Tanggal:16 November 2024

Iklan Persuasif: Pengertian Hingga Contohnya

Usaha memasarkan produk tak selalu mudah karena pelaku usaha harus membuat kampanye pemasaran atau iklan promosi yang menarik. Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring agar audiens mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Dalam hal ini, konteksnya adalah pelanggan membeli dan mempromosikan produk atau layanan yang ia beli ke orang lain.

Iklan juga harus dapat meyakinkan calon pelanggan potensial (leads) bahwa produk atau layanan perusahaan akan memenuhi kebutuhan pelanggan. Pelaku usaha atau pebisnis dapat menjawab tantangan itu dengan menyusun satu konsep strategi iklan penjualan yang bersifat persuasif atau biasa disebut dengan iklan persuasif (persuasive advertising).

Iklan persuasif merupakan metode periklanan yang cocok untuk mengajak konsumen melalui kesan yang positif. Metode iklan dengan kekuatan daya bujuk ini dapat mengubah keputusan konsumen dari yang tidak mau menjadi mau. Lalu, bagaimana cara membuatnya? Semuanya akan terjawab di artikel ini. Sebelum itu, mari kita bahas terlebih dahulu tentang pengertian iklan persuasif.

Apa Itu Iklan Persuasif?

Iklan persuasif adalah iklan yang mempunyai daya bujuk untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu (freepik)

Persuasif sering juga disebut dengan daya bujuk. Daya bujuk mempunyai pengaruh untuk mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, iklan persuasif adalah salah satu bentuk metode pemasaran digital yang bertujuan untuk mengajak, merayu, atau membujuk konsumen agar tertarik dan akhirnya membeli produk atau layanan yang perusahaan tawarkan.

Jenis iklan yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital atau secara tradisional ini menjadi salah satu strategi bisnis terbaik untuk mendukung kesuksesan kegiatan pemasaran hingga proses penjualan produk atau layanan bisnis. Iklan persuasif diterapkan agar marketer juga berkesempatan untuk mempercepat proses closing penjualan pada produk atau layanan bisnis yang ditawarkan.

Metode iklan persuasif memiliki tiga kategori ajakan emosi terhadap pelanggan. Pertama adalah kategori ethos yang mengedepankan kredibilitas dan kepercayaan kepada konsumen dengan memanfaatkan reputasi public figure tepercaya untuk memperkuatn penyampaian pesan bisnis. Kedua adalah logos yang merupakan kategori persuasif dengan memanfaatkan logika dan rasionalitas untuk mengajak konsumen. Terakhir yaitu pathos yang merupakan metode iklan persuasif yang menargetkan koneksi antara pelanggan dan produk atau layanan melalui compassion atau simpati yang mendalam.

Manfaat Iklan Persuasif

Iklan persuasif mendatangkan banyak manfaat bagi perusahaan (freepik)

Pesan yang disampaikan di dalam iklan persuasif merupakan pesan tersirat dan tidak bersifat memaksa. Iklan persuasif menggunakan teknik soft selling berupa rayuan terhadap emosi konsumen. Maka dari itu, iklan persuasif tidak memuat angka, fakta, maupun manfaat dari produk atau layanan bisnis dalam pesan yang dimuat pada iklan. Oleh karena itu, iklan jenis ini mempunyai manfaat sebagai berikut:

  1. Pendekatan user-oriented

Kepuasan konsumen ke tingkat pribadi sangat diperhatikan dalam metode iklan jenis ini. Apabila bisnis yang kamu jalankan bergerak di bidang kecantikan dan ingin meningkatkan penjualan dengan menargetkan kalangan konsumen remaja, kamu bisa menggunakan kata-kata spesifik yang mengerti keadaan mereka.

Strategi bahasa bertujuan untuk mengerto keadaan pelanggan secara tidak langsung. Kamu juga harus memberikan solusi seperti memberikan diskon atau promosi khusus pada hari tertentu. Upaya ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa metode iklan persuasif memberikan kesempatan agar terdengar lebih dekat dengan pelanggan.

  1. Kesempatan membangun kredibilitas

Dibandingkan menawarkan fakta, iklan persuasif lebih berusaha untuk melakukan pendekatan emosional kepada konsumen dengan mengajak mereka untuk membeli produk atau layanan berdasarkan apa yang mereka rasakan. Strategi ini bermanfaat untuk membangun kredibilitas melalui upaya dalam menanamkan ide yang bisa berevolusi menjadi kepercayaan.

  1. Peluang untuk membangun brand loyalty

Brand loyalty menunjukkan perilaku konsumen yang setia kepada satu brand, meskipun banyak kompetitor yang menawarkan produk atau layanan yang serupa. Perilaku ini terbentuk karena adanya rasa kepercayaan. Jadi, konsumen bisa kembali membeli produk atau layanan tanpa peduli apapun yang terjadi, seperti kenaikan harga.

Baca juga: Apa Itu Brand Loyalty? Definisi, Fungsi, Dan Contohnya 

Contoh Iklan Persuasif

Contoh iklan persuasif (freepik)

Iklan persuasif bergantung kepada copywriting atau rangkaian kata-kata yang memberikan pesan kepada konsumen. Berikut merupakan beberapa teknik yang umum digunakan dalam iklan:

  1. The carrot and the stick

Teknik the carrot and the stick ini fokus pada dua keuntungan, yaitu carrot dan stick. Carrot adalah pemanfaatan kecenderungan konsumen yang tertarik pada penghargaan atau hadiah. Sedangkan stick bertujuan untuk memberikan kesan takut atau kehilangan pada konsumen terhadap produk.

  1. Prinsip kelangkaan

Prinsip kelangkaan merupakan prinsip yang cukup umum dalam iklan persuasif dengan memanfaatkan kecenderungan konsumen yang menghargai produk atau layanan langka. Kamu tentunya bangga bukan apabila mempunyai sesuatu yang tidak didapatkan orang lain? Contoh kalimat persuasif iklan biasanya seperti limited offer, special edition, stok terbatas, dan lain sebagainya.

  1. One message per advertisement

Teknik ini sangat berguna karena terkadang pelanggan tidak mempunyai waktu untuk membaca seluruh keuntungan apabila mereka membeli produk atau layanan yang kamu tawarkan. Teknik ini diterapkan dengan mengemas pesan pada suatu iklan dalam satu kalimat. Mulai dari apa yang konsumen harus lakukan hingga apa yang akan mereka dapatkan.

  1. Sudut pandang ke-2

Iklan persuasif sering menggunakan teknik ini. Menggunakan sudut pandang kedua, secara tidak langsung mengajak konsumen untuk tetap fokus kepada upaya pemasaran yang kamu lakukan. Penggunaan kata ganti orang kedua seperti kamu atau anda memberikan kesan bahwa para konsumen juga terlibat seperti berbicara empat mata.

Tips Membuat Iklan Persuasif

Tips membuat iklan persuasif yang optimal (freepik)

Pembuatan iklan persuasif tidak hanya sekadar merancang lalu menyebarkan iklan dengan desain unik ke semua saluran pemasaran bisnis. Akan tetapi, marketer dan advertiser harus memahami konsep dasar dan jenis tekniknya terlebih dahulu. Hal tersebut bertujuan agar iklan lebih tertarget dan sesuai dengan niche bisnis.

Berikut tips membuat iklan persuasif yang bisa Sobat Vocasia lakukan:

  1. Fokus kepada manfaat

Konsumen ingin tahu alasan kenapa mereka harus membeli produk atau menggunakan layanan sehingga kamu harus memberitahu secara lengkap, tapi tetap sederhana dan jelas walau dilihat dengan sekilas.

  1. Buat copy yang spesifik

Kalimat persuasif untuk pemasaran sulit mendapatkan hasil jika menggunakan generalisasi. Maka dari itu, kamu harus menargetkan iklan ke kalangan konsumen yang spesifik yang sesuai dengan tujuan penjualan bisnis. Sebagai contoh, kamu bisa memakai bahasa kasual jika target audiens adalah kalangan anak muda.

  1. Jangan lupa pikat emosi konsumen

Konsumen akan cenderung mengingat iklan persuasif yang mengena ke emosi. Dampak ini bisa membentuk hubungan emosional yang sangat kuat antara konsumen dan produk atau layanan bisnis kamu. Jadi, konsumen bisa merasakan koneksi tidak terlihat meskipun iklan kamu sudah menghilang dari layar televisi atau handphone mereka.

  1. Pakai word of mouth

Strategi word of mouth adalah testimoni dari konsumen yang sudah pernah menggunakan produk atau layanan kamu. Para calon konsumen cenderung lebih mendengarkan kata-kata dari orang yang sudah pernah menggunakan sebagai referensi. Kalau ulasan terhadap brand milikmu positif, reputasi bisnis tentu terlihat lebih berpengalaman, kompeten, dan profesional di bidangnya.

Baca juga: Apa Itu Word Of Mouth (WOM)? Pengertian Dan Strategi Pemasaran Yang Ampuh Meningkatkan Penjualan

  1. Jangan lupa review dan introspeksi

Kalau kamu belum merasakan tujuan emosi iklan, kemungkinan besar para pelanggan juga tidak merasakannya. Oleh sebab itu, kamu bisa mempertimbangkan kembali kalimat pada iklan setelah pembuatan. Kamu bisa menganalisa kembali jika ada yang bisa diperbaiki di dalam unsur-unsur iklan.

Kata-kata pada iklan persuasif harus sesuai dengan tujuan bisnis. Selain itu, isi dari iklan harus padat, jelas, dan spesifik. Iklan yang ditayangkan melalui platform digital atau digital platform   memang sulit merangkai kata-kata. Namun, Sobat Vocasia tak perlu khawatir karena Vocasia menyediakan kursus tentang teknik beriklan di Facebook dan Instagram.

Kursus tersebut membantu kamu untuk menentukan target iklan lebih akurat dan memiliki persiapan iklan media sosial yang baik. Kamu juga akan mempelajari langkah-langkah beriklan di Facebook dari tingkat pemula serta cara menggunakan dan mengoptimalkan setiap jenis iklan di Facebook dan Instagram mulai dari menyusun strategi hingga cara membaca data iklan yang benar agar iklan yang dijalankan nanti dapat benar-benar optimal.

Gabung sekarang disini dan dorong bisnis kamu ke level yang lebih tinggi!

Public relation masterclass
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *