat akan melamar pekerjaan, pasti ada persyaratan yang mencantumkan data pribadi, itu pun pastinya sudah tertera di dalam CV. Namun, jika perusahaan itu meminta data pribadi yang sensitif seperti nomor KK, nomor KTP, bahkan ada ketentuan untuk foto selfie dengan KTP, maka bisa jadi jika lowongan pekerjaan itu palsu.

Data pribadi tersebut bisa saja disalah gunakan untuk peretasan atau penipuan lainnya. Kita sebagai job seekers dan perusahaan profesional sudah seharusnya mengetahui bahwa data pribadi itu bersifat rahasia. 

Selain diminta identitas secara langsung, terkadang loker palsu juga mengirimkan form yang mengharuskan applicant mengisinya. Apalagi yang mengirimkan form tersebut dari alamat yang tidak jelas. Jadi perlu kecermatan dalam mengirimkan persyaratan lowongan kerja.

6. Bekerja Sama dengan Perusahaan Travel

Kerja Sama dengan Perusahaan Travel (Sumber: Freepik)

Jika tadi kita sudah membahas tentang pemungutan biaya oleh loker palsu, maka ciri yang satu ini masih berurusan dengan pungli, yaitu dengan modus bahwa wawancara dilakukan di luar kota. Sehingga applicant harus mengirimkan sejumlah uang sebagai biaya travel dan akan diganti setelah applicant sampai di kota tujuan.

Oleh karenanya, perusahaan profesional kadang menyatakan bahwa mereka tidak bekerja sama dengan biro travel manapun.

7. Saran dan Upaya Kehati-hatian kepada Pelamar

Memberikan Saran pada Pelamar (Sumber: Freepik)

Ini hal yang mungkin sedikit freak dari suatu loker abal-abal karena justru merekalah yang memperingatkan para applicants untuk berhati-hati dengan adanya lowongan kerja palsu. Mungkin itu merupakan salah satu trik mereka agar tidak terlihat bahwa merekalah yang menipu para pencari kerja.

Nah, itulah tujuh ciri-ciri lowongan kerja palsu yang harus diketahui khususnya oleh job seekers atau para fresh graduate. Memang, kita bisa mencari informasi sebanyak-banyaknya apalagi keberadaan internet memudahkan semuanya. Namun, alangkah baiknya jika kita sebagai para pencari kerja lebih bijak dalam memilih situs atau informasi mengenai lowongan pekerjaan. Jika memang merasa tidak sreg dengan lowongan yang telah dilamar. Lebih baik mengundurkan diri dengan sopan tentunya lalu mencari lowongan pekerjaan yang lain.

Baca juga: 5 Cara Menolak Tawaran Kerja Secara Profesional, Agar Reputasimu Terjaga!

Untuk mempersiapkan diri ke dunia kerja, job seekers lebih baik menyiapkan kelengkapan dan memperbanyak informasi tentang perusahaan yang akan dilamar. Hal ini diperlukan agar lebih siap dan menghindari penipuan oleh loker. Teruntuk Para job seekers atau para fresh graduates, Vocasia sebagai salah satu wadah pelatihan dan kursus online, memiliki kursus “Menunjukan Sikap dan Potensi Saat Wawancara Kerja”.

Kursus ini mempelajari tentang proses rekrutmen sebuah perusahaan, persiapan sebelum dan setelah wawancara kerja, menjawab pertanyaan wawancara dengan metode STAR, dan menunjukkan diri yang terbaik ketika wawancara daring. Cek detail kursusnya di sini.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *