Tanggal:18 May 2024

Lahirnya Komunitas Online

Komunitas online adalah sekelompok orang di dunia maya yang memiliki minat yang sama. Anggota dari komunitas ini secara bebas saling bertukar pikiran, pandangan, dan informasi. Secara intens dan kontinyu sekelompok orang ini mendiskusikan berbagai hal dan topik tertentu mulai dari yang bersifat non-formal (misalnya masalah hobi, kegemaran, makanan, dan lain sebagainya) hingga yang bersifat formal (misalnya masalah politik, sosial, agama, dan lain sebagainya).

Kursus online belajar grammar vocasia

Berbeda dengan komunitas sosial di dunia nyata yang dapat melakukan pertemuan dan perkumpulan dengan terlebih dahulu membuat janji untuk menentukan waktu dan tempatnya, akan tetapi di dunia maya setiap orang dapat “bertemu” dengan orang lain dengan sangat mudah, kapanpun dan dimanapun. Biasanya komunitas ini memanfaatkan blog, website, forum, bahkan situs jejaring social sebagai tempt untuk berbagi informasi, mengutarakan pendapat, sharing informasi, menawarkan bantuan dan membangun pertemanan.

Internet juga menawarkan kesempatan bagi pengguna untuk mengembangkan hubungan pribadi dengan orang lain, bahkan berbagi identitas (Rheingold, 1993; Walthier, 1995). Meskipun komunikasi online merupakan bentuk komunikasi tapa tatap muka dan hanya menggunakan teks, namun pengguna mash bisa menyampaikan berbagai emosi dari kebahagiaan dan kasih sayang, kemarahan dan permusuhan dengan penggunaan berbagai macam emoticon dan teknik pemformatan (Dewa & Love, 1987).

Interaksi sosial yang terjadi di dunia maya terbangun karena adanya pola interelasi yang timbal balik dan saling menguntungkan yang dibangun di atas kepercayaan dan ditopang oleh norma-norma, nilai-nilai sosial yang positif dan kuat (Hasbullah, 2006 : 9). Selain unsur-unsur di atas, juga terdapat prinsip sukarela dan mau melibatkan diri dalam suatu jaringan hubungan sosial.

Dengan demikian semua unsur-unsur yang meliputi kepercayaan, norma, nilai dan prinsip sukarela merupakan pondasi utama yang berkaitan dengan modal sosial. Banyak kajian yang menjelaskan bahwa penggunaan internet dapat digunakan untuk berinteraksi di kalangan komunitas online, sehingga bisa mempermudah penciptaan modal sosial. Dengan adanya komunitas online maka arus informasi menjadi lebih efisien melalui komunitas residensial atau professional (Lin 2001 ; Wellman, 2001).

Modal sosial dapat diartikan sebagai sumber (resource) yang timbul dari adanya interaksi antara orang-orang dalam suatu komunitas. Namun dalam pengukuran modal sosial jarang melibatkan pengukuran terhadap interaksi itu sendiri (Suharto, 2005a). Sebagai hasil dari interaksi tersebut adalah seperti terciptanya atau terpeliharanya kepercayaan antar warga masyarakat. Sebuah interaksi dapat terjadi dalam skala individual maupun institusional. Secara individual, interaksi terjadi manakala relasi intim antara individu terbentuk satu sama lain yang kemudian melahirkan

ikatan emosional. Secara institusional, interaksi dapat lahir pada saat visi dan tujuan satu organisasi memiliki kesaman dengan visi dan tujuan organisasi lainnya. Dua tokoh utama dalam pengembangan konsep modal sosial adalah Putnam dan Fukuyama yang memberikan definisi modal sosial yang penting. Meskipun berbeda definisi, keduanya memiliki kaitan yang erat (Spellerberg, 1997), terutama menyangkut konsep kepercayaan (trust).

Putnam mendefinisikan modal sosial sebagai penampilan organisasi sosial seperti jaringan dan kepercayaan yang memfasilitasi adanya koordinasi dan kerjasama bagi keuntungan bersama.

Menurut Fukuyama, modal sosial adalah kemampuan yang timbul dari adanya kepercayaan dalam sebuah komunitas. Dalam suatu komunitas terjadi adanya interaksi sosial antar anggota komunitas tersebut. Komunikasi yang terjalin antar anggota tersebut dikarenakan adanya kesamaan (hobi, tujuan) dan sikap saling percaya antar sesama anggota komunitas sehingga terjadi interaksi.

Anggota dari komunitas ini secara bebas saling bertukar pikiran, pandangan, dan informasi melalui berbagai medium seperti email, chatting, mailing list, atau bulletin boards. Agar terjadi kepercayaan di dalam proses interaksi sosial maka, para pengguna internet menilai perlunya pengaturan online sehingga dapat mempermudah untuk berkomunikasi dalam jarak jauh. Di dalam hal ini, maka komunitas online menyediakan peluang untuk ikut serta memperkuat individu dalam meraih kepentingan, seperti kepentingan kaum minoritas dan juga gaya hidup, menemukan persahabatan dan bimbingan yang sebelumnya tak tersedia dalam komunitas lingkungan mereka yang nyata (Etzioni, 1997).

sukses wawancara - personal development
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *