Suatu kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan serta diakuisisi menjadi suatu hal kerap disebut dengan istilah budaya. Budaya merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam lingkup tertentu.
Di Indonesia sendiri, budaya terdiri atas beribu jenis. Hal tersebut diakibatkan oleh letak geografis Indonesia yang menyebar masyarakatnya di berbagai daerah.
Perbedaan budaya di antara masyarakat ternyata dapat membentuk atau melahirkan budaya baru. Peristiwa tersebut dapat terjadi jika terdapat masyarakat dari dua atau lebih daerah berbeda bertemu dan bergesekan dalam waktu yang lama.
Tak hanya masyarakat yang berasal dari satu bangsa, kedatangan warga negara asing juga turut andil dalam peristiwa ini. Peleburan tersebut dapat melahirkan dua kemungkinan yang akan terjadi.
Kemungkinan pertama adalah sifat dari budaya lama masih terbawa dan tidak akan hilang. Artinya, budaya tersebut hanya tercampur dan memiliki keterbaruan kebiasaan saja.
Sementara yang kedua, benar-benar melahirkan budaya baru yang akan dijadikan landasan untuk kehidupan masyarakatnya. Kemungkinan kedua ini disebut dengan istilah asimilasi.
Lalu, apa itu asimilasi? Apa saja faktor yang mendorong terjadinya asimilasi? Kamu akan segera mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut melalui pemaparan di bawah ini. Oleh karena itu, simak hingga akhir,ya!
Baca juga: Etnosentrisme: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Contohnya
Apa itu Asimilasi?
Tidak sedikit orang yang sering mendengar istilah budaya ini. Namun, masih banyak juga yang bertanya-tanya mengenai pengertiannya. Asimilasi sering dikenal dengan istilah lahirnya budaya baru. Faktanya, ia memiliki definisi yang lebih luas dari ungkapan tersebut.
Banyak tokoh dan ahli yang memaknai istilah ini dengan ungkapan yang berbeda. Perbedaan tersebut didasarkan pada penelitian dan analisis yang dilakukannya masing-masing. Berikut adalah beberapa pengertian asimilasi menurut para ahli:
-
Vander Zanden
Menurut Vander Zanden, asimilasi adalah proses interaksi sosial yang dilakukan oleh antar kelompok, mulai dari berpikir, saling menghargai, dan bertindak, yang memungkinkan mereka untuk berbaur dengan satu identitas baru sebagai kesatuan sosial.
-
Seymour Smith
Seymour Smith memiliki pemahaman berbeda dengan Zanden. Menurutnya, asimilasi adalah tahap kedua dari proses perubahan sosial budaya dalam masyarakat yang dilatarbelakangi dengan akulturasi terlebih dahulu. Sehingga, menciptakan kebudayaan baru yang diterima masyarakat tanpa adanya konflik sosial.
-
Koentjaraningrat
Pendapat berbeda diungkapkan oleh Koentjaraningrat. Ia mengatakan bahwa asimilasi adalah suatu proses perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat karena adanya perkembangan dan hubungan interaksi sosial yang terus-menerus dan serius. Sehingga, mendorong masyarakat untuk membaurkan kebudayaan yang ada untuk mengakomodasi semua pihak dalam menata bentuk keteraturan sosial yang ada.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa asimilasi adalah proses lahirnya budaya baru berdasarkan interaksi sosial yang dilakukan terus-menerus oleh masyarakat dengan latar budaya berbeda tanpa adanya sebuah konflik.
Baca juga: Budaya Yang Baik Seperti Apa? Simak Contoh-Contoh Berikut!
Faktor Pendorong Terjadinya Asimilasi
Setiap hal atau kegiatan yang terjadi, pasti memiliki pemicu yang menyebabkan peristiwa tersebut lahir. Hal serupa juga terjadi pada peristiwa asimilasi. Berikut adalah faktor-faktor yang mendorong terjadinya asimilasi:
- Adanya kelompok dengan latar budaya yang berbeda.
- Terjadi interaksi yang intensif dan konsisten pada kelompok dengan durasi waktu yang lama.
- Tiap kelompok yang ada dapat menyesuaikan dan mampu merubah diri antara satu dengan yang lain.
Baca juga: Harus Bangga! 7 Budaya Indonesia yang Mendunia
Ciri-ciri Terjadinya Asimilasi
Asimilasi mungkin terjadi apabila memuat sebagian besar hal di bawah ini:
- Makin berkurangnya perbedaan di dalam masyarakat karena adanya rasa saling menerima perbedaan.
- Setiap keputusan yang diambil lebih mementingkan kepentingan dan tujuan bersama.
- Adanya interaksi secara langsung dan terus-menerus antar individu di dalam kelompok masyarakat.
- Adanya kesadaran setiap individu untuk memberikan peninjauan terhadap kebudayaan lain demi untuk mewujudkan kepentingan bersama.
Contoh Peristiwa Asimilasi
- Budaya memakai bikini saat berenang atau sekadar berjemur di pantai yang diadaptasi dari budaya barat.
- Pertunjukan lenong yang merupakan hasil gesekan antara budaya betawi dan China
- Musik dangdut yang merupakan perpaduan antara musik tradisional dengan India.
Baca juga: Akulturasi dan Asimilasi: Perbedaan serta Contohnya
Penutup
Nah, itulah pengertian asimilasi berdasarkan pendapat dari beberapa ahli. Berdasarkan faktor pendorong dan ciri-cirinya, kemungkinan besar peristiwa tersebut lahir tanpa disadari oleh para pelakunya.
Gesekan budaya yang terjadi berkepanjangan melahirkan budaya baru yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Sehingga, saat muncul budaya baru, tidak ditemukan konflik atau pertentangan di antara masyarakat terkait.
Sebagai masyarakat dari bangsa yang heterogen, kamu harus terbiasa dengan peristiwa tersebut, ya. Jangan pernah melalukan hal-hal yang menimbulkan perpecahan antar suku. Semoga artikel in bermanfaat!
Baca juga: 3 Pengertian Akulturasi Menurut Ahli, Contoh, dan Faktor Pendorongnya
Leave a Reply