Ketika menjalankan sebuah bisnis ada beberapa cara untuk memasarkan produk agar lebih menjual. Salah satu cara tersebut adalah dengan memahami tentang marketing mix. Belakangan ini istilah marketing mix semakin sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin istilah ini pernah kamu dengar dalam acara seminar, televisi, surat kabar, atau media sosial.
Pengertian Marketing Mix
Marketing mix didefinisikan sebagai suatu strategi yang menggabungkan beberapa elemen di dalamnya secara terpadu demi mencapai sebuah tujuan market pasar yang telah ditargetkan.
Buchari Alma, seorang ahli dalam bidang marketing menafsirkan marketing mix merupakan suatu bentuk strategi dalam mengombinasikan berbagai macam kegiatan marketing agar tercipta sebuah kombinasi yang maksimal sehingga akan muncul hasil yang memuaskan secara maksimal.
Dalam bahasa indonesia, istilah marketing mix dapat diartikan sebagai ‘Bauran Pemasaran’ yang menjadi fondasi model dasar suatu bisnis. Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh Neil Borden yang merupakan profesor marketing Harvard pada 1948. Saat itu Borden terinspirasi dari jurnal koleganya yang bernama Prof. James Culliton.
Dalam perkembangannya konsep marketing mix yang paling banyak dikenal adalah marketing mix 7P. Konsep ini dikenalkan oleh Booms dan Bitner yang berisi empat elemen (4P) yang ditambah tiga elemen baru, yaitu physical evidence, people, dan process.
Kritik terhadap 4P telah mendorong sejumlah pakar pemasaran mengemukakan model marketing mix yang baru. Konsep 7P Service Marketing Mix dan model Marketing Mix Holistic menjadi dua diantara banyak model yang sering digunakan.
Namun hingga saat ini model 4P masih tetap paling populer dan menjadi elemen kunci dalam sebagian besar literatur pemasaran. Manajer pemasaran akan mengambil pendekatan tergantung kepada industri dan target rencana pemasaran yang telah ditentukan. Konsep marketing mix tidak hanya dapat digunakan untuk memajukan bisnis lama, melainkan juga untuk mengembangkan bisnis baru.
Konsep Marketing Mix
1. Marketing Mix 4P
Model 4P dipopulerkan oleh Jerome McCarthy pada 1968 yang mengemukakan empat elemen marketing mix meliputi product, price, promotion, dan place (distribution).
- Place (Tempat)
Tempat dalam marketing mix pada dasarnya adalah suatu bentuk saluran distribusi yang mengacu pada lokasi di mana produk tersedia dan dapat dilakukan proses jual beli. Saluran distribusi dalam marketing mix meliputi kelengkapan produk, lokasi, persediaan, fasilitas penyimpanan, pengedaran, dan transportasi.
Konsep ini berfokus pada tempat atau lokasi perusahaan. Semakin strategis tempat bisnis maka semakin besar keuntungan yang akan didapat. Dengan memiliki lokasi yang strategis, konsumen atau calon pelanggan dapat lebih mudah menemukan dan menjangkau bisnis sehingga transaksi jual beli akan lebih mudah terjadi.
Hal yang dapat dilakukan untuk menentukan lokasi yang tepat adalah dengan mencari dan menentukan lokasi penjualan yang sesuai dengan target pasar.
- Product (Produk)
Selanjutnya adalah produk yang merupakan sesuatu yang memiliki nilai fungsional dan dapat digunakan oleh pelanggan untuk mencapai sesuatu. Produk dalam marketing mix meliputi variasi, kualitas, desain, fitur, nama merek, kemasan, ukuran, layanan, garansi, dan retur.
Dalam konsep 4P, Produk merupakan segala bentuk hasil usaha yang ditawarkan untuk digunakan atau dikonsumsi, sehingga bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Cara agar bisnis yang dibangun dapat bekembang adalah dengan membuat dan menghasilkan produk atau jasa dengan kualitas dan keunikan tersendiri.
Dengan menonjolkan keunikan dan kualitas, produk atau jasa yang ditawarkan akan secara otomatis dapat bersaing di pasar. Produk memiliki dua unsur yang perlu diperhatikan, yaitu kualitas dan visual. Konsumen merasa membutuhkan untuk membeli produk atau jasa, bukan hanya sekadar tertarik.
Cara termudah untuk menentukan target pasar adalah dengan melakukan riset kecil yang terstruktur. Riset yang dilakukan pada strategi marketing mix dapat mencakup informasi respon pasar, keinginan konsumen, dan sebagainya. Melalui informasi tersebut dapat diperoleh data untuk membandingkan produk atau jasa dengan kompetitor, mengetahui kelebihan, dan kekurangan produk yang ditawarkan.
Setelah itu dapat dilakukan evaluasi untuk meningkatkan mutu produk. Mencocokan produk atau jasa dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen, dan memberikan gambaran prospek produk pada masa yang akan datang.
- Promotion (Promosi)
Promosi dalam marketing mix adalah strategi yang diterapkan oleh pemasar untuk membuat pelanggan sadar akan keberadaan produk atau mereknya. Promosi penjualan meliputi periklanan, personal selling, public relations, dan direct marketing.
Strategi marketing mix berfokus pada masalah promosi bisnis, seperti bagaimana cara memasarkan produk, media apa yang digunakan, dan sebagainya. Promosi merupakan salah satu strategi marketing yang memiliki tujuan sebagai berikut:
- Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru.
- Mengomunikasikan produk baru.
- Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas.
- Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk.
- Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk.
- Memotivasi konsumen agar memilih atau melabeli suatu produk.
Promosi merupakan aktivitas penyebaran informasi yang bersifat membujuk, memengaruhi, dan mengingatkan pasar bahwa produk kalian sudah siap dijual dan dibeli oleh calon konsumen. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan memasang iklan.
Iklan dapat disebar melalui media-media seperti surat kabar, elektronik, brosur, spanduk, dan media sosial. Pada era digital strategi pemasaran dengan promosi sangat mudah karena banyak media sosial yang akan sangat membantu aktivitas promosi.
- Price (harga)
Unsur selanjutnya dalam konsep 4P adalah harga. harga adalah nilai yang akan didapatkan sebagai pengganti produk. Harga dalam marketing mix meliputi katalog, diskon, potongan khusus, periode pembayaran, dan persyaratan kredit.
Dalam hal ini, harga yang dimaksud adalah nilai produk yang akan dipasarkan. Seseorang akan membeli produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu) sesuai dengan apa yang ingin didapatkan dari produk atau jasa yang ditawarkan.
Agar strategi ini berjalan secara optimal adalah dengan memikirkan bagaimana caranya agar membuat pelanggan atau calon pembeli potensial merasa pengeluarannya sesuai dengan apa yang didapatkan. Dalam menentukan harga produk, harus dilakukan perhitungan berdasarkan biaya produksi, modal, dan tambahkan keuntungan beberapa persen. Harga jual harus sesuai dengan harga pasar, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
Hal tersebut untuk mencegah terjadinya kebangkrutan. Jika ingin menjual dengan harga yang lebih tinggi, berikan perbedaan yang mencolok dengan produk yang dijual kompetitor, seperti kualitas dan varian, sehingga konsumen merasa “worth it” dengan harga produk.
2. Marketing Mix Jasa
- Participants (Orang yang Terlibat)
Aspek yang dimaksud bukan hanya dari konsumen saja. Seluruh sumber daya manusia (SDM) yang terlibat termasuk pekerja hingga tim bisnis. SDM merupakan komponen penting dalam strategi marketing mix. Faktor SDM sangat menentukan maju atau tidaknya sebuah perusahaan.
Faktor orang yang terlibat berperan penting dalam membuat suatu kemajuan atau bahkan kemunduran dari sebuah perusahaan. Inilah alasan kenapa berbagai perusahaan berlomba untuk mencari pekerja terbaik, mereka bahkan rela membayar lebih untuk menyewa pihak pencari kerja independen yang sudah ahli dalam mencari kandidat pekerja bagi perusahaan.
Faktor penting lainnya dari SDM adalah attitude dan motivasi. Attitude dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, cara komunikasi, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata. Motivasi juga akan menentukan tingkat kesukaan pekerjaan yang dilakukan karyawan.
- Process (Proses)
Aspek ini merupakan gabungan dari keseluruhan aktivitas. Seluruh aktivitas tersebut berhubungan dengan produk yang dihasilkan serta disampaikan kepada konsumen. Proses dalam hal ini mencakup bagaimana cara perusahaan melayani permintaan tiap konsumennya, mulai dari konsumen memesan (order), hingga akhirnya mereka mendapatkan apa yang diinginkan.
Beberapa perusahaan tertentu biasanya memiliki cara khusus dalam melayani konsumennya. Misalnya, untuk sebuah restoran ada beberapa restoran yang memberikan fasilitas “open kitchen”, yaitu konsumen bisa melihat tiap proses pembuatan makanan yang mereka pesan. Cara seperti ini adalah salah satu penerapan strategi marketing mix dalam bisnis kuliner.
- Physical Evidence (Tampilan Fisik)
Tampilan fisik adalah semua perangkat yang digunakan sebagai pendukung berjalannya sebuah bisnis. Tampilan fisik tempat usaha akan menjelaskan bagaimana penataan bangunan dari suatu perusahaan. Apakah perusahaan tersebut menggunakan interior yang unik, lightning system yang menarik, desain ruangan yang menarik, dan lain sebagainya.
Penataan bangunan di suatu perusahaan tentu akan menentukan mood pengunjung. Desain interior yang terkesan berantakan tentu akan membuat konsumen merasa agak sedikit tidak nyaman. Bangunan harus menciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah.
Baca Juga | 7 Contoh Content Marketing Untuk Meningkatkan Strategi Bisnis
3. Marketing Mix dalam Holistic Marketing
Philip Kotler dan Lane Keller pada 2006 memodifikasi elemen marketing mix 4P dan menyebutkan sebagai evolusi dari manajemen pemasaran yang meliputi:
- People.
- Processes.
- Programs (mencakup Product, Price, Place, dan Promotion).
- Performance
Tujuan Marketing Mix
1. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)
Direct marketing adalah suatu bentuk sistem pemasaran interaktif yang dapat digunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi.
2. Advertising (Periklanan)
Periklanan merupakan suatu cara di antara bentuk kegiatan penting dalam melakukan marketing mix. Tujuan utama dari periklanan adalah untuk memberikan informasi tentang produk barang maupun jasa kepada target konsumen agar mampu meningkatkan penjualan.
3. Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Sales promotion merupakan berbagai alat intensif yang dirancang untuk mendorong pembelian suatu barang dan jasa.
Fungsi Marketing Mix
Marketing mix memiliki beberapa fungsi yang dapat diperoleh diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Distribusi Fisik
Distribusi fisik suatu produk dapat dilakukan dengan cara mengangkut dan menyimpan produk.
2. Fungsi Pertukaran
Konsumen dapat membeli produk yang berasal dari produsen, baik itu dengan menukar uang menjadi produk atau melakukan pertukaran produk dengan produk untuk digunakan sendiri atau dijual kembali.
3. Fungsi Perantara
Marketing mix merupakan media perantara untuk menyampaikan produk dari produsen kepada konsumen yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik.
Manfaat Marketing Mix
Marketing mix memiliki beberapa manfaat yang dapat diperoleh diantaranya sebagai berikut:
1. Mampu Menganalisis Keuangan
Pebisnis harus mengetahui bagaimana arus biaya dan pendapatan sesuai dengan situasi yang terjadi.
2. Alokasi Sumber Daya yang Bijaksana
Sumber daya biasanya bersifat terbatas sehingga harus digunakan seefisien mungkin.
3. Memfasilitasi Proses Komunikasi
Mampu mengalokasikan dalam bentuk tanggung jawab untuk setiap bagian divisi dengan tugas masing-masing yang telah ditentukan.
4. Menyederhanakan
Konsep ini dapat menyederhanakan dan menyatukan berbagai macam bentuk kegiatan pemasaran menjadi satu sehingga bagian pemasaran akan lebih mudah mengelola.
5. Alokasi Tanggung Jawab
Bisnis membutuhkan tim yang solid, akan tetapi pebisnis perlu mengalokasikan tanggung jawab kepada tiap orang sesuai dengan tugas dan kemampuan yang dimiliki.
Contoh Penerapan Marketing Mix
Setelah memahami tentang apa itu marketing mix, fungsi marketing mix, dan manfaat marketing mix. Di bawah ini merupakan contoh penerapan marketing mix:
1. Menentukan Produk yang Dibutuhkan Banyak Orang (Product)
Dalam melakukan riset pasar, sebuah perusahaan biasanya menemukan contoh fakta-fakta sebagai berikut:
Apa masalah yang Dihadapi Konsumen?
Misalnya, orang Indonesia kekurangan pilihan untuk produk sepatu lari buatan lokal. Kebanyakan didominasi oleh merek luar negeri dan harganya relatif kurang terjangkau.
Solusi (Produk) apa yang bisa Anda tawarkan?
Sebuah perusahaan menyelesaikan masalah tersebut dengan menghadirkan sepatu lari buatan lokal dengan harga yang relatif lebih murah tanpa menurunkan kualitas.
Bagaimana konsumen akan menggunakan produk Anda?
Cara penggunaannya sama dengan sepatu biasa dengan kualitas yang sama dengan merek sepatu luar negeri.
Apa keunikan dari produk yang Anda tawarkan?
Keunikan sepatu yang dijual perusahaan tersebut adalah bahannya yang berkualitas tinggi, namun bisa didapatkan dengan harga yang relatif terjangkau. Karena kualitasnya yang tinggi, sepatu lari ini juga tahan lama.
2. Menetapkan Harga Produk (Price)
Sebuah perusahaan yang memproduksi sepatu. Biaya keseluruhannya (Total Fixed Cost) untuk membuat sepatu adalah Rp3.740.000.000,00. Perusahaan tersebut akan memproduksi 50.000 pasang sepatu (Production Volume). Biaya pembuatan per unit produk adalah Rp49.000,00.
Break Even Price: (3.750.000.000/50.000)+49.000
Menggunakan rumus di atas, break even price yang didapatkan untuk perusahaan tersebut adalah Rp124.000,00.
3. Menentukan Tempat Berjualan (Place)
Untuk memudahkan konsumen berbelanja, sebuah perusahaan memutuskan untuk menjual produknya secara online. Oleh karena itu, perusahaan tersebut membuat website toko online sebagai tempat tempat berjualan utamanya. Konsumen dapat memilih produk hingga melakukan transaksi di website tersebut. Tidak hanya toko online, perusahaan tersebut juga akan membuat toko fisik di beberapa kota.
4. Merancang Strategi Promosi (Promotion)
Karena target pasar dari produk ini adalah anak muda, perusahaan ini perlu merancang strategi promosi yang bisa menjangkau kalangan anak muda.
Salah satu strategi utamanya adalah dengan membuat promosi di media sosial. Perusahaan ini akan melakukan promosi dengan masif di Instagram dan Youtube bekerja sama dengan influencer yang identik dengan kultur anak muda. Selain itu, pemanfaatan blog juga akan dimaksimalkan untuk menjaring atensi organik di hasil pencarian search engine.
5. Mengemas Produk dengan Baik (Physical Evidence)
Salah satu physical evidence dari perusahaan ini adalah produknya itu sendiri, yaitu sepatu lari. Selain produk fisik, perusahaan ini juga akan mempersiapkan logo, brosur, aksesoris, dan bentuk physical evidence lainnya untuk membuktikan keberadaan perusahaan sepatu lari tersebut.
6. Merekrut SDM yang Berkualitas (People)
Perusahaan sepatu lari tersebut membutuhkan beberapa SDM utama yang akan menunjang keberlangsungan perusahaan. Beberapa posisi lowongan pekerjaan akan dibuka adalah tim perancang sepatu, tim HR dan office operation, tim marketing, tim customer service, dan tim finance.
Untuk pengrajin sepatu, perusahaan tersebut akan menggunakan outsourcing ke tempat pengrajin sepatu atau pabrik sepatu terpercaya.
7. Membuat SOP Perusahaan (Process)
Agar memudahkan proses perencanaan produk hingga produk digunakan oleh konsumen, perusahan sepatu lari tersebut membutuhkan Standard of Procedure (SOP). SOP ini penting untuk memastikan semua produk yang diproduksi memiliki kualitas yang sama.
Jadi seluruh karyawan perusahaan sepatu lari tersebut harus memahami SOP agar bisa memberikan kesan dan pengalaman yang baik kepada konsumen.
Baca Juga | Pengertian Marketing Mix 7P dan Contoh Penerapannya!
Konsep marketing mix adalah hal yang penting untuk diketahui oleh semua orang yang akan memulai bisnis atau pemilik bisnis yang sudah berjalan. Dengan memahami marketing mix kita bisa lebih membuat perencanaan bisnis yang lebih matang dan efektif.
Kami berharap penjelasan di atas sudah cukup menjawab pertanyaan mengenai konsep marketing mix dan penerapannya dalam bisnis. Tertarik untuk belajar lebih dalam tentang cara mengembangkan bisnis? Anda dapat menemukannya pada laman kursus Vocasia disini.
Leave a Reply