Teks eksposisi adalah teks yang termasuk dalam nonfiksi. Hal ini dikarenakan dalam pembuatannya, tidak mengandung imajinatif, tetapi didasarkan pada data yang dikumpulkan dan fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan. Selain itu, teks ini disajikan dalam bentuk singkat, padat, dan jelas. Untuk mengetahui penjelasan mengenai teks eksposisi secara lebih rinci, simak paparan di bawah ini.
Baca juga: Teks Eksplanasi: Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan, Dan Ciri
Pengertian Teks Eksposisi
Teks eksposisi adalah teks yang berisi informasi mengenai pengetahuan umum. Tujuan dituliskannya teks ini ialah untuk memberikan penjabaran mengenai suatu ide, pokok, pikiran, pendapat, informasi, maupun pengetahuan yang disajikan untuk pembaca tanpa ada unsur persuasi di dalamnya. Hal tersebut menyebabkan penulisannya mengacu pada fakta berdasarkan sudut pandang tertentu.
Dalam penulisannya, teks ini biasanya membahas isu-isu terkini yang ada di masyarakat. Isu yang diangkat tersebut akan menghadirkan berbagai sudut pandang yang lebih luas untuk membahas mengenai isu-isu yang marak dibicarakan di masyarakat. Hal ini juga didukung oleh unsur-unsur dalam teks eksposisi yang terdiri atas gagasan dan fakta.
Gagasan di dalamnya biasanya berisi penilaian, komentar, dan saran dari penulis terkait topik yang diangkat. Adapun fakta yang terkandung di dalamnya biasanya berupa informasi waktu, tanggal, tempat peristiwa terjadi, hingga pernyataan yang membuktikan kebenarannya.
Bentuk dari teks ini biasanya berbentuk teks yang bahasanya bersifat efektif, sehingga mampu digunakan untuk menjabarkan uraian ilmu pengetahuan maupun menjawab beragam pertanyaan. Hal tersebut membuat sebagian besar buku pelajaran atau ensiklopedia dibangun atas pengembangan teks eksposisi. Bacaan lain yang menggunakan teks ini juga dapat terlihat pada berita, esai, prosedur, hingga laporan.
Baca juga: Kenali Prolog, Bagian Pembuka Pada Suatu Tulisan
Ciri-ciri Teks Eksposisi
Sebuah bacaan yang termasuk sebagai teks eksposisi apabila memiliki ciri-ciri berikut ini.
1. Memberikan Informasi dan Pengetahuan
Teks ini umumnya berisi pengetahuan atau informasi. Informasi yang terdapat dalam teks tersebut akan menambah pemahaman dan wawasan bagi pembacanya. Pembaca juga dapat mengimplementasikan informasi yang tersaji dalam teks untuk kehidupan sehari-hari.
2. Menggunakan Bahasa Baku
Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya, teks ini berisi bacaan yang bersifat informatif. Oleh karena itu, tata bahasa yang digunakan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) serta kosakata yang digunakan juga sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
3. Berisi Fakta
Teks ini mengandung fakta yang didukung oleh data-data akurat sehingga keasliannya dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu, penulis teks ini perlu mencari berbagai referensi dari sumber-sumber terpercaya keasliannya.
Baca juga: Berikut Cara Menulis Daftar Pustaka Yang Baik Dan Benar!
4. Format Penulisannya Singkat, Jelas, dan Padat
Format penulisan yang singkat, jelas, dan padat akan membuat informasi yang disajikan menjadi lebih mudah dipahami. Pengetahuan dan pemahaman di dalamnya akan membuat pembaca mudah menangkap informasi yang ada.
5. Bersifat Objektif dan Tidak Memihak
Bacaan yang ditulis dalam teks eksposisi harus bersifat objektif, maksudnya tidak memihak satu pihak maupun kepentingan saja. Seorang penulis teks ini perlu memastikan setiap tulisan yang dibuat berdasarkan fakta.
Struktur Teks Eksposisi
Untuk memastikan setiap tulisan yang dibuat berdasarkan fakta, teks ini perlu memenuhi beberapa struktur berikut ini.
1. Tesis
Bagian ini termasuk dalam pembuka dari teks eksposisi. Bagian tesis umumnya memuat pengenalan isu, masalah, gagasan utama, hingga sudut pandang penulis yang ditilik secara umum. Dikarenakan hal tersebut, bagian ini juga kerap disebut sebagai pernyataan pendapat. Penulis perlu menentukan tujuan dari penulisan teks ini terlebih dahulu sebelum membuat bagian ini.
2. Untaian Argumen
Sebagaimana nama dari bagian ini, bagian untarain argumen berisi pengungkapan alasan logis, informasi yang ditemukan selama proses penemuan detail-detail terkait topik yang diangkat, fakta sesungguhnya, serta penyampaian pendapat para ahli mengenai topik yang dibahas. Maka dari itu, bagian ini dapat menjadi penguatan atas pernyataan yang disampaikan pada bagian sebelumnya.
3. Penegasan Ulang
Bagian terakhir dari teks ini ialah penegasan ulang. Bagian ini menjelaskan simpulan atau penutup atas penyampaian isu atau masalah didukung oleh fakta serta pernyataan ahli. Tujuan ditulisnya simpulan atau penutup dalam teks ini akan memberikan penegasan kembali atas pendapat yang telah disampaikan sebelumnya. Penegasan ulang juga menjadi bagian yang menjabarkan saran dan simpulan akhir atas permasalahan yang dibahas.
Baca juga: 4 Ciri Utama Cerita Feature, Lengkap Beserta Penjelasannya
Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi
Keberadaan kaidah kebahasaan dalam ragam teks akan menjadi perbandingan antara teks yang satu dengan lainnya. Hal ini juga dapat disebut sebagai kekhasan gaya bahasa dalam sebuah teks. Kaidah kebahasaan teks eksposisi sendiri tersaji dalam paparan berikut ini.
- Kata-kata teknis. Dalam hal ini teks eksposisi biasanya mengandung istilah teknis sesuai dengan topik yang dibahas.
- Konjungsi untuk menyatakan argumentasi. Konjungsi yang umumnya digunakan dalam teks ini ialah seperti, jika, karena, sebab, akibatnya, dengan demikian, oleh karena itu.
- Menyatakan keterangan waktu, seperti akhirnya, namun, sebelum itu, kemudian, sebaliknya, berbeda halnya.
- Menggunakan kata kerja mental. Kata kerja yang termasuk dalam kata kerja mental, seperti menyimpulkan, memperkirakan, mengharapkan. memprihatinkan, mengagumkan, menyedihkan, menduga, mengasumsikan, menjelaskan, dan lain sebagainya.
- Mengandung kata persuasif. Misalnya, sebaiknya, diharapkan, perlu, hendaklah, harus
- Kata denotatif
Demikian paparan mengenai teks eksposisi, seperti pengertian, ciri-ciri, struktur, dan kaidah kebahasaannya. Semoga penjelasan mengenai teks ini dapat membantumu memahami ragam teks dalam bahasa Indonesia.
Leave a Reply