Tanggal:22 November 2024

Mudah dan Cepat, Berikut 7 Cara Budidaya Kelinci bagi Pemula

Cara budidaya kelinci.

Siapa yang tak menyukai kelinci? Hewan lucu dan menggemaskan yang banyak dipelihara, khususnya oleh anak-anak. Kelinci menjadi salah satu hewan peliharaan yang jinak. Wujudnya yang cantik dengan bulu lembut dan telinga yang runcing, serta tingkahnya yang lucu menjadikan hewan kelinci ini sebagai salah satu hewan yang banyak dipelihara oleh manusia. Selain dijadikan peliharaan, ternak kelinci juga bisa dimanfaatkan untuk diambil daging atau bulunya yang nantinya dijadikan wol.

Nah, adanya hal tersebut bisa kamu manfaatkan untuk membuka bisnismu sendiri. Ya! Bisnis membudidayakan kelinci. Dengan kamu membudidayakan kelinci, kamu akan dapat memfasilitasi masyarakat yang ingin memelihara hewan ini atau untuk dijual daging dan bulunya tersebut. Jadi, mereka bisa membelinya darimu, nih! Lalu, bagaimana cara membudidayakan kelinci, padahal kamu pemula yang tak tahu apapun? Tenang saja! Budidayanya sangat mudah. Hewan ini juga jinak, sehingga kamu tak perlu takut. Selain itu, kelinci juga termasuk hewan yang cukup cepat dalam berkembangbiak dan mudah dalam beradaptasi. Itulah mengapa budidaya kelinci bisa dibilang cukup mudah. Nah, berikut akan dijelaskan cara budidaya kelinci yang mudah dan cepat besar secara rinci untukmu. Langsung saja, check this out!

1. Jenis Kelinci Budidaya

Jenis kelinci.
Jenis kelinci. Sumber: Pexels

Cara budidaya kelinci #1 yang harus kamu lakukan adalah menentukan jenis kelinci yang akan dibudidayakan. Secara sederhana, kelinci dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan habitatnya yaitu kelinci liar dan kelinci peliharaan. Selain habitatnya, kelinci juga dapat dibedakan berdasarkan rasnya seperti Himalayan, English Spot, Lyon, Angora, American Chinchilla, Dutch, Kelinci Jawa, dan Kelinci Sumatra. Nah, menurut Kementerian Pertanian, berikut beberapa jenis kelinci yang sesuai untuk peruntukannya dibudidaya.

  1. Untuk diambil dagingnya, sebaiknya menggunakan kelinci jenis Flemish Giant dan New Zeland White untuk dibudidayakan.
  2. Untuk diambil kulitnya, sebaiknya menggunakan kelinci jenis Rex dan Satin.
  3. Untuk diambil bulu atau wolnya, sebaiknya menggunakan kelinci jenis Angora.

2. Menyiapkan Kandang

Kandang kelinci.
Kandang kelinci. Sumber: Pexels

Cara budidaya kelinci #2 yang harus kamu lakukan selajutnya adalah menyiapkan kandang tempat kelinci nantinya dipelihara. Dalam membuat kandang kelinci, usahakan kandang tersebut tidak terlalu dekat dengan rumah. Selain itu, usahakan kandang mendapatkan sinar matahari yang cukup ya! Besaran kandang bisa disesuaikan dengan lahan yang dimiliki, asalkan kandang tidak terlalu kecil untuk kelinci, sehingga ia bisa bergerak bebas. Terdapat dua tipe kandang kelinci yang biasanya digunakan yaitu kandang terbuka dan kandang tertutup. Pembuatan kandang bisa menggunakan kayu, bambu, aluminium, atau kawat.

3. Memilih Indukan

Indukan kelinci.
Indukan kelinci. Sumber: Pexels

Cara budidaya kelinci #3 yang juga harus kamu lakukan dalam budidaya ini adalah memilih indukan kelincinnya. Dalam pemilihan kelinci ini, usahakan untuk memilih kelinci yang berkualitas baik ya! Hal itu karena akan berpengaruh ke anakan yang akan dihasilkan nantinya. Indukan yang berkualitas baik tentunya akan menghasilkan anakan yang juga sama berkualitasnya. Untuk keperluan hias, kamu harus memilih indukan yang berbulu panjang. Untuk pedaging, kamu harus memilih indukan yang berbulu pendek. Nah, berikut beberapa tips memilih indukan yang baik.

  1. Mencari indukan kelinci yang sehat dan sudah menghasilkan anakan yang banyak.
  2. Bobot tubuh yang harus dimiliki oleh indukan betina minimal sekitar 4 – 5 kg, sedangkan untuk jantan minimal sekitar 3 – 5 kg.
  3. Indukan kelinci juga harus memiliki pinggul yang bulat penuh.
  4. Punggun indukan kelinci tidak cekung.
  5. Indukan kelinci harus memiliki mata yang cerah, tidak lesu atau mengantuk.
  6. Indukan kelinci juga harus memiliki bulu yang halus, terutama di bagian kelamin.

4. Pemberian Pakan

Pakan kelinci.
Pakan kelinci. Sumber: Pexels

Cara budidaya kelinci #4 yang harus kamu lakukan selanjutnya ketika melakukan budidaya ini adalah memberikan pakan, sehingga kelinci bisa bertumbuh kembang dengan baik. Sebetulnya, kelinci dapat diberi makanan berupa sayuran. Namun, jika kamu membudidayakan kelinci untuk tujuan hiasan, maka makanan yang cocok adalah pelet. Meskipun harganya yang mahal, tetapi nantinya kelinci dapat tumbuh dengan optimal karena diberikan makanan yang begizi tinggi.  Nah, jika kamu membudidayakan kelinci untuk diambil daging atau bulunya, maka makanan yang cocok adalah sayuran atau buah-buahan.

5. Mengawinkan Indukan

Perkawinan kelinci.
Perkawinan kelinci. Sumber: Pexels

Setelah indukan diberikan makan dan dirawat dengan baik, maka cara budidaya kelinci #5 adalah mengawinkan kedua indukan tersebut. Kelinci yang sudah siap dikawinkan biasanya telah memasuki usia sekitar 6 – 12 bulan. Perkawinan dapat dilakukan dengan cara berkelompok atau berpasangan. Perkawinan berkelompok dapat dilakukan dengan memasukkan beberapa betina dan seekor jantan dalam kandang. Perkawinan berpasangan dapat dilakukan dengan memasukkan seekor jantan dan betina dalam satu kandang. Setelah dikawinkan, biasanya kelinci betina yang sudah siap melahirkan akan menunjukkan gejala seperti berikut ini.

  1. Kelinci betina akan terlihat gelisah.
  2. Kelinci suka menggosok-gosok dagu ke sembarang benda.
  3. Vulva kemerahan dan dalam keadaan basah.
  4. Masa kehamilan biasanya berlangsung selama 28 – 35 hari.
  5. Setelah melahirkan, kelinci betina dapat dibuahi lagi sekitar dua minggu setelahnya.
  6. Kelinci dapat mengalami proses kehamilan sekitar 5 kali dalam setahun.
  7. Dalam sekali proses melahirkan, biasanya indukan dapat menghasilkan sekitar 4 – 12 ekor.

6. Pemeliharaan Anakan

Pemeliharaan anakan kelinci.
Pemeliharaan anakan kelinci. Sumber: Pexels

Cara budidaya kelinci #6 yang harus dilakukan oleh pemula sepertimu selanjutnya adalah memelihara anakan kelinci yang baru lahir. Anakan kelinci dapat disusui sekitar 8 hari. Setelah itu, anakan dapat disapih dan diberikan makanan hijau seperti sayuran. Nah, usahakan kandang untuk anakan dibuat senyaman mungkin ya! Usahakan juga untuk memberikan makanan yang berprotein ke indukan yang menyusui.

7. Masa Panen

Panen kelinci.
Panen kelinci. Sumber: Pexels

Cara budidaya kelinci #7 yang harus kamu lakukan terakhir dalam budidaya ini adalah melakukan panennya. Anakan yang bisa dijual biasanya yang berada di usia 2 bulan ke atas. Nah, untuk keperluan pedaging, kelinci yang bisa dipanen adalah kelinci yang sudah berusia 3,5 tahun atau beratnya sekitar 2 – 3 kg.

Untuk kamu yang ingin mendapatkan informasi-informasi lainnya, segera klik tautan berikut. Jangan lupa juga untuk mengikuti media sosial Instagram Vocasia untuk mengetahui update dan informasi terbaru mengenai kursus-kursus menarik dan edukatif yang pastinya sangat berguna untuk kamu!

Nikmati segala kursus online di berbagai topik dengan penawaran khusus yang menarik hanya di Vocasia berupa potongan harga yang sangat pas untuk kantongmu! Buat dirimu semakin mahir dan memiliki kemampuan dengan mengikuti kursus online hanya di Vocasia! Segera temukan kursus terbaru yang cocok untuk kamu hanya dengan klik tautan berikut.

Jika kamu tertarik dengan kursus Vocasia, kamu bisa klik tautan di bawah ini, ada diskon banyak jangan sampai ketinggalan!

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *