Tanggal:11 May 2024

DevOps Engineer: Tugas, Skill, Tools, Gaji dan Tipsnya

Dalam era transformasi digital saat ini, peran seorang DevOps Engineer menjadi semakin penting dalam pengembangan dan pengoperasian perangkat lunak. DevOps Engineer bertanggung jawab untuk menggabungkan praktik pengembangan perangkat lunak (software development) dengan operasi teknologi informasi (IT operations), sehingga menciptakan lingkungan kerja yang efisien dan berkelanjutan. Dalam artikel ini, minvoakan menjelajahi lebih dalam mengenai tugas, keterampilan yang diperlukan, alat yang digunakan, gaji yang dapat diharapkan, dan beberapa tips untuk menjadi seorang DevOps Engineer yang sukses.

1. Pengertian

DevOps Engineer adalah seorang profesional yang menggabungkan praktik pengembangan perangkat lunak dengan operasi teknologi informasi untuk memastikan pengembangan, pengujian, dan pengiriman perangkat lunak yang lancar dan berkesinambungan. Mereka bertanggung jawab untuk memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antara tim pengembangan (developers) dan tim operasional (operations) dalam siklus pengembangan perangkat lunak.

2. Tugas

Seorang DevOps Engineer memiliki tanggung jawab yang beragam, termasuk:

  1. Memastikan otomatisasi dan pengelolaan infrastruktur dengan menggunakan alat konfigurasi seperti Ansible, Puppet, atau Chef.
  2. Mengembangkan dan memelihara sistem monitoring dan logging untuk pemantauan dan analisis yang efektif.
  3. Mengelola proses CI/CD (Continuous Integration/Continuous Deployment) untuk memastikan pengiriman perangkat lunak yang cepat dan terus-menerus.
  4. Mengotomatisasi pengujian dan pengiriman perangkat lunak dengan menggunakan alat-alat seperti Jenkins, GitLab CI/CD, atau CircleCI.
  5. Memastikan keamanan perangkat lunak dan infrastruktur melalui praktik-praktik DevSecOps.
  6. Membangun dan memelihara lingkungan pengembangan yang berulang dan berkelanjutan.

3. Skill

Untuk menjadi seorang DevOps Engineer yang sukses, Anda perlu memiliki keterampilan berikut:

  1. Pemahaman mendalam tentang konsep dan praktik DevOps.
  2. Pengetahuan yang baik tentang sistem operasi, jaringan, dan infrastruktur cloud.
  3. Kemampuan pemrograman dalam bahasa seperti Python, Ruby, atau Go.
  4. Keahlian dalam otomatisasi dengan menggunakan alat seperti Ansible, Puppet, atau Chef.
  5. Pemahaman tentang alat-alat CI/CD seperti Jenkins, GitLab CI/CD, atau CircleCI.
  6. Pengetahuan tentang teknologi kontainer seperti Docker atau Kubernetes.
  7. Keterampilan pemantauan dan logging menggunakan alat seperti Prometheus, ELK Stack, atau Splunk.
  8. Pemahaman tentang keamanan perangkat lunak dan praktik DevSecOps.

Sobat dapat mengembangkan keterampilan ini dengan mengikuti kursus-kursus yang tersedia di platform pembelajaran online seperti Vocasia.

4. Tools

DevOps Engineer menggunakan berbagai alat untuk mencapai tujuan mereka, termasuk:

  1. Alat konfigurasi: Ansible, Puppet, Chef.
  2. Alat CI/CD: Jenkins, GitLab CI/CD, CircleCI.
  3. Alat pengelolaan kontainer: Docker, Kubernetes.
  4. Alat pemantauan dan logging: Prometheus, ELK Stack (Elasticsearch, Logstash, Kibana), Splunk.
  5. Alat manajemen versi: Git, SVN.
  6. Alat cloud: AWS, Azure, Google Cloud Platform.

5. Jenjang Karir

Seorang DevOps Engineer dapat mengembangkan karir mereka menjadi posisi-posisi seperti:

  1. DevOps Architect: Bertanggung jawab untuk merancang dan mengimplementasikan arsitektur DevOps dalam organisasi.
  2. Site Reliability Engineer (SRE): Fokus pada ketersediaan, kinerja, dan kehandalan sistem dalam produksi.
  3. Cloud Engineer: Menangani infrastruktur cloud dan integrasi dengan layanan cloud.
  4. Security Engineer: Khusus dalam keamanan perangkat lunak dan infrastruktur.
  5. DevOps Manager: Mengelola tim DevOps dan bertanggung jawab untuk pengembangan strategi DevOps dalam organisasi.

6. Gaji

Gaji seorang DevOps Engineer dapat bervariasi tergantung pada pengalaman, keterampilan, lokasi, dan industri. Secara umum, rata-rata gaji seorang DevOps Engineer cukup kompetitif. Menurut survei terbaru, rata-rata gaji seorang DevOps Engineer di Amerika Serikat berkisar antara $90.000 hingga $150.000 per tahun, sementara di Indonesia berkisar antara Rp 300 juta hingga Rp 600 juta per tahun.

Catatan: Informasi gaji dapat berubah dari waktu ke waktu dan dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor.

7. Tips

Berikut adalah beberapa tips untuk menjadi seorang DevOps Engineer yang sukses:

  1. Tingkatkan pengetahuan dan keterampilan sobat dengan mengikuti kursus-kursus yang relevan di platform pembelajaran online seperti Vocasia.
  2. Berpartisipasilah dalam proyek open-source dan komunitas DevOps untuk memperluas jaringan dan berbagi pengetahuan.
  3. Tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru dalam dunia DevOps melalui membaca buku, blog, atau mengikuti konferensi.
  4. Praktikkan otomatisasi dalam pekerjaan sehari-hari untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan.
  5. Kembangkan kemampuan komunikasi dan kolaborasi dengan tim pengembangan dan tim operasional.

Dengan mengikuti tips ini dan mengembangkan keterampilan melalui kursus-kursus di Vocasia, sobat dapat meningkatkan peluang sobat untuk menjadi seorang DevOps Engineer yang sukses dan dihargai di industri teknologi informasi yang terus berkembang pesat.

Hallo! Perkenalkan, saya Yanuario Bagas Prayoga atau biasa dipanggil Kakanda Zyan. Saya adalah mahasiswa aktif Fakultas Teknologi Informasi, Program Studi Sistem Informasi di Universitas Teknologi Digital Indonesia (d.h STMIK Akakom Yogyakarta).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *