Tanggal:15 November 2024

8 Olahraga Untuk Anak Usia Dini Demi Tunjang Tumbuh Kembangnya!

Orang tua pasti selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anak, termasuk dalam hal perkembangan si anak. Salah satu hal yang bermanfaat positif untuk tumbuh kembang anak adalah olahraga. Manfaat olahraga antara lain agar anak memiliki jantung dan paru-paru yang kuat dan sehat, mempunyai tubuh lebih fleksibel, membentuk tulang kuat, dan menjaga berat badan. Tak hanya berdampak baik untuk pertumbuhan fisik, anak diajarkan untuk berkomunikasi, mengambil keputusan, komitmen, memperbaiki suasana hati (mood), dan meningkatkan rasa percaya diri ketika melakukan olahraga.

Demi merangsi pertumbuhan organik, motorik, intelektual, dan perkembangan emosional pada anak, olahraga sebaiknya sudah dimulai pada tahap usia dini. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa pada tahap usia dini olahraga berperan untuk membentuk karakter anak. Anak usia dini adalah bayi yang baru lahir hingga anak-anak yang belum genap berusia 6 tahun. Penetapan rentang anak usia dini ini tidak sembarangan lho, Sobat Vocasia. Rentang usia ini diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2013.

Ilustrasi olahraga dengan si anak (freepik)

Kutipan terkenal yang dari Thomas Jefferson menyatakan bahwa seseorang harus mencurahkan setidaknya dua jam per hari untuk berolahraga karena tubuh yang kuat membuat pikiran kuat. Maka dari itu, untuk mencapai kebutuhan jasmani si anak orang tua harus mengenalkan berbagai jenis olahraga. Aktivitas fisik berupa olahraga ternyata juga merupakan sarana sumber pengembangan keterampilan bagi anak-anak.

Meskipun olahraga merupakan aktivitas yang positif, ada baiknya sebagai orang tua harus tetap selektif dalam memilih olahraga yang baik terutama untuk anak usia dini. Anak usia dini belum memiliki kemampuan motorik dasar untuk olahraga secara terorganisir sehingga keseimbangan dan perhatiannya terbatas. Selain itu, pengelihatan dan kemampuannya untuk melacak objek bergerak juga belum sempurna. Maka dari itu, pilihlah aktivitas olahraga yang fokus pada keterampilan dasar.

Lalu, apa saja contoh olahraga untuk anak usia dini? Vocasia telah merangkum 8 rekomendasi olahraga untuk anak usia dini yang cocok untuk menjadi pertimbangan bagi Sobat Vocasia yang telah menjadi orang tua, nih. Check it out!

1. Melompat

Aktivitas melompat baik untuk tumbuh kembang anak (freepik)

Contoh olahraga untuk anak usia dini yang pertama adalah melompat. Anak usia dini khususnya pada usia balita, anak biasanya sedang aktif-aktifnya untuk bergerak dan terkadang mengekspresikan dirinya dengan melompat. Hal tersebut tentu membuat orang tua khawatir anak bisa terjatuh tetapi hal tersebut menunjukkan anak mulai memasuki tonggak perkembangan barunya. Maka dari itu, kamu sebagai orang tua perlu mengawasi anak ketika sedang melompat.

Dibalik itu semua, terdapat informasi menyenangkan mengenai aktivitas melompat. Ternyata, aktivitas melompat merupakan salah satu aktivitas fisik yang memiliki manfaat untuk mendukung tumbuh kembang anak. Manfaatnya adalah untuk melatih keseimbangan, melatih kekuatan otot dan tulang, mempelajari perencanaan motorik, menjaga kebugaran tubuh, dan menjalin interaksi sosial dengan teman-teman sebayanya ketika bermain. Terdapat beberapa gerakan melompat yang bisa kamu ajarkan ke anak, yaitu jumping jacks, tuck jumps, hurdle hops, one-foot hops, dan criss-cross feet.

2. Sepak Bola

Ilustrasi bermain sepak bola (freepik)

Sepak bola yang merupakan olahraga terpopuler di dunia ini tak hanya disukai oleh orang dewasa tetapi juga disukai oleh anak. Sepak bola merupakan olahraga yang dapat diajarkan kepada anak usia dini karena siat baik secara fisik maupun mental. Olahraga ini mendukung tumbuh kembang anak karena dapat meningkatkan daya tahan kardiovaskular, memperkuat otot, fleksibilitas, koordinasi mata dan kaki, keseimbangan, kontrol berat badan. Sisi mental anak juga terlatih karena anak dapat belajar disiplin, kerjasama, penghargaan diri, kepemimpinan, keadilan. Kamu bisa mendaftarkan si anak ke Sekolah Sepak Bola (SSB) apabila ia bosan jika bermain sendirian dan agar minatnya semakin besar untuk bermain bola.

3. Bersepeda

Bersepeda membawa banyak manfaat untuk fisik dan mental si anak (freepik)

Anak-anak biasanya sangat senang apabila memiliki sepeda. Nah, ini bisa kamu jadikan kesempatan untuk mengajarkan anak bersepeda sebagai salah satu olahraga. Bersepeda termasuk olahraga untuk anak yang dapat menanamkan rasa kebebasan, kemandirian, dan kebanggaan. Kamu bisa mengajarkan bersepeda kepada anak mulai dari level mudah hingga level sulit secara bertahap seperti memberikan roda dua dengan dua roda pengaman pada sisi kiri dan kanan lalu lepas roda pengaman tersebut jika si anak telah bisa menyeimbangkan sepeda.

Manfaat fisik dari bersepeda, yaitu dapat meningkatkan kekuatan kaki, koordinasi refleks, meningkatkan keseimbangan, mengontrol berat badan, dan memperkuat fungsi kardiovaskular. Anak juga akan mempelajari apa itu keamanan dan ketahanan di jalan raya. Tak ketinggalan, dengan bersepeda anak akan belajar tentang kesabaran, disiplin, dan harga diri.

Baca juga: Jangan Salah Pilih! Berikut Tips Memilih Sepeda Road Bike

4. Inline skate

Inline skate merupakan olahraga dengan sepatu roda yang populer di kalangan anak-anak (freepik)

Inline skate merupakan olahraga yang menggunakan sepatu sejenis sepatu roda atau roller skate dengan roller atau roda yang tersusun sebaris alias inline. Olahraga yang satu ini cukup populer dan memiliki komunitas yang tersebar di beberapa daerah. Tak perlu menunggu dewasa, anak-anak juga bisa menikmati olahraga ini mulai dari umur empat tahun dengan catatan anak sudah mempunyai keterampilan motorik yang sangat baik.

Olahraga inline skate bermanfaat untuk menjaga keseimbangan tubuh, melatih koordinasi otot, melatih kebugaran jantung, melatih kekuatan otot, serta melatih fleksibilitas tubuh anak. Olahraga yang menyenangkan ini akan meningkatkan perasaan bebas pada diri anak. Tak perlu khawatir, inline skate merupakan olahraga yang aman dan anak harus  menggunakan semua alat pengaman saat belajar, mulai bantalan siku, helm, dan bantalan lutut ketika melakukan olahraga ini.

5. Lari

Ilustrasi melakukan olahraga lari (freepik)

Olahraga yang satu ini merupakan olahraga paling sederhana serta sempurna untuk anak-anak. Olahraga lari dapat dilakukan kapan dan dimana saja. Namun, sebaiknya kamu mengajak si anak untuk melakukan olahraga ini saat pagi hari agar anak bisa mendapatkan manfaat hangatnya sinar matahari pagi yang dikenal bagus untuk tubuh. Kamu bisa mengajaknya ke taman atau tempat lain yang cocok untuk anak bisa bergerak dengan leluasa.

Kamu bisa membuat variasi gerakan lari dengan menyuruh anak beralih dari berlari ke melompat atau berlari di tempat dengan langkah kaki yang sangat dekat dengan tanah. Olahraga ini dapat berguna bagi otot, otak, serta meningkatkan koordinasi anak. Latihan yang rutin juga dapat membangun imunitas daya tahan tubuh serta dapat mengembangkan kekuatan paru-paru pada anak-anak, sehingga mengurangi resiko terkena penyakit seperti flu.

6. Skating

Ilustrasi olahraga skating (freepik)

Saat ini skating sedang populer di kalangan anak-anak tetapi sayangnya olahraga ini merupakan olahraga yang sedikit mahal dibandingkan olahraga yang lain. Namun, apabila kamu memiliki budget yang cukup olahraga ini bisa dicoba oleh si anak karena terdapat tenaga profesional yang bisa mengajarkan olahraga yang satu ini secara terstruktur. Skating mengembangkan kesabaran dan mendorong koordinasi refleks. Olahraga skating juga dapat mengembangkan kelincahan, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan kebugaran kardiovaskular, dan membantu menjaga keseimbangan tubuh.

7. Berenang

Olahraga renang membawa manfaat untuk anak salah satunya anak akan memiliki postur tubuh yang bagus (freepik)

Mengajarkan anak berenang secara teratur dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan keselamatan mereka. Olahraga ini berguna menambah keahlian anak tentang keamanan di air atau water safety dan bagus untuk mengatasi rasa takut akan ketinggian. Berenang juga meningkatkan kekuatan paru-paru, mengontrol pernapasan saat berada di dalam air, juga meningkatkan kekuatan otot. Maka dari itu, olahraga renang merupakan olahraga yang tepat apabila si anak memiliki penyakit asma karena paru-paru akan dilatih dengan maksimal dan efisien dengan olahraga ini. Olahraga renang juga bagus untuk tulang sehingga si anak akan memiliki postur tubuh yang baik.

8. Gimnastik

Gimnastik melatih kekuatan dan kelenturan tubuh anak (freepik)

Berkembang sejak Zaman Yunani kuno dan merupakan salah satu olahraga tertua, gimnastik masih menjadi olahraga yang masih eksis sampai saat ini. Gimnastik seringkali dilabeli sebagai olahraga perempuan, padahal olahraga ini bisa dilakukan oleh laki-laku maupun perempuan. Gimnastik sangat direkomendasikan untuk anak-anak karena dapat melatih kekuatan dan kelenturan tubuh serta fisik dan stamina anak bisa berkembang dengan baik. Gimnastik juga baik untuk melatih keseimbangan si anak tubuh agar tetap kokoh dan tidak mudah terjatuh.

Baca juga: 11 Game Edukasi Anak Terbaik Dan Lengkap

Itu dia rekomendasi olahraga untuk anak usia dini. Pada usia tersebut anak memasuki periode golden age yang merupakan periode penting dalam masa perkembangan anak. Fase ini penting untuk diperhatikan oleh orang tua sehingga kamu perlu mempertimbangkan baik-baik olahraga apa yang cocok untuk si anak untuk mendukung tumbuh kembangnya. Kamu juga harus tahu kira-kira olahraga apa yang disukai oleh anak karena kamu juga harus menghargai keputusannya.

Agar dapat mengetahui apa yang disukai atau tidak disukai oleh anak, kamu perlu meningkatkan interaksi yang terjalin antara dirimu dengan si anak. Interaksi dengan anak-anak juga sama pentingnya dengan interaksi yang dilakukan antarsesama orang dewasa. Namun, interaksi dengan anak-anak tidak bisa dipukul rata karena mereka memiliki cara interaksi berdasarkan tahap perkembangannya. Kamu bisa mengakses kursus Kunci Interaksi Orang Tua dan Anak di Vocasia untuk menambah wawasan kamu tentang konsep dan pentingnya interaksi orang tua dan anak, tahap-tahap perkembangan anak, dan lain-lain mengenai kunci interaksi orang tua dan anak.

Akses kursusnya dan ciptakan interaksi yang baik untuk menjadi orang tua impian bagi anak!

Baca juga: Latih Logika Anak Dengan 6 Game Coding Sederhana Berikut!

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *