Direct selling atau sistem penjualan langsung sering terlintas dalam aktivitas jual beli. Kamu tentu saja sudah mengenal adanya pemasaran jenis ini. Penjualan secara langsung memang sangat memudahkan penjual dan pembeli untuk berinteraksi. Seluruh aktivitas dan transaksi dapat dilakukan secara langsung. Namun, apakah kamu sudah tahu lebih jauh tentang direct selling ini? Saatnya kamu mengenal tak hanya luarnya saja, ya. Direct selling atau penjualan langsung adalah proses penjualan produk yang dilakukan pada lingkungan non-retail. Hal itu seperti perumahan, toko online, atau tempat lainnya yang bukan sebuah kedai resmi.
Teknik penjualan langsung dapat menghilangkan fungsi perantara yang biasanya sering terlibat dalam proses distribusi. Perantaranya seperti para pedagang grosir dan pusat distribusi regional akan lenyap dalam proses transaksi. Tentu saja kamu akan merasa nyaman dan senang dalam berbelanja. Pasalnya, direct selling menyediakan segala keperluan langsung ke tangan konsumen. Hal ini pun mengurangi permainan harga di pasaran. Kamu bisa dengan tenang berbelanja tanpa khawatir akan permainan harga. Yuk, pelajari lebih lanjut tentang jenis-jenis direct selling.
Jenis-Jenis Direct Selling
1. Single-level direct sales
Kategori direct selling pertama yang kerap digunakan perusahaan non-retail adalah single-level direct sales. Umumnya, strategi ini dilakukan secara tatap muka saat perusahaan sedang melaksanakan kampanye door-to-door atau presentasi produk. Kamu sebagai pihak perusahaan dapat mempromosikan produk sekaligus menarik minat pembeli. Momen tersebut tentu dibuat dengan perencanaan dan strategi matang agar berjalan sukses. Target pasar dalam jenis direct selling ini pun sudah dianalisis dengan maksimal. Pastinya target produk sesuai dengan jenis produk yang ditawarkan. Dengan metode ini, tim sales akan memperoleh pendapatan dari hasil komisi dan uang tambahan dari perusahaan yang menggunakan jasanya.
2. Host atau party-plan sales
Host atau party-plan sales dilakukan saat terdapat banyak audiens. Biasanya perusahaan akan meluncurkan suatu acara sosial yang digunakan sebagai ajang penawaran produk. Konsumen tentu saja akan menikmati dua sisi, yakni sisi hiburan sekaligus berbelanja. Kamu bisa memanfaatkan momen event marketing ini sebagai media promosi dan penjualan produk. Konsumen pun akan merasa senang dan nyaman karena ada suguhan acara yang menarik. Pengadaan event marketing memang menjadi trik jitu menyukseskan party plan sales. Sistem penjualan langsung dapat terjadi tanpa ada istilah berjualan langsung. Hal ini tertutupi oleh pengadaan event marketing tersebut.
3. Multi-level marketing
Jenis penjualan yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi di telinga banyak orang, termasuk kamu. Jenis penjualan langsung MLM berfokus pada perekrutan anggota baru, bukan pada penjualan produk. Selain itu, yang membuat MLM berbeda dari jenis penjualan langsung lainnya adalah pendapatan yang akan diperoleh para sales. Para sales akan menerima pendapatan melalui komisi serta hasil penjualan yang dilakukan oleh mitra bisnis yang telah direkrut dalam perusahaan. Ia layaknya jaring yang berfungsi menjaring sebanyak mungkin target yang ingin diraih. Perbedaannya hanya tidak ada produk yang dipasarkan.
Kelebihan dan Kekurangan Direct Selling
1. Kelebihan Direct Selling
- Mudah dapatkan feedback dari audiens.
- Mempermudah proses customer retention.
- Hubungan klien dan tim sales mudah dipantau.
- Perusahaan bisa meraih profit margin yang lebih tinggi.
2. Kekurangan Direct Selling
- Cukup sulit untuk dimanfaatkan sales representative dan distributor.
- Tidak mendukung business growth.
- Representatif harus memiliki skill marketing yang mumpuni.
- Penjual terkadang lebih fokus pada perekrutan klien baru dan bukan penjualan.
Tips Sukses Melakukan Direct Selling
1. Bangun hubungan baik dengan pembeli
Direct selling sangat mengutamakan kesan spontan dan kepercayaan tinggi. Sistem penjualan langsung tentu akan berlanjut saat pembeli merasa yakin dan percaya sepenuhnya. Oleh karena itu, kamu harus mampu membangun hubungan baik dengan setiap pembeli yang menjadi target pemasaran. Hubungan yang terkelola dengan baik akan semakin menumbuhkan rasa kepercayaan. Hal itu harus kamu imbangi dengan penjualan produk yang berkualitas. Tentu hati para pembeli akan merasa senang dan berbunga-bunga. Rasa yakin dan percaya penuh akan muncul dengan sendirinya.
2. Kuasai product knowledge
Pengetahuan akan produk menjadi hal yang sangat penting. Kamu harus bisa memahami produk yang ditawarkan lebih dulu sebelum pembeli memahaminya. Product knowledge juga akan membantu kamu menjawab segala pertanyaan dari pembeli. Tentunya kamu ingin hasil penjualan maksimal, bukan? Ya, oleh karenanya pengetahuan produk menjadi hal utama yang wajib kamu kuasai. Pastikan seluk-beluk produk telah kamu ketahui dengan baik. Tujuannya agar tidak salah memberikan tanggapan kepada konsumen. Kamu wajib memahami dan mempelajari sepenuhnya akan produk yang dipasarkan.
Baca Juga : Penjelasan Lengkap Mengenai Direct Marketing
3. Memiliki basis data pembeli
Basis data pembeli secara menyeluruh membuat perusahaan mampu membangun dan melacak jaringan pembeli dengan mudah. Hal ini juga memudahkan proses komunikasi tim penjualan yang akan dilakukan secara berkala dengan pembeli tersebut. Tujuannya agar pembeli melakukan proses pembelian secara berulang. Kamu wajib memiliki data yang lengkap mencakup semua identitas pembeli produk. Perusahaan juga bisa mendistribusikan materi pemasaran yang berbeda saat memiliki basis data pelanggan yang lengkap. Proses penjualan pun akan semakin mudah dilakukan.
Nah, itu dia penjelasan mengenai sistem penjualan langsung. Kamu bisa menerapkan tips dan jenisnya sesuai bisnis yang dijalankan, ya. Pastikan hubungan baik dengan pembeli terbangun secara sempurna. Direct selling sangat memudahkan kamu sebagai penjual mengenal lebih jauh tentang pembeli produk. Kamu pun dapat membangun kepercayaan dan melakukan promosi produk berulang kali. Sehingga, target penjualan akan mudah tercapai dengan baik.
Leave a Reply