Tanggal:23 December 2024

7 Cara Budidaya Rambutan yang Baik dan Cepat Berbuah

Cara budidaya rambutan.

Rambutan merupakan salah satu buah musiman yang banyak disukai oleh masyarakat karena rasanya yang manis sekaligus menyegarkan. Selain rasanya yang nikmat tersebut, ternyata buah berwarna merah yang memiliki rambut ini juga memiliki banyak khasiat lain yang baik untuk kesehatan manusia. Rambutan memiliki banyak kandungan gizi seperti protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, vitamin C, dan lain sebagainya. Adanya berbagai kandungan gizi tersebut menjadikan rambutan banyak dikonsumsi dan ditunggu-tunggu kehadirannya. Hal itu karena rambutan dapat memperlancar pencernaan, membantu seseorang menurunkan berat badannya, meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan risiko adanya diabetes, mengontrol tekanan darah, dan lain sebagainya.

Nah, melihat peminatan masyarakat terhadap buah musiman ini dan bagaimana khasiatnya pada tubuh, tak ada salahnya jika kamu juga mulai untuk membudidayakan buah rambutan ini. Untuk memulainya, simak penjelasan berikut mengenai cara budidaya rambutan yang baik dan cepat berbuah.

1. Pahami Persyaratan Budidaya Rambutan

Pahami persyaratan budidaya.
Pahami persyaratan budidaya. Sumber: Pexels

Cara #1 yang harus kamu lakukan sebelum mulai melakukan budidaya rambutan adalah mengetahui dan memahami persyaratan apa saja dalam melakukan budidaya ini. Nah, berikut beberapa persyaratannya.

  1. Iklim. Dalam budidaya rambutan ini, pastikan bahwa intensitas curah hujan sekitar 1500 – 2500 mm per tahun. Pastikan juga sinar matahari menyinar seluruh permukaan budidaya. Selain itu, tanaman rambutan juga bisa tumbuh dan berkembang dengan baik di suhu sekitar 25 derajat celcius. Terakhir, rambutan juga bisa tumbuh dengan optimal di kelembapan udara yang rendah.
  2. Media tanam. Tanaman rambutan dapat tumbuh dengan baik di media tanam yang gembur. Selain itu, tanaman ini juga bisa tumbuh di tanah yang liat dengan  kandungan zat hara/bahan organik yang banyak. Adapun pH tanah harus berada di sekitar 6 – 6,7. Jika kurang dari itu, bisa dilakukan pengapuran.
  3. Ketinggian tempat. Tanaman rambutan dapat tumbuh di ketinggian sekitar 30 – 500 m dpl. Pada ketinggian tersebut, tanaman rambutan ini dapat berkembang dengan subur.

2. Pembibitan

Lakukan pembibitan.
Lakukan pembibitan. Sumber: Pexels

Cara #2 dalam melakukan budidaya rambutan adalah menyiapkan bibitnya terlebih dahulu. Adapun dalam proses pembibitan ini, terdapat langkah-langkah sebagainya berikut.

  1. Persyaratan benih. Benih rambutan dapat diambil dari berbagai varietas rambutan yang disukai oleh masyarakat. Pastikan benih tersebut berkualitas baik dan berasal dari turunan yang baik juga.
  2. Siapkan benih yang sudah dipilih dengan cara biji rambutan yang telah diambil tersebut harus didiamkan selama 1 – 2 hari terlebih dahulu, setelah itu biji dianginkan selama 24 jam sebelum siap untuk dilakukan penyemaian. Selain jalur fermentasi biasa tersebut, penyiapan benih juga dapat dilakukan dengan cara biji yang sudah diambil direndam dalam larutan asam selama 15 menit. Setelah perendaman, cuci biji tersebut dengan air tawar yang mengalir sebanyak 3 kali selama 10 menit. Setelah itu, biji harus didinginkan sekitar 24 jam.
  3. Setelah biji siap, maka proses selanjutnya yaitu melakukan penyemaian. Pastikan media semai berupa tanah yang gembur dengan drainase yang baik. Selain itu, pastikan di sekitar media semai, tidak ada gulma atau kotoran. Campurkan tanah yang telah digemburkan tersebut dengan pupuk kompos secara merata. Setelah itu, buat bedeng-bedeng sesuai kebutuhan dan taburkan biji-biji rambutan tersebut di atas bedengan. Lakukan penyiraman secara rutin. Setelah biji berkecambah, kamu dapat memindahkannya ke media budidaya.
  4. Pemidahan bibit ke media budidaya dapat dilakukan dengan cara membuka media semai dan mengambil secara hati-hati bibit beserta akarnya untuk dipindahkan ke media budidaya. Lakukan proses pemindahan tersbeut dengan hati-hati, jangan sampai bibit atau akarnya menjadi rusak.

3. Pengolahan Media Budidaya

Olah media budidaya.
Olah media budidaya. Sumber: Pexels

Cara budidaya rambutan #3 yang harus kamu lakukan selanjutnya adalah mengolah media budidaya. Nah, berikut beberapa cara melakukan pengolahan media budidaya ini.

  1. Penyiapan. Dalam melakukan penyiapan media budidaya, pastikan tanah yang digunakan adalah tanah yang subur. Cek lagi persyaratan budidaya khususnya yang berkaitan dengan tanah atau media budidaya rambutan. Dalam proses penyiapan ini, cangkul tanah sehingga menjadi gembur.
  2. Setelah tanah menjadi gembur, lakukan pembukaan lahan. Bersihkan semua gulma atau tanaman pengganggu, benda-benda, atau kotoran di sekitar media tanam. Buat saluran air guna menciptakan drainase yang baik.
  3. Setelah gembur, buat bedengan dengan ukuran yang disesuaikan. Buat juga lubang di bedengan tersebut dengan jarak antar lubang disesuaikan pada lahan yang dimiliki. Setelah terbentuk, tambah dan campurkan bedengan tersebut dengan pupuk kompos secara merata.
  4. Jika pH tanah tidak berada di sekitar 6 – 6,7, kamu bisa melakukan pengapuran pada tanah sehingga pH-nya berubah menjadi normal.

4. Penanaman

Lakukan penanaman.
Lakukan penanaman. Sumber: Pexels

Setelah lubang di bedeng ditutup dan dibiarkan selama 2 minggu, benih rambutan yang sudah disemai dan berkecambah dapat dipindah ke bedeng tersebut. Pastikan dalam penanaman tersebut, benih rambutan mendapatkan sinar matahari dan pengairan yang cukup ya!

5. Perawatan

Rawat dan pelihara rambutan dengan baik.
Rawat dan pelihara rambutan dengan baik. Sumber: Pexels

Agar tanaman rambutan bisa tumbuh dengan optimal dan berbuah banyak, maka harus dilakukan perawatan yang baik dan rutin. Berikut beberapa perawatan yang harus kamu lakukan ketika membudidayakan rambutan.

  1. Lakukan penyiangan pada gulma atau tumbuhan penganggu yang tumbuh di sekitar tanaman rambutan.
  2. Lakukan pemangkasan pada ujung cabang tanaman rambutan yang berumur 2 tahun agar bisa tumbuh dengan tajuk yang rimbun.
  3. Lakukan pemupukan secara berkala dan rutin agar menjaga nutrisi dari tanaman rambutan tersebut.
  4. Lakukan penyiraman secara rutin. Pada minggu pertama, lakukan penyiraman sebanyak 2 kali sehari. Namun, setelah rambutan berkembang dengan baik, lakukan penyiraman sesuai kebutuhan saja.
  5. Lakukan penyemprotan pestisida guna mencegah munculnya hama atau penyakit. Penyemprotan tersebut dapat dilakukan pada hari 15 – 20 sebelum panen, ketika kelembapan udara tinggi, atau musin hujan datang.

6. Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit.
Hama dan penyakit. Sumber: Pexels

Cara #6 yang harus kamu lakukan dan perhatikan dalam budidaya rambutan adalah memastikan tidak adanya hama atau penyakit. Kamu bisa mencegahnya dengan cara melakukan penyiangan secara rutin, penyemprotan pestisida, ataupun penyiraman secara berkala, dan lain sebagainya.

7. Panen

Lakukan panen rambutan
Lakukan panen rambutan. Sumber: Pexels

Setelah tanaman rambutan dirawat dan tumbuh dengan baik, serta berbuah lebat maka cara #7 adalah melakukan pemanenan. Nah, rambutan yang sudah bisa dipanen biasanya dapat dilihat dari warna dan rasanya. Kamu bisa melakukan panen ini dengan cara memetik buahnya.

Untuk kamu yang ingin mendapatkan informasi-informasi lainnya, segera klik tautan berikut. Jangan lupa juga untuk mengikuti media sosial Instagram Vocasia untuk mengetahui update dan informasi terbaru mengenai kursus-kursus menarik dan edukatif yang pastinya sangat berguna untuk kamu!

Nikmati segala kursus online di berbagai topik dengan penawaran khusus yang menarik hanya di Vocasia berupa potongan harga yang sangat pas untuk kantongmu! Buat dirimu semakin mahir dan memiliki kemampuan dengan mengikuti kursus online hanya di Vocasia! Segera temukan kursus terbaru yang cocok untuk kamu hanya dengan klik tautan berikut.

kursus pelatihan membuat bisnis pempek vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *