Sobat Vocasia, kamu pernah gak, sih, mengalami masalah dengan jaringan, software, hardware, atau komponen lain yang terkait dengan komputer? Hal ini memang sangat merepotkan dan memengaruhi produktivitas kerja, ya. Tetapi, ada, loh, cara alternatif untuk mengatasi hal tersebut. Di antara banyak pilihan, troubleshooting adalah salah satu cara yang bisa kamu gunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
Ada berbagai jenis dan metode troubleshooting, tergantung pada penyebab masalahnya. Troubleshooting akan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memeriksa penyebab kesalahan perangkat komputer. Oleh karena itu, kegiatan ini tidak boleh dilakukan sembarangan.
So, apa itu troubleshooting? Bagaimana cara kerja dan cara mengatasinya? Vocasia akan menjelaskan semua informasi tentang troubleshooting dalam artikel ini. Simak sampai selesai, ya!
Apa Itu Troubleshooting?
Troubleshooting merupakan istilah yang erat kaitannya dengan komputer yang mengalami masalah. Sebagai pengguna komputer, kamu mungkin pernah mengalami masalah karena perangkat keras atau perangkat lunak yang sedang kamu jalankan. Nah, untuk menyelesaikan masalah tersebut, dibutuhkan peranan troubleshooting.
Definisi troubleshooting adalah upaya untuk memperbaiki kesalahan atau masalah dalam sistem komputer yang dilakukan secara logis dan sistematis. Upaya ini dilakukan agar sistem dapat berfungsi kembali dengan lancar. Saat melakukan troubleshoopting, seorang programmer atau teknisi komputer akan menerapkan isolasi masalah.
Pendekatan untuk isolasi masalah dilakukan dengan cara mengeliminasi atau menghilangkan kemungkinan masalah atau sejumlah komponen yang dicurigai menjadi penyebab error. Tujuannya untuk memastikan apakah kendala masih tetap ada atau sudah hilang. Dari sini, programmer atau teknisi memecahkan masalah secara bertahap, langkah demi langkah atau satu per satu.
Baca Juga: Mengenal Bridge, Penghubung Jaringan Komputer!
Jenis-Jenis Troubleshooting
Secara teknis, terdapat dua jenis troubleshooting yang perlu kamu ketahui, yaitu:
1. Troubleshooting Forward
Seperti namanya, troubleshooting forward adalah teknik yang digunakan untuk mendeteksi masalah dari awal perakitan komputer. Jenis pemecahan masalah ini biasanya digunakan oleh orang yang akrab dengan perakitan komputer. Pemeriksaan dilakukan sebelum menyalakan komputer. Misalnya, periksa catu daya dan soket, pemasangan RAM, dan sebagainya.
2. Troubleshooting Backward
Troubleshooting backward adalah teknik yang digunakan untuk mendeteksi masalah komputer setelah komputer dihidupkan. Teknik ini banyak digunakan karena masalah sering terjadi setelah perangkat dihidupkan. Misalnya, floppy disk tidak dapat dibaca, tombol CPU tidak berfungsi, dan sebagainya.
Selain itu, berdasarkan penyebab masalahnya, upaya troubleshooting terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Kebiasaan Penggunaan yang Buruk
Kebiasaan buruk pengguna dapat memengaruhi performa dan kinerja perangkat. Misalnya, membuka beberapa aplikasi secara bersamaan atau menggunakan perangkat yang di-overclock. Upaya pemecahan masalah untuk mengatasinya adalah dengan me-restart komputer atau membiarkannya mati selama 10-20 menit.
2. Faktor Desain Kurang Baik
Sebagai pengguna, jika komputer kamu tidak dirancang dengan benar, kamu pasti akan terganggu. Misalnya, kesalahan pemasangan kabel dan USB dapat terjadi karena penempatan port yang tidak biasa dan ceroboh. Komputer mengenali kesalahan input port dan menampilkan kotak dialog peringatan.
3. Kualitas Sistem yang Buruk
Keterbatasan juga dapat terjadi karena rendahnya kualitas sistem itu sendiri. Setiap produk memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri sehingga masalah yang kamu hadapi akan berbeda dari satu sistem ke sistem lainnya. Sebaiknya ikuti dokumentasi standar pabrikan untuk mengatasi masalah ini.
4. Kesalahan Tidak Disengaja
Pengguna dapat secara tidak sengaja membuat kesalahan yang memengaruhi kinerja sistem. Misalnya, menekan terlalu banyak tombol keyboard secara bersamaan akan mencegah kursor bergerak. Kamu bisa me-restart untuk mengatasi masalah ini.
Baca Juga: 7 Jenis Sistem Operasi Yang Biasa Dipakai Di Komputer
Cara Kerja Troubleshooting dalam Permasalahan Komputer
Permasalahan komputer memang kerap kali terjadi ketika perangkat komputer sedang kita digunakan. Berikut ini adalah cara kerja dari troubleshooting dalam menyelesaikan beberapa permasalahan yang dialami komputer.
1. Mengumpulkan Informasi
Metode atau cara kerja troubleshooting yang pertama adalah mengumpulkan semua informasi yang terkait dengan masalah. Informasi ini mungkin termasuk hilangnya fungsionalitas atau perubahan yang tidak diinginkan pada komponen tertentu. Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan dan memahami cara mengatasinya.
2. Mendeskripsikan Masalah
Deskripsi masalah yang komprehensif akan membantu troubleshooter menemukan penyebabnya. Ada beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan. Seperti gejala, waktu, komponen, dan kondisi di mana kesalahan terjadi. Hal ini akan memberi tau kamu komponen mana yang masih aman dan bermasalah.
3. Menentukan Penyebab Masalah
Pada tahap ini, troubleshooter biasanya menggunakan pendekatan terpisah atau mengisolasi masalah melalui proses eliminasi. Metode ini sangat efektif jika perangkat memiliki sistem dengan beberapa komponen yang terhubung secara seri. Setiap bagian diuji secara individual sampai sumber masalahnya ditemukan.
4. Membuat dan Menguji Solusi
Setelah menemukan akar masalah, langkah selanjutnya adalah membuat dan mengembangkan rencana untuk memecahkan masalah tersebut. Hipotesis atau rencana yang diajukan diuji sampai solusi ditemukan. Jika semuanya gagal, kamu harus mengulangi troubleshooting dari langkah sebelumnya.
5. Mengimplementasikan Solusi
Setelah masalah dipahami dan diidentifikasi dengan benar, langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan solusi. Pada tahap ini, kamu harus memperbaiki, menyesuaikan, atau mengganti komponen yang menyebabkan masalah. Selain itu, pengujian ulang diperlukan untuk mengonfirmasi bahwa masalah tersebut memang telah diselesaikan.
6. Menganalisis Hasil
Solusi dapat menimbulkan masalah baru untuk komponen lain. Menganalisis hasil troubleshooting adalah mengantisipasi kemungkinan masalah baru. Oleh karena itu, kamu harus memantau dan memastikan bahwa setiap perubahan yang dibuat tidak memengaruhi kinerja sistem atau komponen lain yang terhubung.
7. Mendokumentasikan Proses
Mendokumentasikan proses troubleshooting kamu adalah langkah terakhir yang dapat kamu ambil. Meskipun secara teknis tidak terkait dengan proses perbaikan, ini dapat membantu pemecah masalah lain ketika mengalami masalah serupa.
Langkah-Langkah Troubleshooting Jaringan
Untuk melakukan pemecahan masalah jaringan, ada beberapa metode dan langkah yang harus diikuti untuk menyelesaikan masalah dengan benar dan cepat. Yuk, lihat deskripsi solusi jaringan di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
1. Terdapat Tanda Seru
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah memastikan bahwa ada tanda seru berwarna kuning di area systray system kamu atau di sudut kanan bawah komputer. Jika komputer kamu memiliki tanda-tanda seperti itu, berarti komputer kamu tidak dapat terhubung ke Internet. Untuk memperbaikinya, ikuti langkah-langkah berikut:
- Masuk pada bagian “Control Panel” dan pilihlah “Jaringan atau Network and Sharing Center“
- Setelah itu buka dengan cara klik bagian “Change Adapter Setting“
- Klik kanan di bagian “Wireless Network Connection” kemudian pilih “Properties“
- Langkah selanjutnya klik 2 kali di bagian “Internet Protocol Version 4“
- Jika sudah, kamu dapat melihat Windows yang akan menampilkan mengenai detail dari IP address dalam komputer
- Silahkan kosongkan seluruh IP address dengan cara memilih “Obtain an IP Address Automatically“
- Klik “OK” dan tunggu hingga IP address yang berasal dari DHCP server hotspot muncul
- Selanjutnya perhatikan icon wireless connection pada systray sudah berubah. Komputer sudah bisa digunakan apabila tanda seru warna kuning sudah hilang
2. Terjadi Permasalahan Dibagian Wi-Fi Card Laptop
Jika langkah pertama gagal, mungkin ada masalah dengan kartu WiFi komputer/laptop kamu. Masalah seperti ini biasa terjadi pada driver perangkat keras komputer yang rusak. Untuk memecahkan masalah troubleshooting jaringan tersebut, buka menu Device Manager. Untuk melakukannya, ikuti langkah-langkah berikut:
- Klik kanan di bagian “My Computer” lalu pilih “Manager“
- Pilih “Device Manager“
- Perhatikan di bagian “Network Adapter” dan klik bagian kanan “Hardware Wi-Fi” pada komputer, kemudian klik “Uninstall“
- Ketika sudah terdeteksi system driver maka secara otomatis dapat terinstal kembali.
- Selanjutnya klik kanan dan pilih “Scan for Hardware Change” agar sistem dapat terdeteksi dan melakukan penginstalan ulang.
- Jika device manager telah tertutup maka pada hotspot Wi-Fi akan kembali secara otomatis sehingga internet bisa digunakan secara normal.
3. Restart Modem
Opsi ketiga yang dapat kamu coba adalah me-restart modem atau router internet kamu. Masalah internet terkadang dapat disebabkan oleh kesalahan modem terkait sistem atau perangkat keras. Reboot mungkin menjadi solusi untuk me-restart sistem seperti sebelumnya. Kamu dapat memulai ulang dari tombol fisik router atau restart dari aplikasi.
Baca Juga: Komputer Server: Pengertian, Fungsi, Dan Spesifikasinya
Oke, sekarang kamu pasti sudah tahu apa itu troubleshooting, mulai dari pengertian, memahami jenis, hingga cara kerjanya. Troubleshooting adalah pendekatan sistematis untuk menemukan dan memecahkan masalah yang kompleks. Misalnya, masalah perangkat lunak sistem, jaringan, atau komputer.
Nah, buat kamu yang tertarik dan ingin menjadi teknisi komputer, kamu bisa mengikuti kelas Belajar Merakit Komputer Hingga Menjadi Teknisi Komputer yang akan mengajarkan kamu cara merakit dan mengidentifikasi perangkat-perangkat di dalam komputer hingga menjadi teknisi komputer yang handal. Yuk, ikuti kelasnya!
Leave a Reply