Tanggal:13 May 2024

Ideologi-ideologi Dunia

Dalam ilmu-ilmu sosial dikenal dua pengertian mengenai ideologi, yaitu ideologi secara fungsional dan secara struktural.

Kursus online belajar grammar vocasia

Ideologi secara fungsional diartikan sebagai seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik, sedangkan ideologi secara struktural diartikan sebagai Sistem pembenaran, seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.

Menurut pendekatan struktural konflik, kelas yang memiliki sarana produksi materiil, dengan sendirinya memiliki sarana produksi mental, seperti gagasan, budaya, hukum. Gagasan kelas yang berkuasa dimana pun dan kapan pun merupakan gagasan yang dominan.

Gagasan, budaya, hukum, dan sebagainya sadar atau tidak merupakan pembenaran atas kepentingan materiil pihak yang memiliki gagasan yang dominan. Sistem pembenaran ini disebut ideologi, Berikut ini diuraikan ideologi dalam arti fungsional.

Namun, untuk memberikan gambaran singkat mengenai ideologi secara struktural, kini dikemukakan sejumlah contoh.

Di Amerika Serikat, menjamin keamanan nasional berarti meningkatkan produksi persenjataan yang bermakna pula menguntungkan industri-industri senjata.

Peningkatan pertumbuhan pertanian berarti peningkatan produksi pupuk dan bahan kimia yang lain, yang berarti menguntungkan industri-industri pupuk dan bahan kimia.

Menjaga stabilitas nasional di negara-negara berkembang acap kali berarti mengurangi kebebasan politik warga negara. Uraian lebih jauh mengenai asal-usul berbagai konsep tentang ideologi, antara lain, dapat dibaca pada buku yang disunting oleh Cox.

Ideologi dalam arti fungsional digolongkan secara tipologi dengan dua tipe, yakni ideologi yang doktriner dan ideologi yang pragmatis.

Suatu ideologi dapat digolongkan doktriner apabila ajaran-ajaran yang terkandung dalam ideologi itu dirumuskan secara sistematis dan terinci dengan jelas, diindoktrinasikan kepada warga masyarakat, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat ole aparat partai atau aparat pemerintah. Komunisme merupakan salah satu contohnya.

Biasanya sistem nilai atau ideologi yang diperkenankan hidup dalam masyarakat seperti ini hanyalah ideologi yang doktriner tersebut.

Akan tetapi, apabila ajaran- ajaran yang terkandung dalam ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci, melainkan hanya dirumuskan secara umum (prinsip-prinsipmya saja), dalam hal ini, ideologi itu tidak diindoktrinasikan, tetapi disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan, sistem ekonomi, kehidupan agama dan sistem politik.

Atas dasar itu, pelaksanaannya tidak diawasi oleh aparat partai atau pemerintah, tetapi dengan pengaturan kelembagaan.

Maksudnya, siapa saja yang tidak menyesualkan diri dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi tidak akan dapat hidup secara wajar: Individualisme (liberalisme) merupakan salah satu contoh ideologi pragmatis. Biasanya tidak satu ideologi saja yang diperkenankan, berkembang dalam masyarakat ini, tetapi ada satu yang dominan.

Baca Juga : Pengertian Liberalisme

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *