Tanggal:27 April 2024

Drone: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya

Sobat Vocasia, bagi kamu yang tertarik dengan gadget tentu sudah gak asing lagi dengan drone. Drone adalah alat canggih berupa pesawat kecil yang di lengkapi dengan kamera yang dilengkapi dengan remote sebagai pengarahnya. Pada awalnya drone ini hanya digunakan oleh keperluan militer sebagai “mata-mata”. Mereka mengoperasikan drone untuk mengawasi keadaan pada saat yang tidak memungkinkan untuk mengirim orang ke suatu wilayah.

Namun kini, drone semakin berkembang dan dapat di gunakan oleh masyarakat umum. Drone juga dapat digunakan untuk melakukan pengiriman barang dan melakukan pemetaan suatu wilayah. Tak hanya itu, drone juga dapat digunakan untuk keperluan jurnalistik seperti mengambil foto dan merekam video. Tak jarang Youtuber juga menggunakan drone untuk keperluan video blogging (vlog).

Kali ini, Vocasia akan memberikan informasi lengkap mengenai drone, meliputi pengertian, jenis, hingga fungsinya. So, simak artikel ini sampai tuntas!

Pengertian Drone

Drone disebut juga Unmanned Aerial Vehicles (UAV). Arti drone adalah pesawat tanpa awak. Alat ini dikendalikan oleh seseorang yang disebut dengan pilot drone. Sang pilot bertugas untuk mengendalikan drone dari jauh melalui remote control yang sudah terkoneksi dengan UAV ini. Dilihat secara fisik, alat ini terlihat seperti pesawat atau helikopter karena disertai dengan baling-baling dan mampu terbang jauh ke atas.

Ilustrasi pilot drone (freepik)

Meski terlihat serupa, nyatanya drone memiliki kegunaan yang jauh berbeda dengan pesawat atau helikopter. Alat ini dilengkapi dengan kamera yang dapat membuat pengguna (pilot) dapat memantau dan merekam dari ketinggian. Pesawat tanpa awak ini digerakkan melalui tenaga baterai yang terpasang di dalamnya. Kamu tak perlu panik bila daya baterai tersebut habis. Cukup dengan mengisi ulang kembali dayanya, drone bisa menyala dan dapat digunakan kembali.

Istilah Umum Drone

Sama halnya dengan produk gadget yang lain, drone tentunya memiliki istilah teknis. Berikut istilah umum drone yang harus kamu pahami.

  • Multirotor: Multirotor adalah rotor atau dinamo pengerak dari motor yang jumlahnya lebih dari satu yang biasa dipakai untuk mengerakan drone itu sendiri
  • GPS: GPS adalah akronim dari Global Positioning System yang merupakan sistem navigasi berbasis satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika, Jumlahnya sudah ribuan dan tergantung dari kegunaan masing masing dari satelit tersebut. Secara singkat, GPS ini dipakai untuk menunjukan posisi dari alat yang kita pakai
  • GLONASS: Global Navigation Satellite System (GLONASS) adalah sistem navigasi satelit yang dioperasikan dan digunakan oleh Rusia. Pada dasarnya GPS dan GLONASS sama sebagai alat navigasi atau pendeteksi posisi.
  • Satelit: Jumlah satelit yang terlihat pada device pengontrol yang jumlahnya menunjukkan berapa satelit yang melakukan kuncian pada drone yang berhubungan dengan system GPS
  • Inertial measurement unit: Inertial measurement Unit (IMU) adalah komponen utama dalam drone sebagai alat pengkukur dan penginformasi tentang kekuatan medan magnet untuk mengatur posisi drone agar stabil. IMU berisi accelerometers dan gyroscopes yang merupakan sensor yang sering digunakan untuk menentukan jenis gerakan dan posisi sudut. Jadi, informasi yang didapat IMU akan menginformasikan posisi drone.
  • Calibrasi compas: Kalibrasi kompas merupakan prosedur untuk keamanan setiap drone yang memiliki cara masing masing. Tujuannya adalah untuk mendapatkan posisi yang benar sehingga drone bisa menyamakan pergerakan dari remote control dan menjalankan perintah dengan benar seperti perintah return to home dan lain sebagainya.
  • Return to Home: Return to Home (RTH) adalah feature di drone yang memungkinkan drone kembali ke pangkalan atau ke home yang telah diatur dari awal.
  • Pilot drone: Pilot drone adalah sebutan untuk orang yang mengendalikan drone dari jarak jauh.
  • Safety prosedur: Istilah ini merujuk pada prosedur aman yang harus dilakukan sewaktu menerbangkan drone.
  • First person view: First person view (FPV) adalah feature yang memperlihatkan sudut pandang pilot atau sudut pkamung orang pertama. Feature ini dipakai dengan Google atau kacamata khusus untuk melihat secara langsung.
  • Ready to fly: Ready to fly (RTF) adalah posisi ketika sebuah drone sudah siap untuk diterbangkan.
  • Electronic speed controller: Electronic speed controller (ESC) merupakan alat yang digunakan sebagai pengatur kecepatan drone.
  • Flight controller: Flight controller (FC) adalah pengontrol dari drone untuk bisa bergerak sesuai dengan perintah.
  • Vision positioning system: Vision positioning system (VPS) adalah sistem sensor untuk mengukur ketinggian atau posisi dari drone tersebut

Bagian-Bagian dari Drone

Bagian-bagian dari drone (freepik)

Tak hanya memahami istilah-istilah umum dalam drone, kamu juga harus paham bagian-bagian dari drone. Berikut penjelasannya:

  • Propeller atau Prop: Prop adalah baling-baling yang dipakai untuk memberikan daya angkat pada drone, pengendali arah, dan penyeimbang. Jumlahnya bervariasi, ada yang jumlahnya 2, 3, 4, 8 dan seterusnya
  • Remote control: Remote control (RC) adalah alat yang dipakai untuk menggerakkan drone dari jarak jauh. RC pada drone biasanya dipasangkan dengan device seperti smartphone, tablet, atau komputer yang bisa dipakai untuk visualisasi dari drone itu sendiri dan memantau pergerakannya dari jarak jauh
  • Gimbal: Selain berfungsi sebagai sistem penyeimbang dari kamera, gimbal juga berfungsi sebagai penghubung antara drone dengan kamera. Bentuk gimbal berbeda-beda yang tetapi memiliki kegunaan yang sama, yaitu menstabilkan pengambilan foto atau video dengan sehingga guncangan dari drone maupun angin tidak membuat foto atau video menjadi goyang atau kabur.
  • Kamera: Kamera merupakan bagian penting dalam drone. Kamera yang dipakai pada drone berfungsi untuk menampilkan gambar yang digunakan untuk melihat, memotret, melakukan recording video.
  • Landing skid: Landing skid adalah kaki drone yang dipakai untuk melakukan pendaratan. Bentuknya bermacam-macam dan terkadang bisa digerakan naik dan turun sesuai kebutuhan.
  • Shock absorber: Seperti namanya, shock absorber atau peredam getaran yang terdapat pada drone berfungsi untuk membantu memberikan keseimbangan kamera agar tetap lurus dan stabil. Tak semua drone memiliki ini tetapi biasanya gimbal sudah memiliki shock absorber.
  • Rotor: Rotor adalah dinamo pengerak dari propeller dan jumlahnya tergantung dari jenis drone itu sendiri. Besaran rotornya juga tergantung pada besar kecilnya sebuah drone.

Baca juga: Daftar Kamera Analog Terbaik Dan Harganya Tahun 2022

Jenis-Jenis Drone

Drone mengikuti perkembangan zaman yang semakin canggih. Maka dari itu, drone juga memiliki beberapa jenis yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu:

  • 2 Copter: Drone yang memiliki jumlah baling-baling dua.
  • 3 Copter/Tricopter: Drone yang memiliki jumlah baling-baling tiga.
  • 4 Copter/Quadcopter: Drone yang memiliki jumlah baling-baling empat.
  • 6 Copter/Hexa copter: Drone yang memiliki jumlah baling-baling enam.
  • 8 Copter/Octa copter: Drone yang memiliki jumlah baling-baling delapan.

Jenis Drone Berdasarkan Fungsinya

Perkembangan drone cukup pesat di Indonesia. Bahkan, hingga kini banyak dari berbagai kalangan yang menggunakan drone, entah untuk kebutuhan pribadi maupun untuk digunakan dalam kebutuhan penting. Berikut ada beberapa jenis drone berdasarkan fungsinya:

  1. Drone militer

Puna Male merupakan salah satu drone militer Indonesia (Airspace Review)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, drone pada awalnya digunakan untuk kepentingan militer sebelum digunakan secara umum oleh masyarakat. Drone militer berfungsi untuk kepentingan di bidang militer yang berfungsi untuk mengawasi suatu wilayah. Jenis drone militer yang populer adalah UAV Predator dan Reaper. Di Indonesia ada beberapa jenis drone militer yaitu Puna Gagak, Puna Pelatuk, Puna Walung, dan Puna Male.

  1. Drone konsumer

DJI Mavic Pro (DJI Experience Store Yogyakarta)

Drone konsumer merupakan jenis drone yang biasanya sering digunakan oleh para pengguna yang memiliki hobi memotret dan membuat video. Fungsi dari drone konsumer tidak lain yakni untuk menyalurkan hobi penggunanya. Oleh karena itu, pada drone ini dilengkapi fitur kamera beresolusi tinggi. Drone konsumer yang biasa digunakan adalah DJI Mavic Pro, GoPro Karma, dan DJI Phantom.

  1. Drone mainan

Biasanya, drone jenis ini tidak memiliki kamera pada perangkatnya karena hanya berfungsi sebagai mainan saja. Drone ini pula yang biasanya digunakan oleh pilot pemula untuk kegiatan berlatih simulasi menjalankan pesawat.

  1. Drone profesional

DJI Inspire 2 (DOSS)

Drone profesional biasanya digunakan penggunanya untuk alat produksi sebuah projek atau video. Drone jenis ini hampir sama dengan drone konsumer. Hanya saja, kualitas kamera drone profesional lebih baik dibandingkan kualitas kamera drone konsumen. Jenis drone profesional yang sering digunakan adalah DJI Mavic 2 Pro, DJI Inspire 2, DJI Phantom 4 RTK, dan Freefly Alta 8.

  1. Drone industrial

DJI Agras MG-1 (Indonesia 360)

Drone industrial adalah lanjutan dari drone profesional yang dilengkapi dengan baling-baling cukup banyak. Drone industrial biasanya disebut sebagai konfigurasi multirotor. Drone ini biasa digunakan pada industri film besar dan bidang pertanian untuk membantu menyiram pupuk pada tanaman serta menyemprotkan pestisida pada tanaman. Contoh drone jenis ini adalah DJI Agras MG-1 yang memang dirancang untuk penyemprotan pupuk pertanian atau pestisida.

Itulah penjelasan mengenai pengertian drone disertai istilah umum drone, bagian-bagian drone, jenis-jenis drone, dan jenis drone berdasarkan fungsinya. Eksistensi drone kini mulai dipertimbangkan oleh content creator untuk memproduksi sebuah foto atau video. Bagi kamu yang merupakan content creator, kamu bisa mempertimbangkan drone untuk konten yang akan kamu sajikan kepada audiensmu. Ini merupakan strategi untuk menarik perhatian audiens dengan menampilkan angle beragam pada konten.

Tak hanya sudut pengambilan gambar, seorang content creator juga perlu mengedit kontennya agar lebih wow. Vocasia menyediakan kursus online yang cocok bagi content creator yang kontennya fokus pada video, yaitu Kiat Menjadi Video Editor Menggunakan Smartphone.

Sebagai video maker, ternyata kamu bisa lho melakukan editing video hanya dengan menggunakan smartphone. Pembelajaran dalam kursus tersebut sangat lengkap. Kamu akan diajarkan cara menggunakan colour grading, membuat double exposure, membuat transisi video luma-fade, hingga membuat berbagai efek yang digunakan dalam produksi film layar lebar seperti Avengers Infinity War dan Doctor Strange. Menarik, bukan?

Segera ikuti kursusnya sekarang agar tidak hanya ponsel kamu saja yang “smart” tetapi kamu juga akan menjadi smart dan keren sebagai video maker.

Baca juga: 10 Teknik Pengambilan Video Yang Baik, Bisa Pakai Kamera Ponsel!

Kursus Membuat Aplikasi Android Bahasa pemograman Kotlin
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *