Mengutip Kiddle, buku adalah sekumpulan lembar kertas cetak yang disatukan di antara dua sampul. Melalui membaca buku, seseorang dapat mengetahui banyak informasi, mulai dari pengetahuan alam hingga cerita-cerita yang membangun emosional.
Secara umum, penggolongan buku dibedakan menjadi fiksi dan non fiksi. Fiksi dan non fiksi merupakan jenis karya tulis yang saling bertolak belakang. Umumnya perbedaan fiksi dan non fiksi bisa diamati dari sajian buku-bukunya. Bila fiksi identik dengan cerita khayalan, rekaan, dan menguras emosi, sementara non fiksi lebih realistis.
Agar lebih memahami apa saja perbedaan fiksi dan non fiksi, di bawah ini kami telah merangkumkan pengertian, perbedaan fiksi dan non fiksi, serta contohnya untukmu. Simak penjelasannya, ya!
Baca juga: 8 Rekomendasi Buku Belajar Bahasa Inggris Terbitan Terbaru!
Pengertian Fiksi dan Non Fiksi
Fiksi
Menurut KBBI, fiksi adalah cerita rekaan, khayalan, tidak berdasarkan kenyataan seperti roman, novel dan sebagainya. Kata fiksi berasal dari bahasa Latin fictum yang artinya diciptakan.
Buku-buku fiksi adalah buku tentang cerita yang tidak terjadi, karangan yang dibuat berdasarkan imajinasi, bukan sejarah atau fakta. Meski ada buku fiksi berdasarkan peristiwa nyata dan sejarah, tetapi penulis biasanya membuat karakter atau dialog imajiner. Tujuan penciptaan cerita fiksi adalah untuk menghibur. Jenis dari buku fiksi misalnya seperti novel, novel terjemahan, hikayat, dan lain-lain.
Non Fiksi
Non fiksi adalah yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan (tentang karya sastra, karangan, dan sebagainya). Buku-buku nonfiksi adalah tentang fakta atau hal-hal yang benar-benar terjadi. Jenis dari buku non fiksi misalnya seperti kamus, buku masak, buku teks untuk belajar di sekolah, atau biografi (kisah hidup seseorang).
Baca juga: 7 Novel Tentang Pendidikan, Menarik dan Memotivasi Banget loh!
Perbedaan Fiksi dan Non Fiksi
Mengutip Book Riot, perbedaan utama antara fiksi dan non fiksi di antaranya sebagai berikut.
Fiksi
- Fiksi merupakan literasi berdasarkan imajinasi
- Seringkali berdasarkan peristiwa terkini
- Bersifat subyektif
- Menampilkan sudut pandang berbeda
- Sangat mendalam, fukus pada sisi dalam
Non Fiksi
- Non fiksi merupakan literasi berdasarkan fakta
- Tidak akan dipercaya bila dibuat-buat
- Obyektif
- Menampilkan sudut pandang penulis atau pengarang
- Fokus pada sisi luar
Baca juga: 11 Contoh Puisi Pendek Pendidikan Menyentuh Hati
Nah, di bawah ini merupakan tambahan untuk perbedaan fiksi dan non fiksi yang lebih lengkap lagi, berikut uraiannya.
1. Berdasarkan Pengembangan Cerita
Buku-buku fiksi ditulis oleh pengarang dengan mengembangkan imajinasi yang mereka punya. Mulai dari tokoh, konflik, alur cerita, semua dibuat berdasarkan imajinasi. Ini yang menjadi perbedaan fiksi dan non fiksi paling khas.
Dalam buku non fiksi terdapat berbagai informasi yang dapat menambah pengetahuan. Oleh karena itu, alih-alih mendapatkan hiburan rata-rata orang membaca buku fiksi untuk mempelajari lebih banyak tentang suatu subjek dan menambah pengetahuan.
2. Berdasarkan Proses Pembuatan
Buku fiksi tidak mencantumkan referensi dari penulis lain. Cerita dalam buku fiksi dibangun sendiri oleh pengarang dengan imajinasinya. Sementara itu, sebaliknya dalam penulisan buku non fiksi sangat dimugkinkan adanya referensi yang relevan dari penulis lain. Ini perbedaan fiksi dan non fiksi yang khas. Hal ini bahkan bisa dibilang penting untuk membuat informasi dalam buku non fiksi menjadi lebih kredibel.
3. Berdasarkan Tujuan Penulisan
Perbedaan buku fiksi dan non fiksi juga bisa dilihat dari tujuan utama buku tersebut dibuat. Buku fiksi umumnya ditulis dengan tujuan untuk menghibur pembaca. Sedangkan buku non fiksi lebih untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan yang diangkat sebagai topik pada pembaca.
4. Berdasarkan Nilainya
Buku non fiksi bisa bersifat multitafsir. Pemahaman akan nilai-nilai atau pelajaran hidup yang terkandung dalam cerita pada buku fiksi juga sangat bergantung pada pemahaman pembaca. Terlebih, kebanyakan buku fiksi menghadirkan nilai-nilai tersebut secara implisit. Sebaliknya, pada buku non fiksi penyajian informasi diuraikan secara langsung, sehingga tidak multitafsir. Ini perbedaan fiksi dan non fiksi yang khas.
Baca juga: Pengertian Buku Besar Lengkap dengan Berbagai Macam dan Bentuknya
Contoh Buku Fiksi dan Non Fiksi
Beberapa Contoh Buku Fiksi
- Hikayat: Buku fiksi ini mengandung unsur fantasi dan mitos tertentu, seperti sihir, mukjizat, jin, atau hal-hal lainnya yang tidak masuk akal. Cerita hikayat yang terkenal antara lain Hikayat Abu Nawas, dan Hikayat Panji Semirang.
- Fabel: Buku fiksi ini merupakan yang tokoh pelakunya berupa binatang, yang malam di dalam cerita berperilaku seperti manusia. Adapun contoh fabel yaitu ‘Kancil yang Cerdik dan cerita Serigala yang Licik’.
- Epos: Buku fiksi yang bertemakan kepahlawanan dan keberanian dari tokoh-tokoh utamanya. Contoh dari buku fiksi epos yang cukup terkenal adalah Mahabaratha, Ramayana, Jason and the Argonauts, serta kisah pasukan Sparta di Thermopylae.
Beberapa Contoh Buku Non Fiksi
- Buku pelajaran: Buku acuan wajib yang dipakai di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.
- Biografi: Memuat kisah atau keterangan tentang hidup seseorang. Sebuah buku biografi memberikan keterangan yang lebih kompleks dan lengkap.
- Laporan ilmiah: Biasanya terdiri dari makalah, skripsi, tesis ataupun disertasi. Laporan ilmiah ini tak jauh dari kehidupan para mahasiswa atau peneliti yang kerap bergelut dengan laporan ilmiah.
Baca juga: Wajib Datang! 7 Perpustakaan Terbaik dan Nyaman di Jakarta
Nah, itulah pengertian, perbedaan fiksi dan non fiksi, beserta contohnya. Sekarang kamu sudah bisa membedakan keduanya ‘kan? Jika ada pertanyaan mana yang lebih baik antara fiksi dan non fiksi, jawabannya adalah tidak ada yang lebih baik atau yang lebih buruk. Pasalnya setiap jenis karangan memiliki tujuannya tersendiri. Jadi, apa pun jenis buku yang kamu baca, enjoy whatever you read! Semoga artikel ini bermanfaat, ya!
Leave a Reply