Sedang mencari rekomendasi buku self improvement? Kalau ya, kamu berada di artikel yang tepat! Pada hakikatnya, manusia memang memiliki keinginan untuk terus belajar, tetapi tidak semua pelajaran bisa didapatkan melalui jalur formal. Maka tak heran buku tentang self-improvement atau pengembangan diri menjadi salah satu kategori buku yang laris diburu pembeli.
Terlebih ada banyak topik menarik mengenai pengembangan diri, misalnya seperti finansial, kepribadian manusia, kepercayaan diri, cara meningkatkan produktivitas kerja, dan sebagainya. Secara singkat, self improvement atau pengembangan diri adalah melakukan investasi pada diri sendiri agar dapat mengontrol atau mengendalikan diri seseorang dengan sangat baik dan efektif.
Nah, berikut di bawah ini terdapat 10 rekomendasi buku self improvement terbaik yang mudah untuk kamu baca. Mulai dari buku klasik, terbaru dan terpopuler, hingga best seller di Indonesia, yang pasti dapat membantu kamu meningkatkan kualitas diri. Yuk simak satu per satu!
Baca juga: 7 Novel Tentang Pendidikan, Menarik dan Memotivasi Banget loh!
10 Rekomendasi Buku Self Improvement Terbaik
Berikut di bawah ini 10 rekomendasi buku self improvement terbaik yang telah kami rangkum dari berbagai sumber, hanya untukmu.
1. Filosofi Teras
Melalui buku Filosofi Teras karya penulis Henry Manampiring, yang juga seorang praktisi periklanan & komunikasi, menjelaskan mengenai filsafat Yunani-Romawi kuno yang bisa membantu kamu dalam mengatasi emosi negatif, dan membentuk mental yang tangguh dalam menghadapi masalah hidup yang berat.
Jika kamu sedang ada di fase merasa hidup begitu berat, maka buku ini cocok untuk kamu, terlebih jika kamu adalah Milenial dan Gen Z yang sedang mengalami pendewasaan diri. Sebab, ada begitu banyak tips dan trik yang bisa kamu aplikasikan untuk memperkuat mental dalam kehidupan sehari-hari.
2. The Subtle Art of Not Giving a F*ck
Buku “The Subtle Art of Not Giving a F*ck” yang ditulis oleh Mark ini akan mengajarkan kamu untuk bagaimana tetap kuat menghadapi semua perasaan dan peristiwa yang mungkin selama ini dihindari, dan agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Penulis buku ini tidak mengajarkan pembaca untuk menghindari, tetapi bagaimana dapat mengatasi dengan baik.
Mark Manson memulai karir di dunia digital sebagai seorang blogger sejak tahun 2009. Mark mendulang kesuksesan dengan blog-nya yang telah dikunjungi sekitar dua juta orang setiap bulan. Kini Mark kembali mencuri perhatian publik saat buku The Subtle Art of Not Giving a F*** terbit, dan masuk dalam daftar buku best seller The New York Times dan Washington Post. Sementara belum lama ini, buku tersebut diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan dengan judul Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat.
3. Berani Tidak Disukai
Rekomendasi buku self improvement ini memaparkan ajaran dari Alfred Adler mengenai bagaimana seharusnya manusia menjalani hidup dan menemukan sebuah kebahagiaan. Selain itu, buku ini juga menjawab fenomena unik ada di Jepang, yaitu mengisolasi diri di kamar.
Tak hanya itu saja, buku Berani Tidak Disukai pun ikut mengangkat tema self love atau mencintai diri sendiri agar mendapatkan kebahagiaan. Sebab terkadang, kita terlalu fokus pada kehidupan orang lain yang akhirnya membuat kita tidak mencintai diri sendiri.
Baca juga: 8 Tips yang Tidak Boleh Dilewatkan Pemula dalam Membuat Novel
4. I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki
Jika dilihat dari judulnya, memang terkesan suram. Namun, isi buku ini sangat inspiratif dan sarat makna, lho. Buku ini merupakan esai yang berisi tentang pertanyaan, penilaian, saran, nasihat, dan evaluasi diri. Tujuannya adalah agar kamu sebagai pembaca bisa menerima dan mencintai dirimu sendiri.
Buku ini ditulis oleh Baek Sae Hee, yang berhasil sembuh dari depresi setelah berjuang selama 10 tahun. I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki mendapat predikat best seller di Korea Selatan. Buku self-improvement ini makin populer saat seorang anggota boyband terkenal, RM BTS, mengunggahnya ke sosial media.
5. Menyakitkan, Tapi Tak Seburuk yang Kupikirkan
Buku Menyakitkan, Tapi Tak Seburuk yang Kupikirkan merupakan buku self improvement karangan Lee You-Jeong. Buku ini cocok untuk kamu yang sedang mencari buku yang bisa memberikan semangat untuk menghadapi cobaan dan rintangan hidup.
Di dalam karyanya, penulis Lee You-Jeong mengungkapkan bahwa kebahagiaan tidak selalu tentang hal yang luar biasa dan keren. Ada kalanya, kebahagiaan bisa datang hanya dengan melihat pemandangan dedaunan di alam bebas, atau bahkan dengan tertawa “receh” bersama orang yang dicinta.
6. The Psychology of Money
Buku “The Psychology of Money” ditulis oleh Morgan Housel dalam bahasa Inggris dan sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Sebagai buku terlaris internasional, buku ini membahas tentang pola pikir bahwa uang bukan segalanya. Terdapat sembilan belas cerita pendek dengan pesan tersendiri pada masing-masing ceritanya. Setelah membaca buku ini, kamu bisa lebih bijaksana dalam mengelola keuangan.
Baca juga: 11 Contoh Puisi Pendek Pendidikan Menyentuh Hati
7. Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa
Buku Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa merupakan buku self-improvement yang cocok untuk para remaja. Sebab pada usia remaja ini biasanya mereka kerap kali dihantui oleh perasaan galau memikirkan masa depan, serta sering membandingkan diri sendiri dengan orang di sekitar. Melalui buku ini, kamu akan belajar untuk memahami bahwa hidup tidak selamanya berjalan sesuai ekspektasi.
Bahasa yang digunakan dalam buku ini pun ringan, sehingga tidak akan membuat kamu mudah bosan. Buku ini merupakan karya Alvi Syahrin yang sebelumnya telah sukses menerbitkan buku Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta. Sama seperti buku sebelumnya, buku ini sukses meraih gelar best seller, lho.
8. The Power of Now
Buku “The Power of Now” adalah buku berbahasa Inggris yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Buku ini cocok untuk kamu yang sering dihantui masa lalu dan ingin fokus pada masa depan. Penulis buku “The Power of Now” adalah Eckhart Tolle.
Ia menuliskan bahwa kekuatan manusia dapat ditemukan dengan fokus pada masa kini atau saat sekarang. Oleh karena itu, seseorang perlu menghilangkan kegelisahan yang ada dalam dirinya jika tidak berkaitan dengan masa kini.
9. Semua Orang Butuh Curhat
Buku ini merupakan buku non fiksi berisi pengalaman penulis, yaitu Lori Gottlieb, ketika sedang berada di dua posisi secara bersamaan, yaitu sebagai seorang pasien dan juga sebagai terapis. Penulis Lori Gottlieb adalah seorang psikoterapis berpengalaman dari Los Angeles, Amerika Serikat. Tetapi di sisi lain, Lori juga punya masalah dengan mantannya, dan membuat dunianya seakan runtuh.
Di saat itulah Lori merasa bahwa dirinya pun membutuhkan teman untuk curhat, dan tak hanya dirinya sebagai seorang terapis yang mendengarkan curhat. Ketika membaca buku ini, kamu akan menemukan banyak sekali pelajaran hidup yang inspiratif dan hikmah yang bisa diambil melalui sesi konseling Lori, beserta dengan kisah keempat orang pasien yang melakukan terapi bersama Lori.
Baca juga: Wajib Datang! 7 Perpustakaan Terbaik dan Nyaman di Jakarta
10. Atomic Habits
Judul “Atomic Habits” dengan cover minimalis ternyata membuat banyak dampak positif bagi para pembaca. Buku ini terbit menggunakan bahasa Inggris yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Orang-orang mungkin berpikir bahwa kesuksesan diraih dengan memikirkan hal besar. Padahal, perubahan yang besar tersebut terjadi karena perbuatan dan kebiasaan-kebiasaan kecil. Melalui buku ini, James Clear sebagai penulis ingin pembaca mengetahui kebiasaan kecil agar tetap produktif dan termotivasi.
Baca juga: 10 Cafe Hidden Gem di Jakarta
Nah, itulah 10 rekomendasi buku self improvement terbaik yang wajib kamu baca. Jadi, sudah menentukan buku self improvement mana yang akan kamu baca untuk meningkatkan kualitas hidup?
Jika kamu tertarik dengan buku self improvement berbahasa Inggris tetapi tidak tahu artinya, carilah buku tersebut dalam versi bahasa Indonesia. Sekarang ini sudah banyak lho, buku self improvement best seller yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa karena minat yang tinggi di berbagai belahan dunia. Selamat membaca!
Leave a Reply