Brand loyalty adalah salah satu pencapaian paling tinggi dalam suatu brand atau perusahaan. Istilah seperti ini memiliki makna yang erat dengan repeat purchase atau pembelian ulang dari konsumen atau pelanggan kamu. Jadi, bila dibandingkan dengan brand awareness dan juga brand engagement, maka brand loyalty memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mempertahankan konsumen.
Manfaat brand loyalty sendiri bukan hanya sebatas peningkatan penjualan. Melainkan dapat pula membuat pelanggan merekomendasikan produk tersebut pada orang lain, baik melalui advocacy marketing atau user generated content (UGC) di media sosial. Bahkan, mereka juga bisa sekaligus menjadi brand ambassador yang memiliki pengaruh besar untuk branding perusahaan.
Sebab pada umumnya, pelanggan yang loyal akan melanjutkan pembelian produk dengan brand tertentu, meski ada banyak iming-iming yang diberikan oleh brand lainnya. Mulai dari harga yang lebih terjangkau, kemasan yang lebih menarik, rasa yang lebih enak, dan lainnya. Apabila banyak pelanggan yang masuk ke dalam kategori ini, maka brand tersebut memiliki brand equity yang kuat.
Nah, dalam kesempatan kali ini, kami akan membahas lebih dalam tentang definisi, fungsi, serta contoh dari brand loyalty. Yuk, simak!
Baca juga: 5 Cara Jitu Meningkatkan Brand Awareness, Ayo Terapkan Sekarang!
Definisi Brand Loyalty
Brand loyalty diambil dari Bahasa Inggris. Brand artinya merek, sedangkan loyalty artinya loyalitas. Secara Bahasa, brand loyalty berarti loyalitas terhadap brand atau merk tertentu. Secara istilah, brand loyalty banyak didefinisikan oleh para ahli di bidang pemasaran dan brand.
David Allen Aaker mendefinisikan brand loyalty sebagai ukuran yang menggambarkan ikatan antara pelanggan dengan sebuah merek. Profesor di bidang marketing dan brand strategy ini menyatakan, ukuran ikatan tersebut dapat memperkirakan tentang kemungkinan apakah customer beralih ke merek lain atau tidak di saat kompetitor menawarkan perubahan yang menarik terkait produk brand-nya.
Menurut Freddy Rangkuti dalam buku The Power of Brands: Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek (2008), loyalitas merek mewakili suatu aset strategis yang jika dikelola dengan baik akan mampu memberi nilai bagi perusahaan. Nilai tersebut, yakni pengurangan biaya pemasaran, peningkatan perdagangan, bisa mengikat konsumen baru, serta cepat dalam merespons produk perusahaan.
Loyalitas konsumen terhadap sebuah brand memiliki tingkatan yang bisa diartikan sebagai level loyalitas. Setidaknya ada lima tingkatan yang membedakan tingkat loyalitas antar konsumen. Dengan memahami tingkatan loyalitas ini, kamu dapat memperkirakan kekuatan dari brand yang kamu miliki. Di bawah ini merupakan tingkatan brand loyalty yang perlu kamu ketahui.
- Switcher atau Price Buyer
- Habitual Buyer
- Satisfied Buyer
- Liking the Brand
- Committed Buyer
Baca juga: Apa Itu Brand Ambassador?
Fungsi Brand Loyalty
Dikutip dari buku Dasar-dasar Pemasaran (2021) oleh Syafrida Hafni Sahir, dkk, fungsi brand loyalty bagi perusahaan adalah mengurangi biaya pemasaran (reduced marketing cost), meningkatkan penjualan (trade leverage), menarik minat pelanggan baru (attracting new customers), serta memberi waktu untuk merespons ancaman kompetitor (provide time to respond competitive threats). Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
1. Reduced Marketing Cost
Jika brand loyalty mereknya tinggi, perusahaan bisa memangkas atau mengurangi biaya pemasaran (reduced marketing cost). Karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk mempromosikan merek. Selain itu, perusahaan juga tidak harus berusaha terlalu keras dalam mengenalkan serta mempromosikan merek.
2. Trade Leverage
Apabila suatu brand loyalty produk meningkat, maka penjualan juga akan semakin meningkat. Pembeli akan cenderung membeli suatu produk karena kebiasaan dan keyakinan. Inilah yang mahal dari sebuah merek, yaitu keyakinan pembeli untuk terus mengulangi suatu produk dari merek yang sama.
3. Attracting New Customers
Pengalaman penggunaan merek akan tertanam dalam benak konsumen. Ketika merasa puas, konsumen akan merekomendasikan brand tersebut kepada orang terdekatnya, seperti teman, keluarga, dan saudara. Secara tidak langsung, rekomendasi ini akan memunculkan banyak pelanggan baru. Dengan demikian, konsumen telah membantu memasarkan merek tersebut dengan cuma-cuma atau tidak berbayar.
4. Provide Time To Respond Competitive Threats
Brand loyalty yang tinggi pada diri konsumen akan cenderung menguntungkan pengusaha dalam penyesuain produk akibat persaingan. Konsumen tersebut akan memberikan waktu untuk suatu perusahaan memperbaharui baik penyesuaian atau penetralisiran produk saat timbul pesaing baru. Tak hanya itu, brand loyalty yang tinggi tidak akan semudah itu menggeser kepercayaan konsumen terhadap suatu produk.
Baca juga: Rebranding: Pengertian, Fungsi, Tahapan
Contoh Brand Loyalty
Salah satu contoh brand loyalty yang patut ditiru oleh perusahaan lainnya adalah milik Apple. Apple kini sudah memiliki lebih dari 2 miliar pelanggan iPhone. Hampir setiap tahun perusahaan milik Steve Jobs tersebut meluncurkan koleksi iPhone terbaru dengan peningkatan kualitas. Maka, tidak heran jika banyak orang rela mengantre panjang setiap Apple mengeluarkan produk terbarunya.
Hal ini disebabkan oleh kualitas Apple yang tinggi. Berbagai produk Apple mampu menunjang pelanggannya untuk bekerja lebih produktif dan mengalami peningkatan pendapatan. Pada akhirnya, mereka terus membeli produk Apple untuk meningkatkan produktivitas mereka.
Baca juga: Simak Syarat dan Skill yang Harus Dimiliki oleh Seorang Brand Ambassador
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan kami mengenai brand loyalty. Dapat disimpulkan bahwa, brand loyalty adalah sesuatu yang sangat penting bagi brand dan memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari brand awareness dan brand engagement. Namun, ketiganya sama-sama penting dan memiliki target market, tujuan, serta fungsi yang berbeda.
Seiring berjalannya waktu, loyalitas akan membentuk sikap yang percaya terhadap suatu merek, di mana merek tersebut telah diyakini dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Sebab, brand loyalty dengan tingkatan tinggi dapat membuat perusahaan memiliki kepercayaan yang baik di hati konsumen. Sehingga konsumen dengan sendirinya mendatangi suatu merek tersebut tanpa harus dipengaruhi secara berlebih.
Semoga artikel ini bermanfaat, ya! Baca juga artikel informatif kami yang lainnya, dan ikuti kami di sosial media agar kamu gak ketinggalan update yang gak kalah penting dan pastinya informatif juga bermanfaat untuk kamu.
Leave a Reply