Prioritaskan kebahagiaanmu, ya!
Sadarkah kamu bahwa kamu adalah sosok yang paling memahami dirimu sendiri? Mungkin selama ini kamu masih menggantungkan kebahagianmu dari seseorang atau sesuatu, nih. Oleh karena itu, kalau kamu mencari seseorang yang menyenangkan ya sejatinya itu adalah tugas dari dirimu sendiri, sekali lagi bukan kewajiban suatu hal atau seseorang untuk membahagianku meski itu orang terkasih sekali pun. Nah, apakah selama ini kamu sudah jadi pribadi yang menyenangkan bagi dirimu sendiri? Cek penjelasan ciri-cirinya di bawah ini, ya!
1. Memutuskan dengan senyatanya rasional
Menjadi pribadi yang menyenangkan salah satunya yakni ketika berhasil memutuskan akan suatu hal dengan senyatanya makna dari rasionalitas. Namun, pada kenyataannya sebagian besar orang lebih memilih segala sesuatu berdasarkan nilai rasionalitas yang semu, nih. Bagaimana penjelasannya tuh? Misalnya saja nih ada seseorang yang memilih untuk berkegiatan atas dasar ikut-ikutan teman atau sedang jadi trend. Dimana dalam hal itu tak ada pemikiran secara jangka panjang atas pilihannya bahkan mungkin kegiatan yang dipilih bukanlah berdasarkan atas kemampuannya hingga kenyamanan atau kebahagiannya.
Ketika hal tersebut terjadi hanya akan terjadi penyesalan dengan tersiksanya diri oleh pilihannya sendiri. Lantas apakah kamu sudah memutuskan segala sesuatu yang ada dalam hidupmu atas dasar rasional dengan sejatinya rasionalitas? Coba pikirkan baik-baik sebelum ilustrasi di atas menimpa hidupmu, ya.
Baca juga: https://vocasia.id/blog/mekanisme-dropship/
2. Menjadi penyemangat bagi diri sendiri
Melihat orang lain yang lebih kaya, lebih pintar, lebih cantik, dan lebih-lebih yang lainnya kadang membuat sebagian besar orang menjadi insecure. Nah, setelah itu mulai menghakimi diri sendiri dengan hukuman bahwa harus sesuai dengan standardisasi yang ada. Hal tersebut dilakukan dengan dalih ingin memperbaiki diri supaya tak insecure lagi, nih.
Kalau kamu memilih untuk memperbaiki dirimu dan sumber daya atau kemampuanmu mampu untuk memperbaikinya adalah hal yang wajar, ya. Namun, kalau jatuhnya memaksakan diri untuk jadi lebih baik sedangkan kamu tahu bahwa dirimu tak mampu itu bahkan perubahanmu itu tak sewajib itu lho, maka ya lebih baik jangan diteruskan, ya. Dengan memaksakan hal tersebut bukankah kamu menjadi penjahat bagi dirimu sendiri? Ingat bahwa seharusnya berlaku sebaliknya dengan kamu menjadi penyemangat bagi kelemahanmu karena sejatinya setiap manusia pasti punya porsi kelebihan dan kekurangan, bukan cuma kamu aja yang punya kekurangan, ya!
3. Berterima kasih kepada diri sendiri
Rasanya kamu sering berterima kasih pada orang lain yang telah membantumu atau memberikan suatu hal yang berharga bagimu, ya. Akan tetapi, coba jujur apakah kamu pernah berterima kasih kepada dirimu sendiri? Mungkin kamu baru terpikirkan saat ini deh.
Padahal nih ada berapa banyak permasalahan hidup yang berhasil dilalui oleh luar biasa kuatnya dirimu? Kalau jiwa dan ragamu itu bisa bersuara pasti ia minta untuk diapresiasi, nih. Percayalah rasa terima kasihmu pada orang lain atas perbuatannya tak sebanding dengan apa yang telah dirimu perjuangkan sendirian hingga detik ini kamu bisa berada pada titik hidup yang sekarang. Jadi, tolong jangan jadi pribadi yang menyebalkan dengan tidak tahu diri karena tak pernah berterima kasih atas dan untuk dirimu sendiri.
Baca juga: https://vocasia.id/blog/10-cara-memulai-usaha-kuliner-yang-cocok-untuk-pemula-mudah-dilakukan/
4. Mengapresiasi kehebatan diri sendiri
Nah, hal menyenangkan lainnya bagi pribadi seseorang ialah dengan mengapresiasi setiap hal kecil maupun besar yang sukses terlewati dengan baik. Ibarat suatu perlombaan ketika berhasil memberikan yang terbaik, maka otomatis ia mendapatkan hadiah sebagai reward, ya.
Untuk mengapresiasi diri sendiri tak melulu berupa pengeluaran finansial yang besar, lho. Apresiasi diri bisa saja dengan menambah jam untuk menjalankan hobi yang dulunya terbatas waktunya atau bisa juga reward berupa istirahatkan dirimu dengan merilekskan jiwa dan ragamu, nih. Oleh karena itu, kalau sampai detik ini kamu jarang bahkan belum pernah mengapresiasi dirimu cobalah berubah supaya jadi pribadi yang menyenangkan serta membahagiakan untuk dirimu sendiri, sekali lagi untuk diri sendiri bukan untuk orang lain.
Baca juga: https://vocasia.id/blog/cara-sukses-menjadi-dropshipper-di-shopee/
5. Berani mengevaluasi kesalahan diri sendiri
Hidup ini cukup adil yang berlaku juga lawan dari mengapresiasi diri atas hal-hal hebat yang dilakukan oleh diri sendiri berlawanan dengan ketika diri sendiri berbuat salah harus ditegur bahkan jika perlu diberikan hukuman,. Menagapa harus demikian? Hal tersebut karena kamulah pelaku sekaligus saksi utama atas perbuatan salahmu itu, ya. Maka dari itu, kamu harus memberikan peringatan bagi dirimu supaya ada efek jera.
Dimana saat orang lain tak menegur atas kesalahanmu ya bukan artinya kamu lepas tangan begitu saja, ya. Ingat bahwa memelihara kebiasaan buruk atau kesalahan-kesalahan bukanlah hal yang baik untukmu bahkan bisa jadi hidupmu jadinya tak tenang karena dihantui oleh risiko atua dampak negatif yang ada. Maka dari itu, saat kamu merasakan ada yang salah dari dirimu segera lakukan evaluasi dengan memperbaiki segala sesuatu yang bisa diperbaiki dan menjadikan kesalahan sebagai pengalaman berharga supaya tak terulang lagi di masa depan.
Sejatinya menjadi pribadi yang menyenangkan bagi diri sendiri tak selalu berhubungan dengan hal yang terkesan enak-enak saja, ya. Hal tersebut karena keenakan yang kamu rasakan bisa jadi itu adalah kebahagiaan yang cuma semu, lho. Jadi, menjadi pribadi yang menyenangkan ialah tentang memahami apa yang benar-benar kita butuhkan. Coba deh kunjungi website Vocasia untuk menemukan kursus-kursus yang sejatinya sedang kamu butuhkan untuk meningkatkan kualitas kehidupanmu. Kursusnya langsung bersama para ahlinya lho, jadi langsung aja cek link yang ada di bawah ini.
Leave a Reply