1. Ceritakan diri dalam ranah profesional
Saat mengenalkan dirimu di depan rekan kerjamu yang baru, kamu bisa menceritakan segala hal yang ada pada dirimu, tetapi ingat hanya dalam lingkup sesuatu yang profesional, ya. Kamu bisa bercerita tentang aktivitasmu yang profesional seperti pengalaman kerja, baik yang full time maupun part time, nih.
Lebih lanjutnya, tak hanya sekadar menceritakan terkait apa saja pengalaman kerjamu, tetapi juga menjelaskannya secara rinci bagaimana prosesnya yang berkaitan dengan peran-peran yang kamu jalankan. Kerincian inilah yang bisa menunjukkan bagaimana dedikasi luar biasamu atas tanggung jawab dalam sebuah pekerjaan.
Jangan lupa juga untuk menceritakan keberhasilan apa yang menjadi buah dari menjalankan tanggung jawab atas tugas dalam pekerjaanmu. Hasil-hasil itu akan menjadi bukti nyata bahwa dalam sesi pembukaan atau pengenalan diri saja kamu sudah memukau dengan prestasi kerja yang kamu ceritakan berdasarkan proses jatuh bangunnya.
2. Ceritakan hobi yang produktif
Hal yang paling umum dari perkenalan diri bersama rekan kerja ialah menceritakan hobi apa yang sedang kamu tekuni, ya. Kalau kamu ingin memberikan citra yang positif melalui hobimu, buatlah hobimu menjadi seproduktif mungkin. Hobi yang kamu jalani tidak hanya memberikan kesenangan secara pribadi, tetapi juga mampu menunjukkan value lain yang bermakna.
Misalnya adalah kamu hobi bermain basket, kamu bisa menceritakan bahwa kamu tidak hanya bermain, tetapi juga tergabung dalam sebuah paguyuban khusus pencinta basket. Lebih lanjutnya, dalam paguyuban tersebut terdapat struktur pengurus dan kamu menjabat sebagai ketua. Sebagai ketua paguyuban kamu bisa menceritakan turnamen hingga pelatihan apa saja yang jadikan program kerja untuk kemajuan anggotamu.
Hingga hasil akhirnya terlihat bahwa kamu menjalankan hobimu dengan serius dan profesional. Bahkan, secara tersirat terlihat bahwa kamu memiliki tanggung jawab atas peranmu sebagai ketua dan berwujud kontribusi nyata yang kamu berikan, lho. Dari ilustrasi tersebut, pada intinya kamu harus menceritakan hal-hal lain yang berkaitan dengan hobimu supaya tak terlihat hanya bermain-main belaka sehingga membangun pencitraan diri yang positif pada sesi awal bersama rekan kerja yang akan bekerja keras bersamamu untuk jangka panjang ke depannya.
3. Ceritakan gambaran arah hidup ke depannya
Memang tidak ada yang tahu pasti mengenai apa yang akan terjadi dengan kehidupan di masa depan. Namun, setidaknya jika memiliki gambaran kasar yang menjadi pegangan atau arah hidupmu ke depannya otomatis kmau akan terlihat bahwa kamu memiliki tanggung jawab terhadap kehidupanmu sendiri. Tanggung jawab itu terlihat dari perencanaan yang kamu buat untuk persiapan kehidupan di masa depan yang lebih terarah dan progresif yang pastinya tidak hanya berpasrah mengikuti jalannya takdir hidup dari Tuhan.
4. Jangan bercerita sesuatu yang terlalu personal
Apakah wajar untuk menceritakan segala sesuatu mengenai dirimu saat wawancara kerja? Jawabannya ialah tidak. Memang yang sedang kamu perkenalkan ialah dirimu sendiri, tetapi kamu harus ingat bahwa ini dalam ranah profesionalitas kerja. Ingat juga bahwa rekan kerja itu bukan sahabatmu yang sedang kamu ajak bercerita, berbagi kisah hidup, bahkan bergosip. Sekali lagi mereka adalah sosok dua orang yang berbeda. Jadi, jangan sampai bercerita tentang dirimu itu terkesan terlalu personal yang layaknya sedang berbagi cerita dengan sahabat dekat. Apalagi kalau rekan kerja itu ialah bosmu di perusahaan, sudah pasti cukup memperkenalkan diri dalam ranah profesionalitas saja deh.
5. Jangan menceritakan hal yang sia-sia
Selain hal-hal personal yang tidak ada kaitannya dengan perkenalan seorang pekerja atau karyawan baru, maka sebaiknya ya memperkenalkan diri pada saat awal bekerja dengan bertemu berbagai rekan kerja yang secara pribadi kamu belum tahu bagaimana karakaterisiknya ya harus belajar untuk memperkenalkan diri seprofesionalitas kerja saja. Ingat bahwa kamu tidak perlu menceritakan segala hal yang sia-sia, ya. Misalnya saja menceritakan secara rinci riwayat pendidikanmu, mulai dari TK yang senyatanya tidak ada hubungannya sama sekali dengan profesional kerja.
Bayangkan saja kalau kamu bertemu seorang rekan kerja yang memiliki karakteristik kaku dan punya prinsip kalau saat ada di tempat kerja ya cukup membahas urusan pekerjaan, pun dengan perkenalanmu sebagai pegawai baru. Kalau saat kamu bertemu orang seperti itu lalu kamu memperkenalkan diri yang over dengan tanpa landasan linear pekerjaan yang jadi tanggung jawab kalian, apakah rekan kerja tersebut tak langsung muak dengan kamu di hari pertama kerja? Jelas saja hal tersebut tak mengenakkan situasi dan kondisi, ya. Apalagi keesokan harinya, lagi, lagi, dan lagi kamu akan menanggani beban kerja bersama orang tersebut, pastinya timbul rasa tidak enak hati, nih. Jadi, lebih baik bersikap menjaga diri untuk tak bercerita hal-hal yang tak ada hubungannya dengan pekerjaan saat momen kamu menperkenalkan diri di hari pertamamu bekerja, ya sampai kamu benar-benar tahu bagaiamana karakteristik asli dari rekan kerjamu.
Baca juga :
5 Cara Meningkatkan Motivasi Kerja
10 Cara Sukses Merekrut Karyawan, Yuk Ikuti!
Leave a Reply