Tanggal:25 November 2024

Apa Perbedaan Olimpiade Musim Panas dan Dingin? Berikut Penjelasannya!

Olimpiade merupakan acara olahraga terbesar yang diikuti oleh ribuan atlet dari sekitar 200 negara. Ajang ini mempertandingkan cabang-cabang olahraga musim panas dan musim dingin. Lalu apa perbedaan olimpiade musim panas dan dingin? Olimpiade pada awalnya identik dengan cabang atletik yang sudah dipertandingkan pada masa Yunani Kuno sejak hampir 3000 tahun lalu.

Citius, altius, fortius (lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat) menjadi motto Olimpiade sejak zaman Yunani Kuno. Semboyan legendaris itu kemudian diperkenalkan oleh Bapak Olimpiade Pierre de Coubertin menjelang persiapan penyelenggaraan Olimpiade pertama pada akhir abad XIX. Artikel ini akan membahas tentang perbedaan olimpiade musim panas dan dingin, mulai dari sejarah, cabang olahraga, dan lainnya.

Sejarah Olimpiade Musim Panas dan Dingin

Pertandingan Olimpiade pertama kali dimulai di kota Olympia, Yunani Kuno. Sejak saat itu, kompetisi telah muncul menjadi ajang dunia. Olimpiade adalah acara multi-olahraga yang sangat populer, lebih dari 200 negara diwakili oleh kontingennya masing-masing dengan jumlah keseluruhan sekitar 10.000 atlet. 

Olimpiade mencakup hampir semua olahraga terkemuka di dunia, dua edisi yang sama diadakan secara bergantian, dengan selang waktu setiap dua tahun. Edisi-edisi ini adalah olimpiade Musim Panas dan Olimpiade Musim Dingin. Kedua edisi ini diadakan pada tahun yang sama, hingga tahun 1992, sebelum IOC (Komite Olimpiade Internasional) memutuskan untuk mengatur dua acara tersebut setiap dua tahun sekali. Sebagai konsekuensinya, Olimpiade Musim Dingin berikutnya diadakan pada tahun 1994, bukannya diadakan pada tahun 1996.

Sejarah Olimpiade Musim Panas

Nama Olimpiade diambil dari Gunung Olimpus, yang dipercaya sebagai tempat kediaman Dewa Zeus. Pada Olimpiade kuno, peserta dan penonton hanya terbatas untuk kaum pria, karena seluruh atlet harus bertanding dengan tubuh telanjang.

Olimpiade kuno mencapai puncaknya pada abad ke-6, lalu berangsur-angsur menurun hingga benar-benar tidak terselenggarakan pada tahun 393 M seiring jatuhnya Yunani ke tangan Romawi. Baru pada abad ke-19 Olimpiade dihidupkan kembali oleh bangsawan Prancis bernama Pierre Fredy Baron de Coubertin. Olimpiade pertama yang tercatat sebagai olimpiade modern diselenggarakan di kota Athena, Yunani, pada tahun 1896. Olimpiade tersebut diikuti oleh 14 negara dengan total 241 atlet yang berlaga dalam 43 pertandingan.

Namun, pada saat itu perempuan masih belum diizinkan untuk ikut berpartisipasi. Keikutsertaan atlet wanita baru diizinkan pada penyelenggaraan Olimpiade Paris tahun 1900. Sejak 1896 hingga sekarang Olimpiade Musim Panas Terus diadakan setiap empat tahun sekali, kecuali ketika masa perang dunia II. Sementara Olimpiade Musim Dingin Baru diadakan mulai 1924.

Baca juga| Sejarah Bulu Tangkis Di Tanah Air

Sejarah Olimpiade Musim Dingin

Olimpiade Musim DIngin terinspirasi dari ajang Nordic Games yang mempertandingkan berbagai olahraga es, seperti ski dan skating. Nordic Games yang pertama kali digelar di Stockholm, Swedia pada tahun 1901 diprakarsai oleh Victor Gustaaf Balck. Pria asal Swedia itu juga merupakan anggota IOC (Komite Olimpiade Internasional) dan sahabat dekat pendiri Olimpiade Musim Panas, Pierre de Coubertin.

Victor Gustaaf Balck kemudian mengusulkan agar cabang olahraga Nordic Games dijadikan pertandingan pada Olimpiade (Olimpiade Musim Panas), namun usulannya ditolak. Tiga tahun berselang, anggota IOC bernama Eugenio Brunette d-Oiseaux kembali mengusulkan agar cabang olahraga musim dingin dimasukkan menjadi olahraga resmi Olimpiade, namun usulannya masih ditolak.

Setelah Perang Dunia I, ide Olimpiade Musim Dingin kembali muncul dan baru disetujui digelar di Antwerp, Belgia pada 1920. Saat itu, figure skating dan hoki es menjadi cabang olahraga musim dingin yang dipertandingkan di Olimpiade. Pada 1921, IOC akhirnya menggelar kongres untuk membuat sebuah turnamen multi-olahraga khusus untuk olahraga yang identik dengan es, salju, dan musim dingin.

Olimpiade Musim Dingin secara resmi digelar pertama kali pada 1924 di kota Chamonix, Perancis yang terdiri dari 16 nomor pertandingan yang diikuti oleh 258 atlet dari 16 negara. Seperti Olimpiade Musim Panas, Olimpiade Musim Dingin juga dilangsungkan dalam waktu empat tahun sekali. 

Baca juga| 8 Hobi Yang Bisa Menghasilkan Uang Dengan Mudah

Image: freepik

Perbedaan Olimpiade Musim Panas dan Olimpiade Musim Dingin

Kedua jenis ajang olahraga ini merupakan perhelatan yang diadakan oleh IOC. Olimpiade Musim Panas pertama kali digelar pada 1896 di Athena Yunani. Sementara itu, Olimpiade Musim Dingin baru digelar pada 1924 di Chamonix, Perancis. Ada beberapa perbedaan utama antara kedua ajang olahraga tersebut yaitu sebagai berikut.

Peserta

Umumnya lebih banyak negara yang mengikuti Olimpiade Musim Panas. Gelaran Musim Panas biasanya diikuti oleh lebih dari 200 negara di seluruh dunia, sedangkan Olimpiade Musim Dingin rata-rata hanya diikuti oleh 91 negara.

Jadwal

IOC menggelar Olimpiade ini secara bergiliran dalam empat tahun sekali. Namun pada penyelenggaraannya, IOC hanya memberi jeda setiap dua tahun. Misal, ketika perhelatan Olimpiade Tokyo yang merupakan ajang Musim Panas pada 2020. Lalu, IOC menggelar Olimpiade Beijing yang merupakan ajang Musim Dingin pada 2022. Selanjutnya IOC akan menggelar ajang Musim Panas pada 2024 dan Musim Dingin pada 2026.

Cabang Olahraga

Cabang olahraga Musim Dingin cenderung lebih sedikit dibanding ajang Musim Panas. Pada Olimpiade Beijing, ajang tersebut hanya menggelar 15 cabang olahraga. Namun, pada Olimpiade Musim Dingin terdapat beberapa jenis olahraga yang khas, seperti Snowboard, Ice Skating, dan Ski Jumping. 

Image: freepik

Negara dengan Perolehan Medali Olimpiade Terbanyak

Olimpiade Musim Dingin

Memenangkan kejuaraan olimpiade dan mendapatkan medali menjadi kebanggan tersendiri baik bagi atlet maupun bagi suatu negara. Berikut adalah data perolehan medali Olimpiade Musim Panas terbanyak sepanjang 1896-2016:

  1. Amerika Serikat (AS): 1.022 medali emas, 795 medali perak, dan 705 medali perunggu.
  2. Rusia: 589 medali emas, 795 medali perak, dan 481 medali perunggu.
  3. Uni Soviet: 440 medali emas, 357 medali perak, dan 325 medali perunggu.
  4. Jerman: 428 medali emas, 444 medali perak, dan 474 medali perunggu.
  5. Inggris: 263 medali emas, 295 medali perak, dan 293 medali perunggu.
  6. China: 224 medali emas, 167 medali perak, dan 155 medali perunggu.
  7. Perancis: 212 medali emas, 241 medali perak, dan 263 medali perunggu.
  8. Italia: 206 medali emas, 178 medali perak, dan 193 medali perunggu.
  9. Hungaria: 175 medali emas, 147 medali perak, dan 169 medali perunggu.
  10. Australia: 150 medali emas, 167 medali perak, dan 190 medali perunggu.

Baca juga| Tugas Dan Fungsi FIFA, Suporter Sepak Bola Wajib Baca

Olimpiade Musim Dingin

Olimpiade Musim Dingin sudah diselenggarakan sejak tahun 1924 hingga 2018, Norwegia menoreh medali terbanyak dengan rincian:

  1. Norwegia: 132 medali emas, 125 medali perak, dan 111 medali perunggu.
  2. Amerika Serikat (AS): 305 medali keseluruhan.
  3. Jerman: 240 medali keseluruhan.
  4. Austria: 232 medali keseluruhan.
  5. Kanada: 199 medali keseluruhan.
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *