Tanggal:22 November 2024
Budaya organisasi adalah

Apa sih Budaya Organisasi itu? Ini Dia 7 Karakteristik dan Contohnya

Setiap organisasi atau perusahaan memiliki kebiasaan masing-masing. Kebiasaan yang dilakukan terus menerus dan secara turun temurun akan menjadi budaya. Budaya ini berdampak pada sikap orang-orang di dalamnya. Kecil atau besarnya dampak yang dirasakan, bergantung pada masing-masing organisasi. Ia bisa menjadi aturan dasar ketika dampak yang dirasakan cukup besar dan memperngaruhi kinerja. Semakin penasaran, bukan? 

Tak perlu khawatir, kamu akan mendapatkan jawaban dalam artikel ini. Simak artikel ini hingga akhir untuk mengetahui pengertian budaya organisasi, latar belakang terbentuknya, karateristik, dan contohnya.

Baca juga : Pentingnya Mengenal Budaya Organisasi Dalam Perusahaan

Pengertian Budaya Organisasi

Schein dalam bukunya berjudul “Organizational Massachusetts Institute of Technology” mengeluarkan pendapatnya. Menurutnya, budaya organisasi adalah budaya kelompok berbentuk pola yang dipelajari bersama saat memecahkan masalah. Masalah yang dipecahkan berkaitan dengan adaptasi ekternal integrasi integral.

Schein membagi budaya organisasi menjadi tiga poin utama. Ketiga hal itu adalah artefak, nilai, dan asumsi dasar. Artefak merupakan kebiasaan kumpulan orang dalam organisasi saat berpakaian. Tidak hanya berbentuk benda, ia juga berkaitan dengan sikap dan perilaku yang ditunjukan oleh orang-orang dalam lingkup tersebut.

Poin nilai adalah hal dasar yang dipegang teguh dan dicetuskan oleh pemimpin. Biasanya, dapat berupa peraturan dalam tata tertib yang membentuk manner. Asumsi dasar dalam budaya organisasi adalah pusatnya. Hal ini menyangkut pemikiran dari setiap proses dan tindakan yang dilakukan. Asumsi ini akan berdampak cukup besar dalam jangka waktu yang panjang.

Sejatinya budaya organisasi adalah sebuah landasan yang dipegang teguh oleh para anggota organisasi saat berada dalam lingkup tersebut. Budaya ini dianggap pembeda antara satu organisasi dengan organisasi lainnya.

Baca juga : Daftar Perusahaan Fintech yang Terdaftar di OJK

Latar Belakang Terbentuknya Budaya Organisasi

Apakah budaya organisasi tiba-tiba lahir? Tentu saja tidak. Terdapat latar belakang masalah yang mengakibatkan hal ini terbentuk. Budaya organisasi terbentuk dipengaruhi beberapa aspek. Aspek-aspek ini terbagi menjadi aspek terlihat dan tidak terlihat. 

Nilai yang dianut, asumsi, keyakinan, dan sikap, masuk dalam aspek tidak terlihat. Beberapa hal ini masuk dalam aspek tak terlihat karena sulit dianalisis dan dilihat secara nyata. Keadaan tersebut terjadi karena lahirnya aspek berasal dari akal dan psikologis anggota yang satu sama lain berbeda. Dari pemikiran Schein, poin yang termasuk dalam aspek tak terlihat adalah nilai.

Hal lain ditampakkan oleh aspek terlihat. Seperti namanya, yang termasuk di dalamnya dapat dilihat secara fisik. Artefak dan asumsi termasuk dalam kategori terlihat. Hal-hal fisik tersebut berbentuk pakaian, perilaku, garis produksi, hingga publikasi perusahaan.

Karakteristik Budaya Organisasi

7 Karakteristik budaya organisasi menurut John McLaughlin adalah sebagai berikut:

1. Innovation and Risk Orientation

Karakter yang pertama adalah inovasi dan pengambilan risiko. Tolok ukur utamanya adalah keberanian hasil pemikiran. Budaya organisasi yang mengaharuskan adanya inovasi dan mendorong anggotanya untuk berani berbuat, melahirkan karakter ini. 

2. Attention to Detail

Memperhatikan hal-hal kecil menjadi salah satu karakter dari budaya organisasi. Dengan adanya budayan ini, kesalahan yang terjadi akan semakin minim karena tiap detailnya selalu diperhatikan. 

3. Emphasis on Outcome

Orientasi hasil adalah karakteristik budaya yang berfokus pada proses perusahaan. Proses yang dimaksud adalah berjalannya tindakan dalam mencapai sebuah hasil. Capaian yang diperoleh hanya sebagai bonus dalam proses tersebut.

4. Emphasis on People

Karakter budaya organisasi yang selanjutnya adalah Emphasis on People. Karakter ini digunakan sebagai landasan menghormati satu sama lain. Output yang diharapkan ketika antar anggota saling menghargai adalah kinerja yang lancar dan hasil maksimal.

5. Teamwork

team work

Kerja tim akan mempengaruhi hasil yang didapatkan. Apabila kinerja dan komunikasi tim baik, tentu hasilnya juga demikian. Komunikasi yang baik meminimalisir adanya miss komunikasi yang dapat menyebabkan perpecahan.

6. Agressiveness

Fokus dari karakteristik budaya organisasi yang ke enam adalah kompetitor. Para anggota diharapkan mampu memilih jalan terbaik saat dihadapkan dengan para pesaingnya. Jangan sampai ragu apalagi takut. Dampaknya akan buruk bagi perusahaan.

7. Stability

Keseimbangan atau kestabilan biasanya berkaitan erat dengan alur koordinasi. Alur yang stabil, jelas, dan teratur, berdampak baik bagi pengerjaan sebuah project.

Baca juga : Tips Efektif Mendapatkan First Impression yang Baik di Kantor!

Contoh Budaya Organisasi

Setelah memahami definisi dan karakteristik, kamu juga perlu mengetahui contoh-contohnya. Berikut adalah contoh budaya organisasi dalam implementasinya di dunia bisnis.

1. Kedisiplinan

Budaya organisasi yang dianut oleh seluruh perusahaan adalah kedisiplinan. Hampir seluruh perusahaan menetapkan tingkat disiplin sesuai kriterianya masing-masing. Biasanya, terdapat tata tertib tertulis beserta konsekuensi yang mengikatnya. Kegiatan atau aktivitas kedisiplinan, biasanya berbentuk akurasi ketepatan waktu. Baik saat masuk kantor, rapat, hingga meeting dengan klien.

2. Administrasi

administrasi

Administrasi adalah budaya yang mencerminkan operasional perusahaan secara seragam. Adanya administrasi diharapkan dapat menstabilkan arus kinerja dan operasional secara umum. Penerapannya berupa gaji pekerja, laporan keuangan, hingga fasilitas berupa barang dan jasa.

3. Inovasi

Inovasi harus dilakukan oleh setiap perusahaan. Dengan adanya inovasi, diharapkan perusahaan semakin maju dan tidak stuck pada satu keadaan. Inovasi yang diberikan dapat berbentuk ide-ide baru dan pembaruan produk perusahaan. Jika perusahaan menerapkan budaya ini, kemajuan perusahaan sudah di depan mata.

4. Pengelolaan wewenang

Perusahaan di Indonesia umumnya cukup terstruktur dan terorientasi. Pasalnya, mereka menerapkan pembagian tugas dan wewenang pada tiap elemen di dalamnya. Hal tersebut dilakukan guna kelancaran kinerja dan tidak adanya tumpang tindih jabatan bagi tiap individu. Sehingga, kinerja dan keuntungan yang diraup akan lebih maksimal.

Di atas adalah pengertian, latar belakang, karakteristik, dan contoh dari budaya organisasi. Apabila membaca dengan teliti, tentu sekarang kamu sudah sangat memahaminya. Perlu diketahui, budaya ini dapat membuat aktivitas perusahaan menjadi lebih terstruktur. Selagi itu positif, jangan lupa mengikuti budaya perusahaanmu, ya!

Baca juga : Cara Mendapatkan Teman di Kantor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *