Tanggal:18 May 2024

Sudah Tahu Perbedaan Cockroach, Unicorn, dan Hectocorn Startup ? Berikut Penjelasannya

Adanya perkembangan ekonomi digital di indonesia, mempengaruhi pertumbuhan jumlah perusahaan rintisan atau startup. Dilansir dari Startup Rangking, Indonesia menempati peringkat keenam sebagai negara dengan jumlah startup tertinggi di dunia yaitu sebanyak 2.426 Startup. Kemungkinan jumlah ini akan terus bertambah, tak hanya sekedar bertumbuh dan bermunculan startup baru, indonesia juga memiliki beberapa startup yang mentereng dilihat dari nilai valuasinya.

Perusahaan-perusahaan rintisan atau Startup ini memiliki tingkatannya masing-masing. Jika dilihat dari nilai valuasinya, dalam startup bisa diklasifikasi sebagai Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn. Dilansir dari data CB Insights, indonesia sudah memiliki lebih dari 7 startup unicorn dan 2 strartup decacorn. Lalu, bagaimana dengan Hectocorn? Jika kamu penasaran, simak dulu perbedaan ketiganya.

Perbedaan Startup Unicorn, Decacorn, dan Hectacorn

Source: Unsplash

Startup Unicorn

Startup Unicorn adalah perusahaan rintisan yang memiliki nilai valuasinya sudah mencapai USD$ 1 juta atau setara Rp14 triliun. Istilah ini berasal dari spesies kuda putih mitologi dengan satu tanduk di dahi. Julukan ini diperkenalkan oleh Aileen Lee, pendiri perusahaan investasi Cowboy Ventures dalam artikelnya berjudul Welcome to the Union Club: Learning from Billion-Dollar Startups.

Source: Pixabay

Di indonesia telah memiliki beberapa Startup unicorn diantaranya OVO, Bukalapak, Kopi Kenangan, Xendit, Ajaib, kredivo, Tiket.com dan lain-lain.

Baca juga: Daftar Startup Unicorn Indonesia Di Tahun 2021

Startup Decacorn

Ketika perusahaan startup unicorn mengalami perkembangan yang pesat hingga mampu menembus valuasi perusahaan menjadi US$ 10 miliar atau setara dengan Rp. 140 Trilliun, maka sudah naik level menjadi decacorn. sesuai dengan namanya, Decacorn adalah gabungan dari kata “deka” (Bahasa Yunani) yang berarti ditambah angka 10 akhiran dari kata “unicorn”

Beberapa perusahaan yang berhasil naik tingkat dari unicorn menuju decacorn seperti Uber, Shopee, Airbnb, dan Dropbox. Indonesia juga sudah memiliki 2 startup berstatus Decacorn, yaitu Gojek dan J&t Express

Startup Hectocorn

Hectocorn menduduki dua level lebih tinggi dari Unicorn, yang artinya gelar ini disematkan pada perusahaan yang nilai valuasinya sudah mencapai US$100 miliar atau setara dengan Rp.1.400 Triliun.

Saat ini, Indonesia belum mempunyai perusahaan setingkat Hectocorn. Biasanya perusahaan yang mampu mencapai level hectacorn hanya mencapai satu sampai tiga perusahaan baru setiap tahunnya dan hanya perusahaan tingkat dunia yang dapat berpotensi menjadi hectacorn. Beberapa perusahaan teknologi di dunia masuk dalam kategori hectocorn, di antaranya Apple, Google, Facebook, Microsoft, Oracle, dan Cisco.

Intinya ketiga istilah tersebut dibedakan bedasarkan tingkat valuasi dan kapitalisasinya. Angka valuasi tersebut tergantung pada banyaknya pendanaan yang diterima oleh perusahaan startup. Semakin banyak dana yang diterima membuat startup memiliki prospek yang bagus untuk menarik para investor.

Baca juga: Inilah 5 Cara Mudah Mendapatkan Pendanaan Startup

Level Perbedaan Startup Centaurus, Ponies, dan Cockroach

Selain tiga istilah diatas, ada tiga status perusahaan lainnya, yaitu Centaurus, Ponies, dan Cockroach. Lalu, apa perbedaan ketiganya?. Centaurus makhluk mitologi Yunani berbentuk manusia separuh kuda dipilih sebagai simbol level valuasi. Dalam perusahaan rintisan, istilah Centaurus adalah Startup dibawah level unicorn dengan nilai valuasi sebesar 100 juta dollar AS atau sekitar Rp. 140 miliar.

Level dibawahnya centaurus dikenal sebagai ponies, disimbolkan sebagai kuda poni yang mungil. Istilah ini dipakai untuk startup yang memiliki level valuasi hingga US$ 10 juta atau sekitar Rp140 miliar. Kemudian, level terbawah adalah Cockroac, disematkan untuk perusahaan yang baru dirintis, sehingga nilai valuasinya masih sedikit.

Baca juga: Cockroach Startup: Pengertian, Karakteristik, Kelebihan!

Meski begitu, karena nilai valuasinya masih kecil, mereka justru sangat tekun dan giat untuk memajukan perusahaannya. Startup Cockroach tetap memiliki potensi bisnis yang tidak kalah dengan perusahaan yang ada di level atasnya.

Nah, itulah sekilas informasi mengenai perbedaan Level Startup. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Inilah 6 Keuntungan Bekerja Di Startup, Kamu Harus Coba!

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
kiat menjadi pengusaha
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *