Berurusan dengan bos yang terlalu menuntut bukanlah hal yang mudah. Anda bisa merasa tertekan hingga tidak nyaman di tempat kerja. Atasan yang suka menuntut selalu merasa pekerjaan bawahannya tidak memuaskan. Jadi, atasan akan terus menekan bawahannya untuk bekerja lebih keras lagi.
Baca Juga : Cara Elegan Menghadapi Rekan Kerja Yang Meremehkan Kamu!
Sebagian besar pekerjaan menuntut, tetapi beberapa atasan bertindak terlalu berlebih dengan memberikan tekanan pada karyawan mereka. Tidak masalah apakah dia seorang manajer atau pihak yang tidak terlalu penting, namun Anda tetap harus memanfaatkan situasi sebaik mungkin dan menyelesaikan pekerjaan.
Jangan berlarut dengan kecemasan karena gagal memenuhi standar mustahil oleh atasan Anda. Berikut cara menghadapi atasan yang suka menuntut yang dapat kamu lakukan untuk menetapkan batasan.
Cara Menghadapi Atasan yang Suka Menuntut
1. Tetap tenang
Berhentilah terpaku pada tujuan yang diinginkan atasan atau menginformasikan tenggat waktu pekerjaan yang terlewat secara publik. Meskipun mungkin benar, mengungkapkan perasaan “terlalu banyak bekerja” atau memberi tahu atasan Anda bahwa pekerjaan akan datang lebih cepat daripada yang dapat diselesaikan, hanya mendorong rasa kewaspadaan yang dapat menyebabkan jam kerja lebih lama.
Tetap tenang dan fokus kerjakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, karena dengan memikirkan pekerjaan yang tidak selesai sesuai waktunya hanya akan mengulur waktu dan menundamu untuk bekerja secara produktif. Segera selesaikan dan jangan panik.
2. Jadilah pemecah masalah
Dikelola oleh atasan atau supervisor dengan tipikal gila kerja juga dapat berarti bahwa Anda menjadi mangsa pada cara kerjanya, atau mengambil beberapa kebiasaan kerja yang tidak sehat. Cara cerdas untuk menghindarinya adalah dengan memperhatikan perlunya perbaikan sistem dan proses. Coba ajukan pertanyaan terbuka, terkait menemukan cara yang lebih efisien untuk melakukan sebuah pekerjaan dan pertanyaan sejenis. Pertanyaan yang bijaksana seperti ini mendorong atasan Anda untuk berpikir kreatif daripada mengandalkan respons yang biasa.
Tidak berhenti di sini, cobalah untuk menawarkan solusi yang realistis. Misalnya, mintalah batas waktu untuk menanggapi email, atau tenggat waktu secara realistis untuk ditetapkan dan pembagian kerja yang wajar. Anda perlu tahu bahwa untuk beberapa atasan, semuanya adalah prioritas, dan Anda harus meyakinkan mereka bahwa Anda memahaminya dengan baik.
3. Tetapkan tujuan dan target harian
Saat menerima tugas, Anda harus terlebih dahulu mengidentifikasi di mana tugas itu ada dalam daftar prioritas. Bicaralah dengan tim atau diskusikan dengan atasan Anda jika tugas harus diprioritaskan sebelum hal lain. Ini membantu menetapkan tujuan yang jelas di awal.
Menjadi baik dalam pekerjaan Anda tidak berarti bekerja lebih banyak; itu berarti mendapatkan hasil yang cepat. Di awal setiap hari, buat daftar apa yang ingin Anda capai, termasuk memulai dengan tugas yang membutuhkan lebih banyak waktu, dan di akhir hari kerja, evaluasi target yang sudah dibuat dan cari tahu apa yang harus diprioritaskan pada hari berikutnya.
4. Berbicara dengan Atasanmu
Ini mungkin bagian tersulit dari proses. Mulailah dengan menuliskan poin-poin yang dirasa membebani yang ingin Anda bahas dalam percakapan ini dengan atasan Anda. Inilah cara Anda dapat memberitahukan kondisi yang terjadi. Jangan menunda saat Anda menilai bahwa atasan Anda melebih-lebihkan kemampuan Anda untuk menyelesaikan pekerjaan, beranilah untuk angkat bicara.
Santai dan percaya diri pada saat memberi tahu atasan Anda bahwa Anda mengantisipasi untuk tetap memenuhi harapannya walau rasanya seperti menerima kegagalan, tetapi sebenarnya tidak. Dekati percakapan ini dengan percaya diri dan atasan Anda akan melihat bahwa kekhawatiran Anda berasal dari pengalaman, bukan rasa tidak aman atau ketidakmampuan.
Baca Juga : Takut Kepada Atasan? Berikut Cara-Cara Mengatasinya!
5. Bekerja dengan rencana aksi
Menyampaikan kekhawatiran adalah satu hal yang baik, tetapi ketika tenggat waktu dipertaruhkan, solusi cepat adalah yang dibutuhkan. Jika Anda tahu atasan Anda menuntut terlalu banyak, tidak apa-apa untuk berbicara karena tujuan yang telah Anda tetapkan akan mendukung Anda. Pastikan Anda memiliki beberapa alternatif yang siap. Mungkin memperpanjang tenggat waktu untuk tugas lain atau mencari bantuan atau mendelegasikan pekerjaan dengan beberapa rekan kerja yang lebih berpengalaman. Apa pun yang Anda lakukan, jangan pergi ke atasan Anda tanpa solusi atau saran yang jelas.
Menurut Taylor pada Forbes, Beberapa bos telah diajari bahwa menjadi sangat menuntut adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan hasil, dari pekerjaan sebelumnya atau yang sekarang. Hal ini mungkin budaya manajemen atasan tersebut, bukan berarti Anda harus meniru gayanya dengan tim Anda sendiri. Untuk hasil lain cobalah meneladani orang yang Anda inginkan sebagai Atasan, yang menuntut Anda dengan menjelaskan alur kerja dan prioritas dengan jelas. Anda akan sangat membantu diri Anda sendiri, Atasan, dan orang lain.
Baca Juga : Cara Cerdas Menghadapi Rekan Kerja yang Suka Pamer
Leave a Reply