Resign merupakan proses pengunduran diri secara sukarela. Ketika seseorang memiliih untuk resign dari suatu pekerjaan tentu mereka memiliki alasan masing-masing. ada banyak kemungkinan seseorang memilih untuk keluar dari pekerjaannya, diantaranya adalah merindukan perubahan, gaji yang tidak sesuai dengan keinginan, jenjang karir yang kurang jelas, serta lingkungan yang kurang sehat.
Apapun alasannya untuk resign dari pekerjaan tentunya tetap harus disampaikan dengan baik dan sopan kepada atasan atau pemilik perusahaan dengan baik. hal ini dikarenakan ketika seseorang mengajukan resign kepada atasan atau HRD, mereka akan ditanyai apa salan yang melatarbelakangi pengambilan keputusan tersebut agar atasan atau HRD juga dapat menerima keputusan tersebut dengan baik.
Dalam artikel ini, kami akan membahas 15 alasan resign yang masuk akal, beserta beberapa contoh untuk memberi gambaran lebih jelas.
Baca juga: 5 Kesalahan dalam Mencari Pekerjaan, Wajib Tahu
1. Memperoleh penawaran yang lebih baik
resign. Sumber: freepik.com
Salah satu alasan yang dapat digunakan untuk resign dari suatu pekerjaan adalah memperoleh penawaran yang lebih baik. Penawaran tersebut bisa saja dilihat dari berbagai sisi. Misalnya adalah jumlah gaji yang lebih besar, jenjang karis yang lebih baik, atau mungking keunggulan lain seperti fasilitas yang lebih lengkap dan lain sebagainya. Ketika ingin resign sampaikan saja jika kalian sudah diterima di perusahaan lain dan perushaan tersebut sangat membutuhkan kehadiranmu. Namun, apabila perusahaanmu yang sekarang masih benar-benar membutuhkanmu pasti mereka akan berusaha menahan dengan memberikan tawaran menarik, seperti menaikkan gaji atau bahkan memberikan fasilitas yang sebelumnya tidak kalian dapatkan.
2. Gaji yang kurang sesuai
Gaji merupakan salah satu hal yang paling dipertimbangkan oleh sebagian orang ketika menerima atau hendak melakukan suatu pekerjaan. Apabila gaji yang kita Terima tidak sepandan dengan beban pekerjaan yang kita lakukan, maka wajar sekali apabila kita memilih untuk resign dari suatu pekerjaan. Namun, sebelum resign hendaknya kalian berbicara dengan pimpinan atau HRD kalian untuk meminta kenaikan gaji. Apabila hal tersebut tidak disetujui atau tidak berhasil maka kalian bisa memilih langkah mundur atau resign dari pekerjaan tersebut dengan mencari pekerjaan lain yang lebih sesuai.
3. Keinginan merubah karir
Tidak heran jika terkadang seseorang merasa bosan atau jenuh dengan pekerjaan yang mereka jalani sekarang. Hal ini bisa saja terjadi ketika latar belakang pendidikan yang dimiliki tidak linier atau tidak sesuai dengan pekerjaan yang dijalani saat ini. Tetapi jika kasus yang terjadi seperti ini lebih baik jangan terburu-buru untuk mengambil keputusan resign, Sampaikan terlebih dahulu kepada pimpinan atau HRD apakah diperbolehkan untuk pindah ke bidang atau divisi lain dalam perusahaan tersebut yang tentunya sesui dengan latar belakang yang kalian miliki. Apabila langkah tersebut tidak disetujui, maka hal ini dapat dijadikan sebagai alasan untuk resign.
Baca juga: Cara Mencari Kerja di Linkedln Sesuai Preferensi Minat
4. Melanjutkan studi
Melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi merupakansalah satu alasan yang masuk akal bagi seseorang untuk resign dari suatu pekerjaan. Tentunya, meraih gelar tinggi merupakan suatu keinginan dan juga komitmen yang dimiliki oleh banyak orang. Mengorbankan suatu pekerjaan demi melanjutkan pendidikan merupakan sesuatu yang masih berada pada tataran wajar. Maka dari itu, jangan takut untuk resign denga alasan melanjutkan studi.
5. Lingkungan kerja yang tidak sehat
Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang. Apabila lingkungan kerja tidak nyaman dapat membuat seseorang melakukan pekerjan juga tidak nyaman sehingga hasil yang diperoleh menjadi kurang maksimal. Lingkungan kerja yang tidak sehat biasanya juga disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah rekan kerja yang kurang baik atau bahkan jam operssional kekrja yang tidak sesuai aturan. Apabila hal ini terjadi maka pekerja memiliki hak untuk menyampaikannya kepada HRD atau pimpinan yang ada di perusahaan tersebut.
6. Jam operasional kerja yang buruk
Terdapat beberapa perusahaan yang memberlakukan jam operasional kerja melebihi batas dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Biasanya perusahaan tersebut membuat jam kerja lembur lebih banyak dan dalam waktu yang panjang. Tentunya hal ini dapat mengganggu dan juga membatasi para karyawan mereka untuk melakukan hal lain di luar pekerjaan, seperti mengurus keluarga, istirahat, dan lain sebagainya. Apabila kalian merasa tidak memperoleh keseimbangan atara pekerjaan dengan kehidupan pribadi, maka ini dapat dijadikan alasan untuk resign dari pekerjaan yang kalian jalani sekarang.
7. Pindah domisili
Salah satu alasan resign yang masuk akal adalah pindah tempat tinggal atau pindah domisili. Misalnya adalah kalian bekerja di Jakarta, tetapi karena ada suatu hal yang menghasukan kalian dan keluarga pindah ke Surabaya. Namun, ketika permasalahan seperti ini terjadi, kalian harus membicarakannya terlebih dahulu kepada pimpinan atau HRD apakah kalian dapat bekerja secara remote atau work form home (WFH) atau tidak. Jika tidak, maka resign adalah keputusan yang bisa diambil.
8. Keinginan untuk merintis usaha sendiri
Menjadi seorang wirausaha tentunya adalah sesuatu yang diinginkan oleh banyak orang. Ketika kalian memiliki ide bisnis serta memiliki modal yang cukup dan yakin jika bisnis tersebut dapat dijalankan, maka keputusan resign dari pekerjaan kalian saat ini bisa jadi keputusan yang tapat. Perusahaan yang baik akan mendukung dan menghargai keputusan tersebut sebagai salah satu cara untuk mengembangkan potensi bisnis yang kalian miliki.
9. Kesehatan yang Buruk
Kesehatan yang buruk atau kondisi medis yang memerlukan perhatian lebih banyak dapat menjadi alasan resignasi yang masuk akal.
10. Pensiun Dini
Jika kamu telah mempersiapkan diri dengan baik, resignasi untuk pensiun dini bisa menjadi pilihan yang masuk akal.
11. Kesempatan Bisnis atau Karier yang Lebih Baik
Jika ada peluang yang menarik dan sesuai dengan impian kariermu, itu bisa menjadi alasan yang masuk akal.
12. Perubahan Prioritas Hidup
Prioritasmu dalam hidup bisa berubah seiring waktu, dan itu bisa memengaruhi keputusan resignasi.
13. Pengurangan Jam Kerja
Jika kamu ingin menjalani hidup yang lebih sederhana dengan jam kerja yang lebih sedikit, resignasi dapat membantu mencapai tujuan tersebut.
14. Pengembangan Diri
Keinginan untuk fokus pada pengembangan diri, mengejar hobi, atau mengejar impian yang tertunda adalah alasan yang sah.
15. Ketidakcocokan Nilai Perusahaan
Jika nilai-nilai perusahaan tempat kamu bekerja tidak selaras dengan nilai-nilaimu sendiri, itu bisa menjadi alasan kuat.
Baca juga: Keunggulan Dana Pensiun Syariah Dan Bedanya Dengan Konvensional
Contoh Alasan Resign yang Masuk Akal
- Alasan Nomor 11 – Kesempatan Bisnis yang Lebih Baik: Contoh, Alice meresign dari pekerjaannya sebagai manajer pemasaran untuk memulai bisnis kulinernya sendiri setelah menemukan kesempatan yang menjanjikan di industri makanan.
- Alasan Nomor 15 – Ketidakcocokan Nilai Perusahaan: Contoh, David merasa tidak nyaman bekerja di perusahaan yang tidak memprioritaskan keberlanjutan lingkungan, sementara nilai-nilainya sangat peduli pada masalah ini.
- Alasan Nomor 8 – Keinginan untuk Merintis Usaha Sendiri: Contoh, Sarah resign dari pekerjaan konvensionalnya untuk mengejar mimpinya menjadi pemilik toko bunga dan mengejar karier wirausaha.
Itulah beberapa alasan resign atau mengundurkan diri dari suatu pekerjaan yang masuk akal dan contoh alasan resign yang masuk akal. Jangan takut apabila kalian ingin resign dari pekerjaan saat ini.
Selagi alasan resign kalian masuk akal dan diimbangi dengan pertimbangan yang matang, maka perusahaan tentunya tidak akan mempersulit keputusan kalian.
Hal tersebut selaras dengan tujuan setiap anggota dari sebuah perusahaan untuk selalu memiliki hubungan baik dengan atasan. Vocasia menghadirkan kursus cara memiliki hubungan baik dengan atasan. Tertarik? Daftarkan dirimu melalui link berikut:
Sukses Membangun Kesan Ke Atasan
Semoga bermanfaat.
Leave a Reply