Masakan Indonesia terkenal akan cita rasanya yang kaya. Adanya cita rasa tersebut tentunya dihasilkan dari penggunaan berbagai bahan masakan yang ada, khususnya bahan cabai yang memberikan rasa pedas. Tak adanya rasa pedas di makanan Indonesia menjadikan masakan tersebut dirasa kurang lengkap. Oleh karena itulah, cabai memiliki peranan yang sangat penting dalam menyempurnakan masakan-masakan Indonesia, terutama cabai rawit yang meskipun memiliki ukuran kecil, tetapi dapat memberikan rasa pedas. Selain sebagai bahan masakan, cabai juga seringkali digunakan sebagai bahan pendamping yang dimakan langsung bersama gorengan atau dijadikan sambal.
Banyaknya peminatan dan kebutuhan masyarakat Indonesia pada cabai tersebut menjadikan bahan masakan ini memiliki potensi yang menjanjikan jika dibudidayakan dengan baik. Nah, kamu juga bisa memulainya dengan membudidayakan cabai rawit tersebut. Lalu, bagaimana caranya? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Pemilihan Bibit Cabai
Cara budidaya cabai rawit #1 yang harus kamu lakukan adalah memilih bibit cabai rawit yang akan digunakan. Bibit cabai rawit tersebut bisa kamu dapatkan dari cabai rawit yang telah tua dan matang. Pastikan bahwa kamu memilih bibit cabai rawit yang berkualitas baik ya! Hal itu agar nantinya cabai dapat tumbuh dengan optimal juga. Lalu bagaimana caranya agar kamu bisa mengetahui mana bibit cabai rawit yang baik atau tidak tersebut? Nah, ikuti langkah-langkah berikut.
- Pilih cabai rawit yang sudah matang dan tua.
- Belah cabai rawit tersebut dan pisahkan antara daging dan biji di dalamnya.
- Kumpulkan semua biji dan rendam dalam air.
- Buang biji yang mengapung dan gunakan biji yang tenggelam sebagai bibit.
- Tiriskan biji cabai yang tenggelam tersebut dan jemur di bawah sinar matahari hingga menjadi kering.
- Biji cabai rawit tersebut sudah siap untuk disemai.
2. Penyemaian Biji Cabai
Cara budidaya cabai rawit #2 yang juga harus kamu lakukan setelah memilih bijinya adalah melakukan penyemaian pada biji tersebut. Penyemaian adalah suatu proses untuk menyiapkan bibit tanaman sebelum ditanam di lahan penanaman (dalam hal ini polybag). Melansir dari KOMPAS, berikut beberapa tahapan dalam penyemaian biji cabai.
- Cara pertama yang harus dilakukan dalam tahapan penyemaian adalah menyiapkan media semainya. Media tersebut dapat berupa percampuran antara tanah yang sudah digemburkan dengan pupuk kandang. Adapun perbandingannya yaitu 1:1. Setelah itu, campur keduanya supaya rata.
- Setelah itu, masukkan campuran tanah dan pupuk tersebut ke dalam botol kosong dan taburkan biji cabai yang sudah dikeringkan tadi. Adapun pada saat penaburan tersebut, pastikan agar biji cabai harus memiliki jarak antara satu sama lain dan tidak padat.
- Setelah biji cabai berhasil ditabur, maka tutup dengan tanah. Siram dengan air sedikit demi sedikit, dan terakhir tutup dengan plastik gelap. Taruh botol tersebut di tempat yang teduh.
- Siram biji cabai setiap hari dan tak perlu untuk menambahkan pupuk lagi.
- Tunas akan muncul setelah hari kelima proses penyemaian tersebut berlangsung.
3. Penanaman ke Polybag
Cara budidaya cabai rawit yang baik dan benar selanjutnya adalah menyiapkan lahan tanamnya. Jika kamu tak memiliki lahan yang luas untuk budidaya cabai rawit ini, kamu tak perlu cemas. Hal itu karena kamu bisa mengakalinya dengan menggunakan polybag yang praktis. Nah, setelah biji cabai disemai dan muncul tunasnya, serta telah berusia dua minggu, maka sudah saatnya untuk kamu memindahkan cabai tersebut ke media tanam yang lebih luas yaitu polybag. Namun sebelum itu, ada baiknya untuk kamu menyiapkan media tanam polybag ini. Berikut beberapa caranya.
- Siapkan banyak polybag yang berukuran 40 x 50 sentimeter.
- Campurkan tanah yang sudah gembur dengan pupuk kompos. Perbandingannya 1:1. Janga lupa untuk tambahkan juga kompos daun dan arang kayu yang telah kamu haluskan.
- Setelah semua media tersebut tercampur rata, maka langkah selanjutnya yaitu memasukkannya ke dalam polybag yang telah disediakan.
- Setelah semua polybag terisi tanah, maka pindahkan tunas tanaman cabai rawit yang ada di dalam botol semai ke polybag tersebut.
- Pada saat pemindahan ini, pastikan untuk melakukannya dengan hati-hati agar akar tidak tercabut. Tips untukmu, nih! Sebelum pemindahan tersebut, lakukan penyiraman tunas di botol semai dulu ya, agar mudah saat dicabut.
4. Perawatan Cabai
Cara budidaya cabai rawit yang baik dan benar terakhir yaitu perawatannya. Setelah cabai berhasil dipindahkan, maka kamu tinggal merawatnya dengan baik, nih! Bagaimana merawat tanaman cabai rawit tersebut, sehingga bisa cepat berbuah?
- Agar kebutuhan air dari tanaman cabai tersebut tercukupi, maka kamu harus melakukan penyiraman di saat pagi atau sore hari.
- Dalam merawat dan membudidayakan tanaman, seringkali ada hama yang mengganggu. Nah, kamu bisa membasminya dengan memberikan pertisidda organik, nih.
- Selain itu, jangan lupa diberikan pupuk ya!
- Setelah semua perawatan dilakukan secara teratur, maka cabai bisa tumbuh dengan baik dan siap dipanen.
Baca juga :
8 Cara Budidaya Mangga Agar Cepat Berbuah Lebat
6 Cara Jitu Budidaya Bunga Melati Agar Cepat Berbunga
Gampang Banget, Ini 5 Cara Budidaya Bunga Anggrek
6 Cara Budidaya Pohon Jati Agar Cepat Besar
Untuk kamu yang ingin mendapatkan informasi-informasi lainnya, segera klik tautan berikut. Jangan lupa juga untuk mengikuti media sosial Instagram Vocasia untuk mengetahui update dan informasi terbaru mengenai kursus-kursus menarik dan edukatif yang pastinya sangat berguna untuk kamu!
Nikmati segala kursus online di berbagai topik dengan penawaran khusus yang menarik hanya di Vocasia berupa potongan harga yang sangat pas untuk kantongmu! Buat dirimu semakin mahir dan memiliki kemampuan dengan mengikuti kursus online hanya di Vocasia! Segera temukan kursus terbaru yang cocok untuk kamu hanya dengan klik tautan berikut.
Leave a Reply