Brainstorming adalah salah satu elemen yang sangat diperlukan dalam diskusi sebuah tim untuk menghasilkan solusi potensial saat menghadapi masalah bisnis. Brainstorming biasanya dilakukan ketika seseorang atau sebuah kelompok menginginkan berbagai pilihan ide, ide orisinil, dan partisipasi seluruh kelompok.
Meski demikian, tidak semua sesi brainstorming dapat berjalan secara efektif. Alih-alih menghasilkan beragam ide kreatif, bila dilakukan dengan tidak tepat sesi brainstorming dapat menghalangi munculnya kreativitas dan justru hanya mengarahkan tim pada satu gagasan yang seragam.
Nah, untuk menambah pengetahuanmu mengenai istilah brainstorming ini, berikut kami uraikan definisi brainstorming beserta metodenya. Simak ulasannya di bawah ini, ya!
Baca juga | 7 Cara Brainstroming yang Efektif, Wajib Kamu Tahu!
Apa itu Brainstorming?
Menurut Ali Kabul Mahi dan Sri Indra Trigunarso, dalam buku Perencanaan Pembangunan Daerah: Teori dan Aplikasi (2017), brainstorming dapat juga disebut curah pendapat. Dikutip dari American Society for Quality, brainstorming didefinisikan sebagai metode penciptaan ide untuk menghasilkan sejumlah besar ide-ide kreatif dalam waktu singkat.
Awalnya, cara mencari ide ini dicetuskan oleh seorang CEO pemasaran bernama Alex Osborn dalam bukunya yang berjudul ‘Applied Imagination‘ pada tahun 1953. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Journal of Education and Practice, brainstorming adalah cara yang efektif dalam mengembangkan keterampilan berpikir kreatif.
Sederhananya, brainstorming adalah cara atau teknik mengumpulkan gagasan atau ide untuk mencari solusi dari masalah tertentu. Melalui brainstorming, otak manusia dilatih untuk mampu melahirkan ide baru yang kemudian dicatat pada sebuah kertas. Seluruh ide tersebut nantinya akan disusun menjadi sesuatu yang lebih konkret.
Baca Juga | Cara Cerdas Validasi Ide Dalam Rencana Bisnis
Adapun tujuan dari brainstorming sebagai berikut.
Tujuan pelaksanaan brainstorming adalah mengumpulkan berbagai pendapat, informasi, ataupun pengalaman, untuk kemudian dijadikan peta informasi atau peta gagasan. Selain itu, brainstorming juga dilakukan supaya seseorang berani mengeluarkan ide atau gagasan yang dimilikinya.
Brainstorming juga bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Tentunya dalam melakukan aktivitas ini, peserta atau anggota kelompok diharapkan bisa berdiskusi dan akhirnya menentukan peta gagasan yang disepakati bersama.
Baca juga | Wajib Coba! Inilah 12 Rekomendasi Aplikasi Mind Mapping Terbaik
Metode Brainstorming
1. Mind Mapping
Metode ini dilakukan dengan cara membuat diagram kumpulan pemikiran yang berbeda. Kamu bisa memulainya dengan menggambar simpul pusat dan kemudian menggunakan garis, simbol, warna, gambar, dan kata-kata untuk menghubungkan simpul itu ke informasi lain.
Baca Juga | Wajib Coba! Inilah 12 Rekomendasi Aplikasi Mind Mapping Terbaik
2. Brain Writing
Metode selanjutnya, yaitu bernama brain writing. Untuk memulai sesi brain writing, coba berikan seluruh peserta kelompok 1 lembar kertas, beri mereka petunjuk, dan minta mereka untuk menuliskan ide sebanyak mungkin pada kertas tersebut dalam waktu 5 menit.
Kemudian, setiap orang menyampaikan idenya kepada orang berikutnya. Dalam 5 menit berikutnya, orang berikutnya membaca saran asli dan menghasilkan 3 ide tambahan. Setelah 6 sesi atau selama waktu 30 menit, kelompok pun dapat menghasilkan 108 ide.
Coba bacalah gagasan-gagasan itu dengan keras di depan seluruh peserta. Tempatkan kertas berisi ide-ide tersebut di dinding atau papan, dan kelompokkan ide-ide serupa untuk menentukan mana yang terbaik.
Baca Juga | Apa Itu Copywriter? Profesi Bergengsi Dan Kekinian Bagi Generasi Milenial
3. Rapid Ideation
Metode ini dilakukan dengan cara memberikan batas waktu kepada kelompok dan mintalah semua peserta menulis ide sebanyak mungkin di selembar kertas, catatan tempel, atau di dokumen elektronik.
Setelah selesai, kamu dapat meminta kelompok untuk memberikan suara pada ide-ide terbaik, mendiskusikan apa yang semua orang pikirkan, atau dapat memberikan ide-ide tersebut kepada seorang “pengambil keputusan” untuk memilih ide yang paling dapat ditindaklanjuti.
Baca juga | Branding: Pengertian, Manfaat dan tujuan branding secara umum
4. Team Brainstorming
Dalam melakukan metode ini, bagilah tim menjadi kelompok-kelompok kecil atau berpasangan untuk bertemu selama beberapa menit, dan menghasilkan ide sebanyak mungkin dalam jangka waktu tertentu.
Masing-masing tim dapat memiliki papan tulis, papan poster atau selembar kertas besar untuk menuliskan ide mereka. Ketika waktu habis, setiap tim akan mempresentasikan ide-ide mereka dalam jangka waktu yang ditentukan. Saat presentasi, diskusi akan terbentuk secara alami. Dengan cara ini, sebuah kelompok atau organisasi pun bisa memilih ide yang paling baik.
Baca Juga | 6 Tips Memiliki Rasa Percaya Diri Berani Mengambil Keputusan
5. Round Robin
Teknik round robin dimulai dengan mengajak salah satu peserta untuk berbagi ide. Peserta tersebut kemudian berkeliling kelompok dan meminta setiap orang berbagi ide yang dibangun dari ide sebelumnya.
Metode ini melibatkan improvisasi nyata dan cepat. Dari salah satu peserta tersebut, nantinya akan ditentukan manakah ide terbaik yang mewakili kelompok.
Baca juga | Apa Itu Inisiatif? Kemampuan Dalam Dunia Kerja Yang Dapat Mendukung Diri Kita!
Demikianlah penjelasan mengenai brainstorming. Semoga tips ini dapat membantumu dalam menjalankan sesi-sesi brainstorming di tengah kesibukan pekerjaan, ya. Jangan ragu untuk menuangkan ide brilianmu!
Baca Juga | Mengenal Lebih Dalam Apa Itu Mental Block
Leave a Reply