Apakah kamu tahu apa itu komunikasi intrapersonal ? komunikasi intrapersonal juga disebut sebagai komunikasi intrapribadi yang merupakan komunikasi dengan diri sendiri. Dengan tujuan untuk berpikir, melakukan penalaran, menganalisis dan merenung. Komunikasi intrapersonal berbeda dengan komunikasi interpersonal, yang mana komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi yang terjadi hanya pada diri individu saja. Sedangkan komunikasi interpersonal komunikasi itu terjadi karena adanya percakapan antar individu.
Nah setelah memahami pengertiannya, kamu perlu juga mengetahui sistem dalam komunikasi intrapersonal. Sehingga kamu bisa mengerti bagaimana proses komunikasi intrapersonal berlangsung.
4 Sistem Dalam Komunikasi Intrapersonal
1. Sensasi
Tahap paling awal dalam penerimaan informasi ialah sensasi. Sensasi berasal dari kata sense, artinya alat pengindraan yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon (1977). Bila alat-alat indra mengubah informasi menjadi impuls-impuls saraf dengan ‘bahasa’ yang dipahami (‘komputer’) otak, maka terjadilah proses sensasi.
Umumnya kita mengenal lima alat pancaindra. Namun psikologi menyebutkan bahwa ada sembilan pancaindra. Antara lain adalah penglihatan, pendengaran, kinestesis, vestibular, perabaan, temperatur, rasa sakit, perasa, dan penciuman. Selain itu terdapat dua faktor yang mempengaruhi komunikasi intrapersonal, yaitu :
- Stimulus Internal
Meliputi motif-motif, pribadi, sikap, dan konsep diri.
- Stimulus Eksternal
Meliputi berbagai kejadian, obyek, dan orang yang berada diluar individu.
2. Persepsi
Setelah sensasi maka proses selanjutnya adalah persepsi. Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus indrawi (sensory stimuli). Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Seperti juga sensasi, persepsi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. David Krech dan Richard S. Crutchfield (1977: 235) menyebutnya faktor fungsional dan faktor struktural. Sebelum itu kita akan membahas faktor lainnya yang sangat mempengaruhi persepsi yaitu perhatian.
- Perhatian (Attention)
Menurut Kenneth E. Anderson. Perhatian adalah proses mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimulus lainnya melemah. Perhatian ini bisa terjadi melalui dua faktor yaitu sebagai berikut :
- Faktor Eksternal Penarik Perhatian
Gerakan : Seperti makhluk hidup yang lain, manusia tertarik pada objek-objek yang bergerak.
Intensitas Stimuli : Kita akan merasa tertarik jika terus-menerus diberikan stimulan rangsangan yang baik terhadap sesuatu.
Kebaruan : Hal-hal yang baru, luar biasa, dan berbeda akan menarik perhatian.
Perulangan : Hal-hal yang disajikan berkali-kali, bila disertai dengan sedikit variasi akan menarik perhatian
- Faktor Internal Penarik Perhatian
Biologis : Keadaan biologis akan menarik perhatian seseorang
Sosiosikologis : yang berkaitan dengan sikap, kebiasaan, dan kemauan akan menarik perhatian.
- Faktor-faktor Fungsional yang Mempengaruhi Persepsi
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimulus, melainkan karakteristik orang yang memberikan respons pada stimulus itu.
- Faktor-faktor Struktural yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Kohler, Jika kita ingin memahami sesuatu peristiwa, kita tidak dapat meneliti fakta-fakta yang terpisah; kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan. Untuk memahami seseorang, kita harus melihatnya dalam konteksnya, lingkungannya dan masalah yang dihadapinya.
3. Memori
Setelah sensasi, dan persepsi maka proses selanjutnya adalah memori. Memori adalah proses menimpan informasi dan memanggilnya kembali. Menurut Schlessinger dan Groves. Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Jenis-jenis memori terdiri dari 4 (empat) jenis yaitu :
- Peringatan (Recall)
Peringatan adalah proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi secara verbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas.
- Pengenalan (Recognition)
Agak sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta, lebih mudah mengenalnya kembali.
- Belajar lagi (Relearning)
Menguasai kembali pelajaran yang sudah pernah kita peroleh termasuk pekerjaan memori.
- Redintegrasi (Redintegration)
Redintegrasi ialah merekonstruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk memori kecil.
4. Berpikir
Proses keempat yang mempengaruhi penafsiran kita terhadap stimulus adalah berpikir. Dalam berpikir, kita melibatkan semua proses yang telah disebutkan sebelumnya: sensasi, persepsi, dan memori. Menurut Paul Mussen dan Mark R. Rosenzweig. The term ‘thinking’ refers to many kind of activities that involve the manipulation of concepts, representations of objects and events. Jadi, berpikir menunjukkan berbagai kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep sebagai pengganti objek dan peristiwa. Dalam berpikir seseorang akan bisa memecahkan persoalan, dan menetapkan sebuah keputusan.
Kemudian para psikolog menyebutkan lima tahap proses berpikir, sebagai berikut :
- Orientasi : Masalah dirumuskan, dan aspek-aspek masalah diidentifikasi.
- Preparasi : Pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah.
- Inkubasi : Pikiran beristirahat sebentar, ketika berbagai pemecahan berhadapan dengan jalan buntu.
- Iluminasi : Masa inkubasi berakhir ketika pemikir memperoleh semacam ilham.
- Verifikasi : Tahap terakhir untuk menguji dan secara kritis menilai pemecahan masalah yang diajukan pada tahap keempat.
Nah itu tadi 4 (empat) sistem dalam komunikasi intrapersonal, yaitu sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Semoga artikel ini bermanfaat, baca artikel yang lainnya juga ya!
Baca Juga : Girls, Begini Lho 7 Tips Mengatasi Mood Swing saat Haid
Leave a Reply