Tanggal:22 November 2024
Maxmanroe.com

Bagaimana Menggunakan Psikologi Warna Saat Marketing

Apa itu Psikologi Warna?

Psikologi warna mempelajari bagaimana warna yang berbeda menentukan perilaku manusia. Psikologi warna digunakan dalam periklanan dan pemasaran untuk membangkitkan reaksi emosional. Kedengarannya sederhana pada awalnya, tetapi ada banyak hal yang harus dipahamai dalam pernyataan itu.

Sebelum kita melihat bagaimana makna warna mempengaruhi perilaku manusia (dan bagaimana warna tertentu menimbulkan reaksi yang berbeda), mari kita melakukan perjalanan singkat melalui sejarah warna.

Bagaimana Warna dalam Pemasaran Mempengaruhi Orang?

Makna warna dan psikologi warna dapat sangat memengaruhi perilaku dan pengambilan keputusan orang. Orang membuat penilaian bawah sadar tentang seseorang, lingkungan, atau produk dalam beberapa detik atau menit. Warna berperan dalam kesan awal ini.

Fakta itu tidak hilang dari merek dan pengiklan. Mereka tahu warna, corak, corak, dan corak tertentu membangkitkan emosi dan menggerakkan orang untuk bertindak. Efek ini halus dan kuat.

Psikologi Warna Merah

Warna merah menciptakan rasa urgensi, cocok untuk penjualan izin. Ini juga mendorong nafsu makan. Oleh karena itu sering digunakan oleh rantai makanan cepat saji. Warna secara fisik merangsang tubuh, meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Hal ini terkait dengan gerakan, kegembiraan, dan gairah. Itu membuat orang bertindak dan penting untuk tombol ajakan bertindak, misalnya, di situs web.

Psikologi Warna Hijau

Warna ini diasosiasikan dengan kesehatan, ketenangan, kekuatan dan alam. Ini digunakan di toko-toko untuk menenangkan pelanggan dan mempromosikan masalah lingkungan. Ini merangsang harmoni di otak Anda dan mendorong keseimbangan yang mengarah pada ketegasan.

Psikologi Warna Ungu

Warna ini umumnya dikaitkan dengan royalti, kebijaksanaan, dan rasa hormat dalam psikologi warna. Ini merangsang pemecahan masalah serta kreativitas. Itu juga terlihat sering mempromosikan produk kecantikan dan anti-penuaan.

Psikologi Warna Biru

Warna biru adalah warna yang disukai pria. Arti warnanya dikaitkan dengan kedamaian, air, ketenangan, dan keandalan. Dan itu menawarkan rasa aman, mengekang nafsu makan, dan merangsang produktivitas. Ini juga merupakan warna yang paling umum digunakan oleh merek konservatif yang ingin mempromosikan kepercayaan pada produk mereka.

Psikologi Warna Oranye dan Kuning

Kedua warna ini ceria dan mempromosikan optimisme. Namun, Anda harus berhati-hati saat menggunakannya dalam iklan. Warna kuning bisa membuat bayi menangis, sedangkan warna oranye bisa memicu rasa waspada. Pada saat yang sama, ketidaknyamanan itu dapat digunakan untuk menciptakan rasa cemas yang dapat menarik pembeli impulsif dan window shopper. 

Psikologi Warna Hitam

Meskipun secara teknis bukan warna (tidak adanya warna karena menyerap cahaya), kami menganggap hitam sebagai rona. Hal ini terkait dengan otoritas, kekuasaan, stabilitas, kepercayaan diri, dan kekuatan. Seringkali simbol kecerdasan, itu bisa menjadi berlebihan jika digunakan terlalu sering. Hitam sulit digunakan dalam pemasaran, tetapi beberapa berhasil melakukannya.

Psikologi Warna Abu-abu

Abu-abu melambangkan perasaan kepraktisan, usia tua, dan solidaritas. Namun, terlalu banyak abu-abu dapat menyebabkan perasaan hampa dan depresi. Abu-abu bisa menjadi tidak menarik jika digunakan terlalu sering.

Psikologi Warna Putih

Putih dikaitkan dengan perasaan kebersihan, kemurnian, dan keamanan. Dan itu dapat digunakan untuk memproyeksikan tidak adanya warna atau netralitas. Ruang putih membantu memicu kreativitas karena dapat dianggap sebagai batu tulis yang bersih dan tidak berubah. Ini mungkin bukan warna terbaik untuk setiap bisnis. Tetapi menggunakan warna putih dalam pemasaran bisa efektif untuk merek atau pendekatan minimalis.

Baca Juga: Apa itu Marketing beserta Jenis-jenisnya?

Warna Terbaik dalam Pemasaran

Bagaimana Anda menggabungkan warna dalam psikologi untuk menciptakan makna yang berbeda dalam pemasaran dan periklanan? Apakah Anda memilih warna terbaik untuk merek, iklan, dan materi pemasaran Anda?

Baca Juga: 5 Strategi Pemasaran Tahun Baru Imlek

Yang benar adalah seperti yang mungkin sudah Anda duga sekarang tidak ada warna pemasaran yang “terbaik”. Itu semua tergantung pada citra merek yang ingin Anda sampaikan, apakah berani, canggih, ramah, dapat diandalkan, atau kreatif, dan respons yang ingin Anda peroleh dari pelanggan. Pilihan ada padamu. Satu hal yang pasti. Ada warna, rona, bayangan, atau nada untuk mencocokkan setiap selera, gaya, dan emosi.

Baca Juga : Manfaat Dan Cara Melakukan Marketing Campaign

Public relation masterclass
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *