Tanggal:27 April 2024

Mark Up: Pengertian, Metode, Rumus, dan Contohnya

Menghasilkan keuntungan dalam dunia bisnis merupakan keinginan semua orang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan markup.

Markup merupakan hal penting dalam dunia bisnis karena dengan memahami apa itu mark up, sobat dapat menghasilkan keuntungan dalam menjalankan usaha.

Di artikel Vocasia kali ini, kita akan membahas tentang pengertian metode markup, rumus menentukan harga markup, dan contohnya. Mari simak penjelasan di bawah ini.

Komoditas yang harganya bisa dimarkup. Sumber: unsplash.com

Pengertian Markup

Markup adalah kenaikan harga atau total rupiah yang sudah dijumlahkan dengan biaya sebuah produk agar menghasilkan produk yang menjual. Secara sederhana, markup merupakan proses menaikan harga barang untuk mendapatkan keuntungan.

Markup sendiri merupakan metode penentuan harga yang paling sederhana, praktis, dan banyak digunakan.

Dengan pengertian diatas, maka bisa disimpulkan bahwa markup adalah harga yang dinaikkan dari harga sebelumnya karena terjadi beberapa penyesuaian. Harga markup sendiri berguna dalam menghitung HPP dalam bisnis. Besarnya harga markup ditentukan oleh faktor biaya dan dinyatakan dalam bentuk persentase.

Metode Untuk Menentukan Harga Markup

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik garis besar bahwa markup harga sangat penting dalam menjalankan bisnis.

Menghitung harga markup yang salah akan berakibat fatal bagi bisnis kamu. Kesalahan pada perhitungan markup akan mengakibatkan kondisi finansial yang tidak bagus.

Untuk mengatasi hal tersebut, mari kita simak beberapa metode dalam menentukan harga markup pada artikel kali ini. Berikut beberapa metode yang dapat kamu pergunakan untuk menentukan markup:

1. Memantau Kompetitor

Keberadaan kompetitor jangan dianggap sebagai hambatan dalam berbisnis. Sebaliknya dengan keberadaan kompetitor, ini akan menambah potensi bisnis yang kamu miliki.

Metode pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan identifikasi terhadap kompetitor beserta dengan penawaran harga yang mereka berikan.

Metode identifikasi kompetitor ini dapat menjadi sarana Anda untuk membandingkan harga. Kondisi ini aman dan tidak akan berdampak besar, tetapi beberapa kekuarangan dari metode ini adalah hanya berlaku pada produk dan jasa serupa.

2. Menentukan Target Penjualan

Metode berikutnya yang bisa kamu lakukan adalah dengan menentukan target penjualan. Kamu tidak hanya melakukan identifikasi pada penetapan harga kompetitor, namun juga mentukan target penjualan.

Target Penjualan meliputi subjek atau orang-orang yang akan kamu targetkan yang akan membeli produk kamu, lokasi dan kalangan yang akan membeli produk kamu. Kamu perlu melakukan analisis banyak mengenai target penjualan kamu. Jangan sampai produk yang kamu jual justru bertentangan atau tidak memiliki keterikatan dengan target Anda.

3. Menghitung Biaya Oprasional

Menghitung biaya oprasional itu tidak kalah penting juga. Dalam sebuah bisnis, pasti memerlukan biaya operasional. Biaya operasional perusahaan bisa meliputi biaya pemeliharaan produk, biaya produksi, biaya pengemasan, sampai biaya penyimpanan produk hasil nanti.

Penghitungan biaya operasional penting untuk melakukan perencanaan dengan baik dan sistematis. Semua alat dan perangkat yang termasuk dalam proses operasional penting untuk menjadi bahan pertimbangan harga jual.

4. Penentuan Target Perkembangan

Metode terakhir yang dapat digunakan adalah menentukan target perkembangan. Sebuah bisnis harus bisa melakukan perkembangan. Oleh sebab itu, penentuan harga markup perlu mempertimbangkan profit yang baik untuk memudahkan adanya perkembangan bisnis. Perkembangan bisnis ini meliputi peningkatan kualitas bisnis, perkembangan sistem produksi atau operasional, peningkatan mutu kinerja, sampai pada peningkatan metode distribusi.

Rumus Mark Up

Untuk memudahkan kamu dalam menghitung markup bisnis, mimin akan memberikan rumus penghitungan markup yang dapat Anda gunakan:

[Harga Jual] = Biaya Beli Produk + Markup

Nilai mark up ditulis dalam bentuk persen dengan rumus perhitungan :

[Presentase Markup]= dikali 100% 

Contoh Penerapan Mark Up

Perusahaan milik Ibu Rita menjual mesin jahit untuk konveksi. Hari ini Ibu Rita memiliki pesanan untuk membuat beberapa mesin untuk pembukaan konveksi baru di Bandung seharga Rp5.000.000 dan kain dasar seharga Rp7.000.000. Biaya yang dikeluarkan untuk produksi adalah Rp12.000.000.

Budi membuka usaha sepatu untuk di perjualbelikan. Hari ini Budi memiliki pesanan sepatu seharga Rp5.000.000 dan biaya pengiriman seharga Rp7.000.000. Biaya yang dikeluarkan oleh Budi untuk produksi adalah Rp12.000.000

Menghitung biaya markup

Jika Budi ingin mendapatkan keuntungan sebesar 25%, artinya Budi perlu menghitung biaya pemesanan dan pengeriman.

Total Biaya : Rp5.000.000 + Rp7.000.000 + Rp12.000.000 = Rp233.000.000

Menentukan harga jual (Presentase 25%)
25% = [(Harga jual – Rp 24.000.000)/Rp 233.000.000) x 100] = Rp28.000.000

Demikian untuk mencapai harga markup yang diinginkan, Budi perlu memberikan harga jual ke pelanggan sebesar Rp 28.000.000.

Sekian penjelasan mengenai harga markup, semoga artikel ini bisa membantu sobat dalam menjalankan bisnis. Sobat ingin tahu strategi berjualan yang efektif, ayo ikuti kursus “Kursus Panduan Strategi Berjualan di Shopee | Vocasia” yang dipersembahkan oleh Vocasia. Di sini kalian akan diajarkan cara-cara berjualan di Shopee untuk mencapai jumlah order yang banyak. Mau bergabung, ayo segera klik tombol di bawah ini!!

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
virtual selling

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *