Tanggal:15 November 2024

Begini Cara Cek Blog Kena Sandbox Dan Cara Mengatasinya

Kamu merasa traffic artikel blogmu stagnan, atau bahkan merosot jauh. Hati-hati! itu adalah ciri-ciri blogmu terkena sandbox.

Bukannya mendapatkan peringkat pertama, blog tersebut justru akan ditenggelamkan dari hasil pencarian. Sebab, Google tidak ingin halaman teratasnya dipenuhi website baru yang menang karena spamming.

Nah untuk memastikan blog kamu tidak terkena filter ini, artikel ini akan membahas cara cek blog kena sandbox dan mengetahui tips mengatasinya.

Tanpa basa-basi, mari selesaikan membaca artikel ini!

Baca juga: Mengenal Kriteria Website User Friendly

Apa Itu Google Sandbox?

ilustrasi google sandbox. Sumber: freepik.com

Google Sandbox adalah suatu tindakan penalty atau hukuman dari Google terhadap suatu halaman blog atau website yang di buang dari rangking pengindeks-kan atau bisa di artikan sebagai penjara Google yang menyedot hilang entah kemana, seperti halnya pasir hidup.

Selain di pencarian Google yang beralamatkan http://www.google.com, di pencarian yang beralamatkan http://www.google.co.id pun juga akan di buang dari rangkin pengindeks-kan nya. Info lengkapnya bisa kamu lihat di Wikipedia.

Google Sandbox mencegah website baru menempati ranking tertinggi dari hasil tindakan spam. Artinya, Google ingin memastikan situs yang menempati halaman teratas pada SERP memanglah situs berkualitas dengan teknik SEO yang benar.

Cara Cek Blog Kena Google Sandbox

  1. silahkan kamu buka alatnya melalui pixelgroove.com/serp/sandbox_checker/
  2. Kemudian masukan url/alamat blog kamu pada kolom yang sudah disediakan
  3. Terakhir klik tombol “check” dan tunggu sampai hasilnya keluar

Apabila hasil pencarianmu seperti gambar berikut, berarti blog yang kamu cek tidak terkena pinalti Sandbox dari Google.

Apabila hasilnya seperti dibawah ini, maka sangat disayangkan blog kamu mendapat penalti Sandbox dari google

Baca juga: Yuk, Belajar Mengenal Traffic Pada Website

Penyebab Website Mengalami Google Sandbox

1. Plagiarisme konten

Plagiarisme konten merupakan salah satu penyebab website mengalami Sandbox. hal tersebut tidak direkomendasikan Google. Situs yang melakukannya bahkan terancam di-takedown. Perlu diketahui, Google mengetahui situs mana saja yang menerbitkan suatu konten pertama kali. Jadi, jika ada konten dengan isi persis sama ataupun sedikit modifikasi, Google akan menganggapnya konten plagiat.

Selain itu, tersedia juga Google DMCA yang memungkinkan pemilik website melindungi kontennya dan melaporkan jika menjadi korban plagiarisme konten.

2. Memiliki duplikat konten

Seorang blogger pasti sering mendengar duplikat konten. Konten duplikat bisa saja terjadi sebab menulis dengan tema yang sama, sehingga mungkin tidak sadar pernah membuat konten yang isinya mirip. Hati-hati, karena konten yang isinya mirip dan dipublikasikan dengan URL yang berbeda punya peluang dianggap konten kembar. Risikonya, Google bisa menganggap konten tersebut plagiat.

3. Optimasi On-Page berlebihan

Kesalahan SEO yang sering terjadi adalah berlebihan dalam optimasi On-page. Optimasi on-page adalah strategi SEO untuk mengoptimalkan konten website agar mendapat rank teratas pada SERP. Sayangnya, jika melakukan optimasi on-page secara berlebihan, misalnya membombardir konten dengan kata kunci tertentu, Google akan menganggapnya spam ataupun keyword stuffing. Bukannya direkomendasikan Google, konten tersebut malah bisa tidak muncul di hasil pencarian.

Link building strategi untuk mendapatkan link dari website lain yang mengarahkan visitor ke website. Biasanya, link ini disebut juga backlink.

Praktik ini sebenarnya umum dilakukan dalam upaya SEO. Meski begitu, Google bisa memberi penalti jika strategi link building disalahgunakan. Misalnya :

  • Backlink berasal dari website yang tidak relevan dan cenderung berisi spam.
  • Terlalu banyak link yang berasal dari PBN (private blog network).
  • Link eksternal (link yang mengarah ke website lain) tidak valid alias broken.

Melakukan hal di atas, strategi link building justru akan Google anggap sebagai tindakan spamming.

5. Melakukan ping berlebihan

Ping atau penanda merupakan sinyal yang biasa pemilik website kirimkan kepada berbagai server, untuk memberitahu ada update pada suatu konten. Dengan begitu, mesin pencari akan mengindex kembali konten tersebut. Namun jika melakukan ping secara berlebihan, tentu Google, Yahoo, Bing, atau mesin pencari lainnya berpotensi menganggap melakukan spam.


Cara Mengatasi Google Sandbox

1. Buat konten berkualitas

Konten berkualitas adalah kunci agar blog aman dari Google Sandbox. Terapkan content marketimg yang tepat, seperti :

  • Lakukan riset keyword untuk mendapatkan keyword utama dan turunan. Sehingga, nantinya konten bisa lebih kaya informasi sekaligus menjawab kebutuhan target audiens.
  • Tingkatkan value konten daripada melakukan plagiarisme. Supaya konten unggul dari kompetitor, berikan value lebih pada artikel.

Dengan melakukan berbagai strategi content marketing yang baik, konten akan berkualitas dan mampu meminimalisir potensi Google Sandbox.

2. Lakukan optimasi konten secara wajar

Pada cara mengatasi Google Sandbox sebelumnya sudah melakukan riset keyword yang benar. Tapi agar konten tidak dinilai spam oleh mesin pencari harus mengoptimasi konten sewajarnya saja. Jika mengoptimasi konten secara berlebihan, percuma saja, performa SEO justru bisa makin merosot. Sebab, konten dianggap punya tingkat spam yang tinggi.

Jadi perlu belajar SEO dengan benar dan menerapkannya secara proporsional juga.

Baca juga: 10 Website Jurnal Gratis 2022

Link building merupakan strategi optimasi SEO off page. Sama seperti jenis SEO lainya, link building harus dilakukan dengan tepat dan tidak berlebihan. Jangan asal memilih website untuk menaruh backlink. Pastikan situs tersebut relevan dengan situs.

Kemudian, cek apakah seluruh link yang tersebar dalam artikel, baik internal maupun eksternal link, masih valid.

4. Jaring traffic blog dari berbagai channel promosi

Dari jumlah traffic, Google bisa menilai seberapa besar manfaat konten bagi audiens. Sehingga, Google mau menggeser ranking konten ke halaman teratasnya. Oleh karena itu, jaringlah traffic dari berbagai channel promosi. Mulai dari media sosial, ads, forum, video YouTube, ataupun channel marketing lainnya.

5. Pastikan website sudah terindex di mesin pencari

Pastikan website sudah masuk Google Index. Caranya yaitu dengan memasukkan perintah ini ke kotak pencarian Google: “site:websiteanda.com”

Jika situs muncul, itu artinya website sudah terindex. Namun jika belum arus mengecek berbagai penyebab deindex Google dan menyelesaikan masalah yang ditemukan. Misalnya, duplikat konten, keyword stuffing, dll.

Sangat disayangkan jika blog yang kamu miliki itu terkena Google Sandbox, selain menurunnya trafik secara drastis, kerugiannya juga dapat menghilangkan sebuah konten / halaman / postingan dari pencarian Google itu sendiri. Bahkan alamat domain yang sobat miliki bisa – bisa dihapus dari Google (Banned). 

Agar blog kamu tidak terkena Sandbox dari Google, kamu harus memiliki kemampuan copy writing yang mumpuni. bagi kamu yang ingin belajar kemampuan copy writing, Vocasia menghadirkan kursus yang dapat diikuti bagi pemula. Daftarkan dirimu sekarang melalui link berikut:

HYPERSONIC COPYWRITING SERIES: Dasar-dasar Copywriting Yang Efektif

Semoga bermanfaat.

Kursus belajar pemograman dengan nuxt js
Share

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *