Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban atas seluruh transaksi keuangan yang dilakukan suatu perusahaan. Oleh karena itu, informasi yang ditampilkan dalam laporan keuangan haruslah memenuhi karakteristik kualitatif. Karakteristik Laporan Keuangan adalah segala ukuran normatif yang harus diwujudkan dalam sistem informasi akuntansi untuk memenuhi tujuan laporan keuangan.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu entitas yang dapat menggambarkan kinerja entitas tersebut pada suatu periode akuntansi. Laporan tersebut dibuat untuk menyajikan informasi mengenai kinerja perusahaan dan berguna untuk mengambil keputusan bisnis.
Selain itu, laporan keuangan juga menunjukan bentuk transparansi dan akuntabilitas perusahaan/entitas/organisasi kepada masyarakat. Laporan keuangan perusahaan dibuat setiap akhir periode atau siklus akuntansi. Lantas, apa saja karakteristik dari laporan keuangan itu? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Baca juga: Pentingnya Memahami Manfaat Laporan Keuangan
Karakteristik Laporan Keuangan
Adapun beberapa karakteristik laporan keuangan yang harus dipenuhi dalam membuat laporan adalah sebagai berikut:
1. Relevansi
Karakteristik relevansi terkait erat dengan konsep informasi yang berguna. Relevansi menyiratkan bahwa semua item informasi tersebut, harus dilaporkan yang dapat membantu pengguna dalam membuat keputusan dan/atau prediksi. Secara umum, informasi yang diberi bobot lebih besar dalam pengambilan keputusan lebih relevan. Khususnya, kapasitas informasi untuk membuat perbedaan yang mengidentifikasinya sebagai relevan dengan keputusan.
2. Konsisten
Konsistensi metode dalam penyusunan laporan keuangan merupakan kualitas yang berharga, serta membuat angka dalam akuntansi lebih berguna. Konsistensi dalam laporan keuangan bisa meningkatkan kegunaan laporan keuangan itu sendiri bagi pengguna. Analisis dan pemahaman data pun dapat terfasilitasi dengan pemahaman yang komparatif.
3. Andal
Laporan keuangan dikatakan andal apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bebas, tak terikat dengan pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan semua fakta yang ada secara jelas dan jujur, serta informasi yang disajikan telah terverifikasi.
Baca juga: Cara Membaca Laporan Keuangan dengan Mudah dan Benar
4. Understandability
Understandability atau dapat dimengerti adalah kualitas informasi yang memungkinkan pengguna untuk memahami signifikansinya. Manfaat informasi dapat diadaptasi menjadi keputusan dengan membuatnya lebih mudah dipahami dan karenanya bermanfaat bagi kalangan pengguna yang lebih luas. Penyajian informasi yang hanya dapat dipahami oleh pengguna yang ahli dan bukan oleh orang lain menimbulkan bias yang tidak sesuai dengan standar pengungkapan yang memadai.
5. Netralitas
Netralitas juga dikenal sebagai kualitas ‘kebebasan dari bias’ atau objektivitas. Karakteristik ini berarti bahwa, dalam merumuskan atau menerapkan standar, perhatian utama seharusnya adalah relevansi dan keandalan informasi yang dihasilkan, bukan efek yang mungkin ditimbulkan oleh aturan baru terhadap kepentingan atau pengguna tertentu. Pilihan netral antara alternatif akuntansi bebas dari bias terhadap hasil yang telah ditentukan.
6. Dapat Dibandingkan
Informasi yang terkadung dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya, atau laporan keuangan entitas lain pada umumnya. Karakteristik ini bertujuan untuk membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode, untuk mengidentifikasi kecendrungan posisi dan kinerja keuangan serta untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan secara relatif atau membandingkan laporan keuangan dengan periode yang lampau.
Baca juga: Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
7. Materialitas
Konsep materialitas menyiratkan bahwa tidak semua informasi keuangan perlu atau harus dikomunikasikan dalam laporan akuntansi. Hanya informasi material yang harus dilaporkan, sedangkan informasi immaterial mungkin harus dihilangkan. Informasi harus diungkapkan dalam laporan tahunan yang kemungkinan akan mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna. Informasi yang memenuhi persyaratan ini bersifat material.
8. Tepat Waktu
Laporan keuangan haruslah bersifat tepat waktu. Arti tepat waktu di sini adalah terdapat informasi yang tersedia untuk pengambilan keputusan, sebelum hilangnya kapasitas dalam mempengaruhi keputusan. Ketepatan waktu ini merupakan aspek tambahan dari karakteristik relevansi. Laporan yang tepat waktu bisa dilihat dari ketersediaan informasi. Jika informasi tidak tersedia ketika dibutuhkan, atau ketersediaan informasi mengalami keterlambatan, maka laporan keuangan tidak memiliki nilai atas tindakan di masa depan.
Itulah 8 karakteristik laporan keuangan yang perlu diperhatikan ketika kamu berniat membuat laporan keuangan. Cukup mudah dipahami, bukan? Ingatlah, laporan keuangan itu penting dalam setiap pengambilan keputusan bisnis. Salah memasukan data bisa berakibat fatal bagi kelangsungan sebuah bisnis.
Jika kamu seorang akuntan atau calon akuntan tapi masih belum mahir membuat laporan keuangan, kamu bisa mempelajarinya pada kursus “Jago Akuntasi: Praktik Membuat Laporan Keuangan”. Dalam kursus ini kamu akan dibimbing membuat laporan keuangan secara praktik mulai dari bukti transaksi sampai dengan membuat laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan neraca.
Leave a Reply