Tanggal:30 October 2024

5 Cara Membuat Webinar Berbayar yang Banyak Peminatnya

1. Tema yang menarik

Siapa sih yang mau mengikuti webinar dengan tema yang membosankan? Tentu saja tak ada, ya. Apalagi saat ini di tengah pandemi Covid-19 semua orang tengah terbatas segala aktivitas offline sehari-harinya, maka dengan mengikuti webinar ia berharap ada value luar biasa yang bisa ia dapatkan, mulai dari pembahasan webinar yang relate dengan keadaannya hingga tema yang menarik dalam artian tema yang diangkat ialah sesuatu yang sedang dibutuhkan oleh banyak orang dimana bukan hanya sekadar tema webinar secara teoritis melainkan juga ada sisi praktisnya, ya.

Belum lagi webinar yang akan kamu buat ialah tipe berbayar, sedangkan masyarakat secara luas akibat dari pandemi Covid-19 ini otomatis pendapatan finansialnya berkurang, ya. Jadi, ketika ia memutuskan untuk melakukan pembelian tentu saja dengan pertimbangan matang apakah ia benar-benar membutuhkannya atau tidak alias secara sederhana dapat dibilang orang-orang di masa pandemi ini tengah hidup berhemat.

Baca juga :

Cara Membuat Child Theme Di WordPress

Ingin Membuat Presentasi Powerpoint Menjadi Menarik? Kunjungi Situs Ini Untuk Mendapatkan Tema Gratis

Maka dari itu, kamu harus meyanikan para calon konsumen webinarmu agar mereka percaya bahwa topik yang ada dalam webinar ini sangat berguna bagi keterbatasan hidupnya saat ini bahkan modal webinar yang ia keluarkan ialah wujud dari sekolah atau investasi yang kelak akan balik modal dengan berlipat ganda. Lantas, bagaimana menemukan topik menarik yang tengah dibutuhkan oleh masyarakat secara luas? Tentu saja melalui riset akan minat masyrakat, permasalahan yang dialami masyarakat, kebutuhan masyarakat, dan solusi praktis yang layak untuk masyarakat.

2. Tentukan pembicara yang tepat

Pembicara ialah kunci dari suksesnya keberlangsungan webinar yang akan berlangsung, ya. Apalagi webinar yang kamu tawarkan ini berbayar, otomatis para peserta menaruh harapan besar akan kualitas dari sang pembicara, ya. Mereka akan berpikir dua kali kalau ilmu yang disampaikan pembicara itu ialah hal yang pasaran alias bisa mereka dapatkan dengan mudah dan gratis misalnya seperti ilmu yang berasal dari google, youtube dan sejenisnya, nih.

Oleh karena itu, kamu harus mencari pembicara yang benar-benar ahli dalam tema menarik yang sudah kamu temukan. Eitss, karakteristik pembicara juga tak kalah penting, lho. Bayangkan saja jika ilmunya sungguh berat untuk dicerna oleh masyarakat awam yang benar-benar pemula terus masih ditambah dengan pembawaan pemicara yang kaku seperti robot? Tentu saja bukannya ilmu terserap dengan baik tapi malah masuk telinga kanan langsung keluar lewat telinga kiri alias gak nyambung ke otak, nih.

Balik lagi pada case bahwa saat ini kita berada di tengah pandemi Covid-19, yang mana segala aktivitas offline jadi terbatas ditambah lagi dengan turunnya kualitas dan kuantitas dalam berbagai bidang, tentu saja stress lebih mudah menyerang masyarakat secara luas. Atas dasar itu, maka pembicara yang tepat ialah bukan hanya ia yang bersikap sebagai guru, tapi juga bisa membawa diri sebagai peserta yang tengah butuh teman curhat yang asik dan tak membosankan, masukan, kritik, dan tentunya ilmu. ya.

3. Rapat panitia dengan pembicara

Nah, setelah menemukan pembicara yang tepat, kini saatnya rapat antara si pembicara dengan tim kamu alias panitia. Mengapa perlu diadakan rapat? Apa saja sih yang perlu dibahas? Tentu saja secara umum untuk mencocokkan agenda acara yang sudah kamu buat sedemikian rupa dengan materi yang akan di sampaikan oleh si pembicara, ya. Jangan sampai tema besar yang kamu buat ternyata terdapat perbedaan dengan materi yang dibuat oleh pembicara, nih. Bahkan dalam rapat juga kamu bisa membicarakan runtutan acara pada pemateri agar ia bisa mempersiapkan secara penghitungan waktu, misalnya saja berapa lama ia akan menyampaikan materi hingga berapa lama ia punya kesempatan berinteraksi dengan peserta melalui sesi tanya jawab. Satu lagi, kalau kamu ada permintaan gaya pembawaan acara juga bisa kamu sampaikan langsung ke pembicara, lho.

4. Cek kesiapan jaringan

Karena webinar ini ialah seminar yang berlangsung secara online, maka jaringan ialah kunci utama dari sukses berjalannya hari-h esok, ya. Maka dari itu, bukan hanya memastikan bahwa jaringan saat ini sudah siap tapi juga menyiapkan alternatif lain kalau tiba-tiba ada masalah yang tak terduga, misalnya saja tiba-tiba ada pemadaman listrik, gangguan sinyal, atuapun gangguan wifi.

5. Promosi

Langkah terkahir setelah semuanya matang ialah memperkenalkan webinar yang telah kamu rancang ke masyarakat secara luas. Dimana kamu juga bisa membuat kategori target promosi berdasarkan tema yang diangkat, misalnya saja webinar masakan rumah untuk dijual online, maka sasaran yang tepat ialah ibu-ibu rumah tangga yang ingin membantu perekonomian keluarganya, ya. Untuk media promosi sendiri kamu bisa menggunakan berbagai sosial media yang ada, nih. Jangan lupa untuk menuliskan keterangan terkait jaminan atau manfaat apa saja yang akan didapatkan dengan mengikuti webinar berbayar serta diakhiri dengan CTA (call to action) agar pembaca segera melakukan pembelian atas webinarmu, ya.

Baca juga :

Promosi Penjualan: Pengertian, Tujuan, Dan Jenis

9 Strategi Promosi Untuk Mengembangkan Bisnismu!

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
virtual selling
Share

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *