Tanggal:17 May 2024

Apa itu Sitemap? Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Cara Membuatnya!

Berbicara tentang Google, kamu pernah tidak kepikiran bagaimana mesin pencarian Google akan menemukan situs web yang kamu cari? Bot yang bekerja menemukan situs web itu bisa disebut bot mesin pencari. Bot bisa disebut juga sebagai Google spiders, Google bots, dan Google crawler

Google spiders (bot) berfungsi untuk menjelajah apapun yang dapat mereka lakukan. Kerja bot sendiri menjelajahi web melalui perpindahan dari satu tautan ke tautan lainnya yang bersifat bergerak dalam situs web dan pergi ke situs lain. 

Lalu, Google mengembangkan protokol baru pada tahun 2005 yang dirancang menggunakan format XML, dikenal sebagai XML sitemap. Apa kamu mengetahui sitemap itu apa? Fungsinya apa, sih? Berikut penjelasan lengkapnya!

Apa Itu Sitemap? 

Ilustrasi Cara Memahami Sitemap (Sumber: Pixels)

Sitemap adalah file yang berisi daftar halaman yang memuat semua informasi link dalam sebuah website. Kenapa bisa sitemap menyimpan semua dalam satu file? Karena X sitemap membantu crawler menemukan semua halaman pada satu tempat. Informasi berupa category, post, page, image, tag, video sehingga semuanya akan tercantum pada halaman sitemap

Sitemap yang biasa dikenal dengan peta situs, berfungsi untuk memudahkan search engine dalam mengenali website kamu sehingga dapat membedakan halaman yang tercantum. 

Sitemap memiliki peran penting bagi SEO karena optimasi sitemap termasuk ke dalam optimasi technical SEO. Misalnya, bot mesin pencari menemukan halaman melalui tautan internal, kemungkinan besar bahwa halaman penting kamu dapat ditinggalkan selama proses, jika tautan internal tidak tepat maka gunakan XML sitemap yang berisi semua url situs web.

Baca Juga: Apa Itu SEO Marketing?

Apa saja format sitemap

Format yang paling umum digunakan adalah XML, antara lain:

  1. <Urlset> adalah standar protokol, karena tag ini berada di awal dan di akhir sitemap
  2. <Url> yang ini dikenal sebagai tag induk karena berada di setiap entri url
  3. <Loc> yang ini adalah url halaman kamu saat digunakan. 
  4. <Lastmod> tag ini berisi tentang informasi berapa tanggal terakhir saat file diubah. 
  5. <Changefreq> tag ini berisi tentang informasi seberapa sering file akan berubah. Hal ini bisa diatur dalam pengaturan, seperti disetel ke jam, harian, mingguan, bulan, tahun, atau tidak pernah.
  6. <priority> tag ini menunjukkan pentingnya url, terkisar nilai dari 0.0 Hinga 1.0

Dengan itu, jumlah maksimal url dalam satu file sitemap lebih dari 50.000 url pada website

Apa saja jenis sitemap

Perlu kamu ketahui, loh! Dalam sitemap terbagi beberapa jenis yang bisa digunakan. Apa saja? Yuk, simak berikut ini.

1. Normal XML sitemap

Jenis sitemap ini yang paling umum digunakan, biasanya bentuk dari normal XML sitemap ini tertaut ke berbagai situs halaman di situs web kamu. Dilansir dari Yoast, sitemap XML adalah daftar seluruh halaman penting yang ada di website kamu, tanpa web crawling halaman yang seharusnya muncul di bagian paling atas SERP bisa jadi tidak terindeks sama sekali. 

2. Video sitemap

Jenis ini dibuat secara khusus karena membantu Google memahami konten video di halaman website kamu. Search engine jadi bisa mengetahui durasi video, apakah agerestricted atau tidak, dan detail penting lainnya yang akan memengaruhi posisi di SERP kamu.  

3. News sitemap

Jenis ini membantu Google menemukan konten di situs yang disetujui untuk Google news dalam bentuk berita. Sitemap berita ini akan menjadi peta untuk mengarahkan bot mesin pencarian pada situs, kata kunci yang dicari pada berita tertentu. 

4. Image sitemap

Membantu Google untuk menemukan semua gambar yang sudah dilihat, di situs website kamu. Data-data yang tergabung di dalamnya adalah tipe gambar, izin penggunaan gambar (mencantumkan credits atau tidak), format gambar, dan lainnya. 

Lalu, Apa Fungsi dari Sitemap?

Setiap yang mengatur website, sebaiknya melengkapi situs miliknya dengan sitemap. Dengan ini, dapat memberikan halaman yang prioritas untuk di-index terlebih dulu sehingga menemukan masalah index dalam halaman. Fungsi lainnya dari sitemap sebagi berikut.

1. Memudahkan khalayak untuk melakukan navigasi

Maka, akan memudahkan pengunjung website dalam melakukan navigasi, dengan semua konten diperlihatkan dalam satu halaman akan semakin pesat tinggi. Sehingga tingkat kunjungan atau keterbacaan halaman.

2. Menaikkan tingkat visibilitas

Dalam hal ini yang dimaksud dengan visibilitas yaitu tingkat keterlihatan suatu website dalam mesin pencari data. Jika situs mendapatkan kunjungan yang lebih banyak dan traffic yang tinggi, dengan cara  menambahkan sitemap

Baca JugaPengertian Traffic

Misal, ada suatu konten yang ditemukan oleh web crawling, Googlebot akan bekerja untuk menelusuri tautan lain di menu navigasi. Dengan begitu, hasil konten akan terlihat oleh pengunjung untuk menarik perhatiannya.

3. Mengatur arsitektur konten website

Dengan kamu mengatur arsitektur pada konten website-nya, akan mempunyai rencana kerangka kerja dalam pembuatan website. Maka, sitemap akan mengamati struktur website beserta konten.

4. Mempertegas arah website

Fungsi dari sitemap sebagai penjaga relevansi atau hubungan website, terkhusus berita atau blog pribadi, jika jumlah konten cukup banyak. Melalui sitemap, anchor text atau potongan teks yang berisi tautan dapat diklik pada masing-masing konten akan bertambah.

Baca JugaPerbedaan Web Page dengan Website!

5. Mempercepat proses index di mesin pencari

Dengan ini, web crawler menjalankan proses index halaman. Jika tidak dilengkapi dengan sitemap, proses index sulit dilakukan oleh mesin pencari. 

Cara Membuat Sitemap

Ilustrasi Cara Membuat Sitemap (Sumber: Pixels)

1. Membuat sitemap di WordPress

WordPress sudah memiliki fitur sitemap dalam core-nya sehingga akan secara otomatis oleh WordPress, tetapi tidak mendukung image, video, google news maka bisa menggunakan dengan plugin

Hal yang bisa kamu gunakan dengan plugin SEO, caril tahulah apakah plugin tersebut memiliki fitur sitemap karena plugin SEO sudah terdapat Yoast SEO, rank math hingga Google XML sitemap dan simple sitemap

2. Membuat sitemap di codeigniter

Di tahap ini, kamu perlu melakukan coding secara manual dalam membuat script models, view, dan controller-nya. Tahapnya dengan membuat model sitemap codeigniter, selanjutnya buat controller sitemap, lalu membuat view sitemap, teks akses sitemap codeigniter.

3. Membuat sitemap dengan PHP

Bagi kamu yang membuat notiv dengan native PHP, dapat membuat script manual. langkah awal membuat file sitemap.php, lalu membuat file sitemap.xml, upload kedua file tersebut, tambahkan baris code didalam htaccess

Nah, itu dia pembahasan penjelasan mengenai sitemap, jenis, fungsi serta cara membuatnya! Jika kamu baru membuat website, disarankan cek panduan daftar website di Google console, dapat berguna terutama dalam SEO. Semoga bermanfaat, ya!

Kursus MySQL dan Kursus PHP
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *