Tanggal:05 May 2024

Cara Resign Mendadak agar Tak Dicap Buruk oleh Perusahaan

Cara resign mendadak bagaimana ya? Resign mendadak, terutama bagi tenaga kerja di lingkungan perusahaan merupakan hal yang tidak diharapkan. Dampaknya adalah perusahaan akan kehilangan sejumlah pegawai dan perlu menggantinya dengan pegawai baru. Hal itu tentu tidak mudah sebab memerlukan biaya tambahan dan waktu mulai dari proses perekrutan sampai mereka mulai bekerja.

Pada sebagian orang, apalagi saat merintis karier, pasti pernah terpikirkan untuk melakukan resign (pengunduran diri dari pekerjaan). Banyak faktor yang melatarbelakangi seseorang ingin melakukannya. Biasanya, tak hanya para pegawai saja bahkan atasan pun bisa resign.

Ada faktor yang berasal karena lingkungan maupun dalam diri sendiri. Contohnya seperti tidak nyaman dengan pihak lain, merasa bukan bidang yang kita kuasai, bosan, gaji yang kecil, ataupun mendapatkan tawaran kerja lain yang lebih baik. Sehingga, keputusan resign merupakan hal tepat bagi mereka.

Namun, kamu harus menyiapkan beberapa cara untuk menyampaikan keputusanmu kepada pemilik perusahaan. Tentunya agar tetap terlihat profesional dan tidak meninggalkan kesan yang buruk. Hal ini harus dipersiapkan dengan matang dan jangan hanya asal-asalan karena akan mempengaruhi kariermu di tempat kerja yang baru.

Lantas, bagaimana sih cara resign mendadak, tapi tidak menyinggung pemilik perusahaan? Tenang saja, kamu tak perlu risau. Pada kesempatan kali ini Vocasia akan memberikan penjelasannya. Yuk, simak hingga akhir!

Cara Melakukan Resign Mendadak

Ilustrasi Resign dari Pekerjaan (Pixebay)

Jika kamu tiba-tiba dalam situasi harus resign secara mendadak, lakukanlah secara profesional dan jangan pergi tanpa pemberitahuan. Hal ini akan menimbulkan kesan buruk. Ikuti cara resign mendadak seperti berikut ini:

1. Katakan dengan jujur

Ilustrasi Berbicara Jujur (Pexels)

Sebagian besar pegawai akan takut untuk berbicara langsung dengan pemilik perusahaan ketika memutuskan untuk resign dari pekerjaan. Jika kamu memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan, pastikan untuk memberi tahu tentang niat kamu. Cara terbaik adalah berbicara secara langsung face to face, seperti berbicara di dalam ruangan ataupun melalui surel email. Diharapkan selalu jujur ​​tentang semua alasannya. Jangan berbohong atau menutupi suatu hal. Dengan begitu, pemilik perusahaan akan menghargai kejujuran yang kamu utarakan..

2. Tuntaskan pekerjaan yang belum terselesaikan

Menyelesaikan Pekerjaan (Unplash)

Cara ini merupakan hal yang baik dan bijaksana untuk dilakukan. Rekan kerja dan pemilik perusahaan kamu akan menghargainya. Selesaikan pekerjaan yang kamu tangani dan siapkan instruksi untuk orang yang akan mengisi posisi tersebut.

Pertimbangkan untuk menyiapkan file yang menguraikan rencana jangka panjang dan hal-hal penting lainnya yang mungkin perlu diketahui oleh penggantimu. Pastikan semua file secara detail disimpan secara berurutan, diberi label, dan mudah ditemukan. Kamu tentu tidak ingin kejadian rekan kerja yang kebingungan lalu menelepon setelah kamu resign dari perusahaan karena mereka tidak dapat menemukan salah satu filenya.

3. Memberitahukan kepada teman kerja

Ilustrasi Rekan Kerja (Pixebay)

Kepergian kamu dari perusahaan pasti akan menimbulkan banyak pertanyaan bagi rekan kerja. Mereka akan menanyakan banyak alasan mengapa kamu resign dan di mana kamu akan bekerja selanjutnya. Khusus untuk rekan terdekat, tentunya bisa langsung berpamitan dengan mereka, bahkan bisa mengajak mereka makan bersama sebagai ucapan selamat tinggal. Sementara untuk beberapa rekan kerja yang tidak terlalu dekat, kamu bisa mengucapkan selamat tinggal melalui email ataupun via telepon.

4. Jaga attitude

Menjaga Attitude (Pexels)

Saat memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan, ingatlah untuk menjaga sopan santun, menggunakan bahasa yang baik, serta bersikap profesional. Dengan memperhatikan sopan santun, kamu menunjukkan profesionalisme untuk menjaga reputasi yang baik. Bahkan ketika mengungkapkan alasan kamu untuk mengundurkan diri, fokuslah pada situasi dan jangan menghiraukan orang lain.

5. Menjaga komunikasi dan hubungan

Jaga Hubungan Baik (Pexels)

Meskipun kamu sudah resign dari pekerjaan, selalu berusaha untuk menjaga komunikasi dengan rekan kerja maupun dengan pemimpin perusahaan. Dengan komunikasi yang terjaga, networking-mu juga akan tetap terjaga dan menjadi aset berharga di masa depan.

Baca juga: Onboarding: Pengertian dan Tipsnya!

6. Mempersiapkan surat pengunduran diri

Membuat Surat Pengunduran Diri (Pexels)

Setelah memberi tahu kepada pemimpin tentang alasan pengunduran diri, kamu juga harus siapkan surat pengunduran diri menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tak lupa untuk selalu mencantumkan tanggal pengunduran dan juga tanda tangan. Dalam surat itu, ulangi alasan kamu untuk resign dan ucapkan terima kasih kepada atasan dan rekan kerja yang telah bekerja sama dengan kamu hingga sejauh ini.

7. Segera kembalikan semua barang perusahaan

Ilustrasi Kembalikan Aset Kantor (Pixebay)

Jika saat bekerja diberikan fasilitas peralatan kantor seperti laptop atau kendaraan, kamu harus mengembalikan semuanya dalam kondisi baik. Selain itu, jika terjadi kerusakan, kamu akan bertanggung jawab sepenuhnya.

8. Pastikan barang tidak tertinggal

Ilustrasi Berkemaa Barang (Pixebay)

Apakah kamu memiliki barang-barang pribadi di kantor? Jika demikian, jangan lupa untuk membawanya saat kamu resign. Ketika kamu meninggalkan ruangan kerja, pastikan kondisi ruangannya bersih dan meja telah tertata dengan rapi.

9. Persiapkan diri untuk exit interview

Ilustrasi Interview (Pexels)

Banyak perusahaan yang mengharuskan pegawainya untuk melakukan wawancara keluar saat mengundurkan diri. Jika perusahaan tempat kamu bekerja menerapkannya, jangan lupa untuk bersiap-siap. Kamu tidak perlu takut dan khawatir. Pada sesi ini kamu hanya akan diberikan beberapa pertanyaan tentang posisi pekerjaan yang kamu duduki.

10. Berikan apresiasi kepada perusahaan

Ilustrasi Memberikan Apresiasi (Pexels)

Cara resign terakhir yang bisa kamu lakukan selain menuliskan surat pengunduran diri adalah memberikan pujian ataupun memberi penilaian bahwa perusahaan tersebut paling terbaik dalam kinerjanya. Hal ini berguna untuk menyingkirkan kesan tidak baik dengan pengunduran diri yang kamu lakukan.

Demikianlah pembahasan mengenai cara resign mendadak, namun tidak memberikan kesan yang buruk. Sebelum mengambil keputusan ini, pastikan kamu memikirkannya dengan matang agar tidak menyesal nantinya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu, ya. Ikuti terus media sosial kami agar tidak ketinggalan info lainnya dari Vocasia! 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *