Tanggal:18 May 2024

Pengertian Bioma, Ciri, Jenis, dan Contohnya!

Permukaan bumi memiliki letak geografis yang berbeda-beda. Perbedaan letak geografis tersebut berpengaruh terhadap iklim yang membuat flora dan fauna yang menghuni wilayah tertentu beragam dan dapat dikelompokkan. 

Kursus online belajar TOEFL PBT Vocasia

Makhluk hidup mengalami dan melakukan interaksi dengan makhluk hidup lainnya dan juga lingkungan. Interaksi antara makhluk hidup (komponen biotik) dengan makhluk tak hidup (komponen abiotik) disebut ekosistem.

Ekosistem merupakan keadaan khusus tempat komunitas suatu organisme hidup dan komponen organisme tidak hidup dari suatu lingkungan yang saling berinteraksi.

Ekosistem besar yang terdiri atas beberapa macam atau jenis organisme yang meliputi flora dan fauna dengan karakteristik tertentu pada suatu wilayah disebut dengan bioma. Pengelompokkan flora dan fauna dalam suatu bioma memiliki fungsi tersendiri dan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Pengertian Bioma

Dalam ilmu biologi bioma dapat didefinisikan sebagai komunitas ekologi utama organisme yang beradaptasi dengan kondisi iklim atau lingkungan tertentu di wilayah geografis yang luas tempat mereka hidup.

Setiap wilayah dalam permukaan bumi memiliki kondisi alam dan iklim yang berbeda-beda, contohnya adalah kawasan Afrika dan Asia Barat yang dikenal kering, benua Eropa yang dingin, serta wilayah Asia Tenggara yang memiliki iklim tropis. Perbedaan tersebut memengaruhi pada jenis dan karakteristik flora dan fauna yang menghuni wilayah tersebut.

1. Pengertian Bioma Secara Umum

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bioma adalah ekosistem dalam skala luas, berupa wilayah yang memiliki sifat geografis atau iklim yang sama.

Bioma terdiri atas produsen, konsumen, dan dekomposer atau pengurai yang siklus awalnya untuk menghasilkan energi dan materi yang dimulai dari tumbuhan.

Secara sederhana bioma dapat diartikan sebagai pengelompokkan flora dan fauna pada suatu wilayah tertentu melalui metode ekologis terbesar. Pengelompokkan tersebut didasarkan pada wilayah dengan karakteristik bervariasi yang membedakan dengan wilayah lain.

Bioma memiliki pengertian lain sebagai ekosistem besar pada suatu wilayah yang terdiri atas flora dan fauna khas yang memiliki karakteristik seperti vegetasi utama serta memengaruhi kondisi iklim pada wilayah tersebut. Ada beberapa hal yang menyebabkan perbedaan tersebut, diantaranya adalah intensitas sinar matahari, curah hujan, iklim, dan letak geografis.

Bioma juga dapat dipahami sebagai ekosistem besar dalam suatu wilayah yang luas dan terdiri atas flora dan fauna khas yang tidak dimiliki wilayah lainnya. Sifat khas tersebut membuat kebanyakan flora dan fauna hanya dapat hidup pada suatu lingkungan tertentu sesuai dengan iklim di wilayah regionalnya.

Contoh bioma adalah hutan hujan tropis, padang pasir, padang rumpurm yang ditunjukkan dengan garis lintang dan bujur. Bioma ini merupakan ekosistem dengan wilayah yang luas, yang di dalamnya juga terjadi interaksi antarmakhluk hidup.

2. Pengertian Bioma Menurut Charles Kendrich

Menurut Charles Kendrich apa yang dimaksud bioma yaitu bagian dari berbagai unit geografis yang berukuran besar pada bumi. Pengelompokkan bioma tersebut didasari oleh jumlah perbedaan yang dimiliki tipe-tipe vegetasi dari iklim dan lingkungan pada tempat tinggal flora dan fauna yang tidak memiliki batasan.

3. Ciri dan Karakteristik Bioma

Perbedaan paling mudah yang bisa dilihat dari setiap bioma adalah jenis vegetasi yang tumbuh di wilayah tersebut. Hal tersebut membuat spesies utama dari suatu bioma adalah makhluk hidup jenis tumbuh-tumbuhan. Keberadaannya tidak hanya sebagai rantai awal siklus energi, tetapi sekaligus menjadi penanda karakteristik dari setiap jenis bioma.

Agar kita bisa membedakan bioma dengan lingkungan atau ekosistem lain, maka kita perlu mengetahui ciri-ciri bioma:

  • Bioma dapat dikenali melalui pengamatan sederhana terhadap jenis vegetasi yang mendominasinya.
  • Interaksi terbentuk dari berbagai unsur lingkungan yang meliputi iklim, air, tanah, dan organisme-organisme pada suatu daerah tertentu.
  • Bioma terdiri atas komunitas klimaks atau sekumpulan berbagai macam populasi yang menjadi penanda melalui bentuk vegetasi utama yang mendominasi di suatu wilayah tertentu.
  • Komunitas hidupnya cukup stabil, kecuali terjadi suatu hal yang mengakibatkan kondisi komunitas menjadi tidak stabil atau terganggu.
  • Nama bioma biasanya diberikan dengan melihat atau menyesuaikan dengan vegetasi yang mendominasi di dalamnya.

4. Fungsi Bioma

Bioma perlu ditentukan dalam wilayah tertentu agar memudahkan proses pengelompokkan jenis-jenis flora dan fauna yang baru ditemukan atau diketahui. Adapun beberapa jenis fungsi dari penentuan bioma adalah sebagai berikut:

  • Memudahkan proses pengelompokkan jenis-jenis flora dan fauna yang baru ditemukan atau diketahui.
  • Mempermudah kegiatan pendataan berbagai jenis spesies flora dan fauna.
  • Membantu agar penataan populasi tertentu bisa berjalan dengan lancar dan mudah.
  • Menjadi metode untuk mengetahui jenis flora dan fauna dengan mengamati cara hidup dari makhluk hidup tersebut dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.

5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Bioma

Berdasarkan pada berbagai penelitian mengenai bioma, dapat disimpulkan bahwa keberadaan bioma dengan segala karakteristiknya disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut ini adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kondisi bioma:

  • Faktor Iklim

Iklim merupakan salah satu faktor pertumbuhan paling penting bagi vegetasi, hal tersebut dianggap penting karena dalam klasifikasi iklim Koppens dan merupakan dasar pengelompokkan vegetasi ke dalam zona atau formasi.

  • Faktor Biotik dan Abiotik

Faktor Biotik dan Abiotik bekerja sama untuk membentuk bioma dan menjaga ekosistem tetap berfungsi. Ketika salah satu faktor dalam suatu ekosistem atau bioma berubah, maka akan berdampak pada keseluruhan sistem.

Faktor Abiotik dapat berpengaruh terhadap faktor biotik dengan memengaruhi kemampuan mereka untuk dapat bertahan hidup dan bereproduksi.

Manusia sendiri merupakan faktor biotik paling kuat yang dapat memengaruhi vegetasi di dunia. Perannya secara dominan merusak sehubungan dengan asosiasi tanaman dan kelas-kelas formasi yang mungkin diharapkan untuk menutupi tanah sebagai tanggapan terhadap berbagai faktor iklim, tanah, dan geomorfologi.

  • Faktor Fisiografi

Faktor fisiografi adalah faktor-faktpr yang berhubungan dengan sifat fisik daerah tersebut. Faktor-faktor fisiografi utama yang akan kita lihat adalah kemiringan, aspek, dan ketinggian.

  • Faktor Edafik

Faktor edafik adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan tanah. Kualitas yang dapat menjadi ciri tanah termasuk drainase, tekstur, atau sifat kimia seperti pH.

Faktor edafik memengaruhi organisme (bakteri, kehidupan tanaman, dll) yang mendefinisikan tipe ekosistem tertentu. Ada jenis tanaman dan hewan tertentu yang khusus untuk daerah jenis tanah tertentu. Faktor-faktor khusus yang dipertimbangkan termasuk pH tanah dan struktur tanah.

  • Faktor Biomorfik

Faktor geomorfik, atau bentuk lahan yang memengaruhi bentuk tanaman mencakup elemen-elemen seperti aspek kemiringan lereng (orientasi permukaan tanah miring sehubungan dengan geografis utara), dan relief. Dalam arti yang lebih luas, faktor geomorfik mencakup pemahatan seluruh bentuk lahan suatu wilayah dengan proses erosi, transportasi, dan pengendapan oleh aliran, gelombang, angin, dan es. Hal tersebut disebabkan oleh kekuatan vulkanisme dan bangunan gunung.

Kumpulan bentuk lahan unik yang ditemukan di suatu wilayah dapat dipahami dalam hal proses geomorfik. Variasi yang tak terbatas dari habitat tanaman dapat dianggap berasal dari proses geomorfik dan bentuk lahan individu mereka.

Baca Juga: 7 Prospek Kerja untuk Jurusan Biologi, Mahasiswa Baru Wajib Tahu!

6. Jenis-jenis Bioma

Bioma tundra adalah jenis bioma yang didominasi oleh tumbuh-tumbuhan kecil seperti rumput dan lumut, serta tidak ada pepohonan sama sekali. Persebaran bioma tundra mulai dari lingkungan dengan iklim es abadi seperti pada sekitar wilayah kutub utara dan beberapa wilayah kutub selatan.

1. Bioma Tundra

Tundra dapat diartikan sebagai dataran yang tidak memiliki pepohonan. Selain lumut dan rumput, tumbuhan berbunga kecil juga menjadi vegetasi alami dari jenis bioma tundra. Contoh kawasan dengan bioma tundra adalah kawasan artik, Greendland yang berada di kutub utara.

Tundra terbentuk akibar dari lingkungan yang tidak mendapat cahaya matahari selama berbulan-bulan. Oleh karena itu bioma tundra hanya ada pada kawasan kutub.

Ciri-ciri Bioma Tundra
  • Seluruh lingkungannya ditutupi oleh es dan salju.
  • Radiasi matahari yang terjadi sangat sedikit.
  • Musim dingin berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, yaitu sembilan bulan dan pada saat itu suasana menjadi gelap.
  • Musim panas berlangsung dalam waktu tiga bulan dan sekaligus menjadi waktu bagi vegetasi untuk mengalami pertumbuhan.
  • Usia tumbuhan yang hidup pada bioma tundra sangat singkat yaitu hanya sekitar 30 hingga 120 hari saja dalam setahun dan juga memiliki warna yang mencolok.
  • Tumbuhan yang hidup adalah kelompok semak-semak.

2. Bioma Gurun

Ilustrasi kawasan gurun. (image: freepik)

Bioma gurun disebut juga sebagai bioma padang pasir dan dikenal sebagai kawasan yang sangat kecil dalam hal kemampuan untuk menjamin kehidupan. Namun pada kenyataannya kawasan gurun juga menyimpan kehidupan yang cukup tersembunyi agar dapat bertahan hidup dan biasanya hanya terjadi pada siang hari.

Diketahui bahwa sekitar sepertiga kawasan di bumi merupakan gurun, diantaranya adalah Gurun Sahara di Afrika Utara, Takla Makan dan Gurun Gobi di Asia, Great Basin di Amerika Utara, Gibson di Australia, dan Parangtritis di Indonesia.

Ciri-ciri Bioma Gurun
  • Curah hujan sangat rendah, yakni hanya sekitar 25 mm per tahun.
  • Suhu pada waktu siang hari bisa mencapai 45 derajat Celcius, sedangkan pada malam hari dapat turun hingga mencapai 0 derajat Celcius.
  • Kelembaban udara di kawasan gurun sangat rendah.
  • Proses evaporasi atau penguapan berlangsung sangat cepat dan tinggi dibandingkan dengan presipitasi atau hujan.
  • Kondisi tanahnya sangat berpasir karena tidak memiliki kemampuan untuk menampung air.
  • Tingkat deflasi yang terjadi sangat tinggi.
  • Lingkungan biotik pada bioma gurun ditandai dengan flora yang mampu beradaptasi dengan lingkungan kering atau xerofit seperti yang terjadi pada pohon kurma, zaitun, dan kaktus.

Fauna yang dapat hidup di kawasan ini terbagi menjadi dua, yaitu fauna besar yang bisa menyimpan cadangan air seperti unta dan fauna kecil yang berasal dari jenis hewan yang bisa aktif pada waktu malam dan pagi hari. Lalu pada siang hari hewan tersebut akan bersembunyi di dalam lubang-lubang. Beberapa contoh fauna kecil yang menghuni bioma gurun adalah ular, kadal, tikus, dan serangga.

3. Bioma Hutan Hujan Tropis

Bioma hutan hujan tropis adalah kawasan dengan hutan yang lembab dan basah. Jenis bioma ini dapat dijumpai di wilayah sekitar garis khatulistiwa, tepatnya pada lintang 0 sampai 10 derajat ke utara dan selatan garis khatulistiwa. Kondisi hutan yang basah dan lembab disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.

Tipe bioma ini umumnya berada pada wilayah tropis seperti Brazil di Amerika Selatan, Indonesia di Asia Tenggara, Papua Nugini, Kongo di Afrika Tengah, Australia, Amerika Tengah, Meksiko, Kepulauan Pasifik, serta wilayah di sepanjang aliran Sungai Amazon hingga Orinaco.

Ciri-ciri Bioma Hutan Hujan Tropis
  • Memiliki tingkat kelembaban yang tinggi, khususnya di area dasar hutan.
  • Suhu bioma pada hutan hujan tropis kurang lebih 25 derajat Celcius.
  • Curah hujan sepanjang tahun pada bioma ini bersifat merata, dalam intensitas yang tinggi yaitu berkisar antara 2000 sampai 2250 mm tiap tahun.
  • Sinar matahari yang diperoleh sangat memadai dan terus bersinar sepanjang tahun, hanya saja sinar tersebut tidak bisa sampai menembus hingga dasar hutan.
  • Perubahan suhu pada setiap bulan relatif rendah.
  • Tidak terjadi perubahan suhu yang signifikan pada siang serta malam hari, karena kondisinya cenderung selalu gelap akibat keberadaan pepohonan yang lebat.
  • Sepanjang tahun pepohonan pada bioma ini selalu hijau atau evergreen.
  • Ketinggian pohon utama bioma hutan hujan tropis antara 20 sampai 40 meter dengan cabang rapat yang berada di bawah kanopi atau di atas permukaan tanah adalah iklim mikro.

Lingkungan biotik pada bioma hutan hujan tropis untuk kelompok fauna bersifat heterogen karena jumlahnya bisa mencapai ratusan spesies. Tumbuhan khas di kawasan ini adalah liana atau tumbuhan yang menjalar seperti rotan serta epifit atau tumbuhan menempel seperti paku dan anggrek. Contoh tumbuhan yang tingginya hingga mencapai 50 meter adalah pohon cendana atau pohon besi.

Sementara untuk kelompok fauna yang menghuni kawasan ini adalah jenis satwa yang menyukai hidup pada waktu siang hari atau disebut diunal dan juga satwa yang senang hidup disaat malam hari atau nokturnal.  Contoh fauna diunal yaitu orangutan, dan fauna nokturnal yaitu macan tutul dan burung hantu.

Baca Juga: Jurusan Agroteknologi: Informasi Kuliah, Prospek Kerja, Hingga gajinya

4. Bioma Hutan Gugur

Bioma hutan gugur adalah wilayah yang tanamannya meranggas atau daunnya berguguran pada musim dingin. Kondisi tersebut disebabkan karena pada musim dingin tumbuhan tidak memproses fotosintesis dan daunnya menjadi gundul. Hal yang sama juga dilakukan oleh fauna, yaitu melakukan hibernasi atau tidur sepanjang musim dingin.

Tumbuh-tumbuhan akan kembali menumbuhkan daunnya ketika musim semi berlangsung. Pada musim semi, salju sudah mencair dan suhu lingkungan naik. Bioma hutan gugur berada di wilayah Amerika Serikat bagian selatan dan timur, Asia Timur, Eropa Barat, Australia, dan Chili.

Secara letak geografis wilayah yang memiliki bioma hutan gugur terletak pada 30 hingga 40 Lintang Utara dan Lintang Selatan dengan kondisi iklim yang sedang.

Ciri-ciri Bioma Hutan Gugur
  • Curah hujan antara 750 hingga 1000 mm tiap tahun.
  • Temperatur lingkungannya sekitar 17 hingga 22 derajat Celcius.
  • Terdiri atas empat musim yaitu musim panas, dingin, gugur, dan musim semi.
  • Saat musim panas berlangsung, curah hujan, kelembaban, dan radiasi matahari menjadi tinggi.
  • Menjelang musim dingin atau saat musim gugur radiasi matahari, suhu, dan kelembabannya mulai menurun. Pada waktu ini tanaman kesulitan memperoleh air, sehingga daunnya berubah warna menjadi kecoklatan dan merah lalu berguguran.
  • Saat musim dingin, tanaman sudah tidak berdaun atau gundul yang diakibatkan oleh proses fotosintesis yang tidak berlangsung dan beberapa spesies fauna yang berhibernasi.
  • Menjelang musim panas atau dikenal sebagai musim semi suhu mulai meningkat dan salju mencair, sehingga tumbuhan kembali menumbuhkan daunnya.
  • Jenis tumbuhannya cenderung sedikit dan kurang beragam seperti pada bioma hutan hujan tropis.
  • Daun tanaman pada bioma ini pada umumnya lebar.

Lingkungan biotik pada bioma hutan gugur dari jenis flora didominasi oleh bunga sakura, bambu, pakis, pohon maple, yang merupakan bunga nasional di Kanada, pohon oak, eucalyptus, dan pohon momiji. Sementara jenis fauna antara lain adalah bajing, rakun, serangga, burung, kiwi, serta tasmania.

5. Bioma Hutan Taiga

Bioma hutan taiga ditandai dengan suhu yang berada di antara musim dingin dan musim panas. (Image: Unsplash)

Bioma hutan taiga merupakan jenis yang paling luas di antara bioma lainnya. Rata-rata hutan taiga dapat dijumpai di wilayah kawasan beriklim subtropis dan wilayah kutub. Taiga adalah hutan homogen yang didalamnya hanya terdapat satu spesies, seperti pohon pinus dan sejenisnya.

Bioma hutan taiga ditandai dengan suhu yang berada di antara musim dingin dan musim panas. Persebarannya meliputi wilayah Skandinavia di Eropa Timur yang merupakan taiga paling besar, Siberia, Rusia, Alaska, dan Kanada.

Ciri-ciri Bioma Hutan Taiga
  • Suhu kawasan bioma taiga berkisar antara -12 derajat Celcius sampai 0 derajat Celcius.
  • Selisih suhu pada musim panas dan musim dingin termasuk tinggi, musim panas berlangsung singkat dengan suhu yang tinggi dan musim dingin berlangsung lama dengan suhu rendah.
  • Musim kemarau berlangsung cepat, yaitu sekitar satu sampai tiga bulan saja dan selebihnya adalah musim dingin yang berlangsung dalam waktu lama.
  • Ketika musim dingin berlangsung air tanah pada bioma ini akan menjadi es dengan kedalaman mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah.
  • Pada musim panas tanaman mengalami pertumbuhan setidaknya dalam waktu tiga hingga enam bulan.
  • Curah hujannya tinggi, yaitu berada pada kisaran 400 sampai 750 mm tiap tahun.
  • Jenis flora yang dapat hidup di bioma ini sangat sedikit, hanya ada sekutar 2 hingga 3 jenis. Oleh sebab itu tumbuhannya bersifat homogen.

Lingkungan biotik dari bioma taiga terdiri atas flora yang memiliki ciri khas berdaun konifer atau berjarum seperti pada tumbuhan pinus dan cemara. Tumbuhan yang hidup pada kawasan ini nyaris selalu hijau sepanjang tahun. Selain itu keanekaragaman floranya juga sangat rendah, sehingga dikenal dengan hutan homogen.

Fauna yang menghuni kawasan bioma ini cukup beragam seperti beruang hitam, beruang, serigala, dan berbagai jenis burung yang bermigrasi pada musim dingin ke wilayah tropis. Pada musim dingin kelompok mamalia kecil dan tupai akan melakukan hibernasi.

Baca Juga: Apa itu Flora dan Fauna? Pengertian dan Contohnya Lengkap

6. Bioma Sabana

Bioma sabana adalah padang rumput yang sekelilingnya ditumbuhi sekumpulan pohon dan semak belukar. Sabana dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan tanaman yang tumbuh, yaitu sabana murni di mana tanaman yang tumbuh hanya satu jenis dan sabana campuran yang terdiri atas beberapa tanaman.

Persebaran bioma sabana dapat dijumpai di wilayah Afrika, Australia, Amerika Serikat, serta wilayah Nusa Tenggara di Indonesia.

Ciri-ciri Bioma Sabana
  • Berada di wilayah khatulistiwa yang memiliki iklim tropis.
  • Curah hujan tiap tahunnya antara 100 sampai 150mm.
  • Curah hujan di bioma ini tidak teratur dan dalam intensitas yang sedang.
  • Kondisi drainase atau pengairan serta porositas atau air yang meresap kedalam tanah termasuk baik.

Lingkungan biotik pada bioma sabana didominasi oleh flora dari kelompok pohon yang tingginya hingga 4 meter, semak belukar, dan rerumputan. Jenis fauna yang dapat hidup di wilayah ini adalah jerapah, zebra, gajah, singa, kuda nil, cheetah, dan sebagainya.

7. Bioma Hutan Bakau

Bioma hutan bakau atau mangrove dapat dijumpai pada wilayah tropis. (Image: Pixabay)

Bioma hutan bakau atau mangrove dapat dijumpai pada wilayah tropis dan subtropis di sepanjang garis pantai. Jenis tumbuhannya didominasi oleh keluarga Rhizophora atau pohon bakau yang sekaligus menjadi dasar penamaan bioma ini.

Ciri-ciri Bioma Hutan Bakau
  • Kadar garam air serta tanah pada bioma hutan bakau cukup tinggi.
  • Kadar oksigen atau O2 rendah.
  • Lingkungannya berpotensi banjir pada waktu air pasang, kemudian berlumpur pada saat air surut.

Lingkungan biotik pada bioma ini ditandai dengan flora khas seperti pohon bakau, bogem atau Bruguiere, dan pohon kayu api dari famili Avicennia. sedangkan kelompok fauna yang dapat dijumpai adalah buaya bakau, burung pigeon, dan komodo.

8. Bioma Hutan Lumut

Bioma hutan lumut merupakan wilayah yang vegetasinya didominasi oleh lumut. Lumut tersebut tidak hanya tumbuh di atas permukaan bebatuan dan tanah, namun juga tumbuh menutupi batang pohon.

Lokasi bioma ini dapat dijumpai pada wilayah pegunungan dengan ketinggian melebihi batas kondensasi dari uap air serta area lereng gunung, tepatnya kawasan beriklim tropis. Jenis bioma ini juga biasanya disamakan dengan bioma tundra.

Ciri-ciri Bioma Hutan Lumut
  • Hujan selalu terjadi sepanjang hari sehingga kelembaban hutan lumut menjadi tinggi.
  • Suhu pada lingkungan ini termasuk rendah yang mengakibatkan embun terus muncul.
  • Pohon-pohon besar batangnya tertutup oleh lumut.

Lingkungan biotik pada bioma ini dapat diketahui dengan fauna khas berupa European Hedgeh, sedangkan flora utamanya adalah kelompok jamur.

9. Bioma Hutan Musim

Bioma hutan musim biasanya disamakan dengan hutan tropis, akan tetapi bioma ini pada dasarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Penamaan hutan musim diambil dari tipe vegetasi yang mendominasi pada wilayah ini. Contohnya adalah hutan jati yang didominasi oleh vegetasi tanaman jati dan hutan angsana yang didomonasi oleh vegetasi tanaman angsana.

Persebaran bioma hutan musim dapat dijumpai pada kawasan beriklim tropis. Indonesia memiliki hutan musim yang terdapat di kawasan Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Ciri-ciri Bioma Hutan Musim
  • Jenis flora yang tumbuh memiliki ketahanan yang tinggi terhadap kondisi kering.
  • Pada musim kemarau daun tanamannya akan gugur atau meranggas, sedangkan pada musim hujan daunnya akan menjadi sangat lebat.

Sekian penjelasan mengenai bioma. Bioma mengelompokkan tumbuhan yang didominasi oleh jenis tanaman tropofit. Memiliki kemampuan beradaptasi tinggi baik pada lingkungan kering saat kemarau atau pada lingkungan basah pada saat musim hujan. Untuk dapat mempelajari lebih dalam mengenai bioma dapat mengikuti kursusnya disini.

Share

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *