Kamu mungkin pernah mendengar istilah CTA atau call to action, namun tidak tahu apa sebenarnya istilah tersebut. CTA atau call to action adalah salah satu istilah di dalam dunia marketing yang sangat terkenal karena peran pentingnya yang mampu meningkatkan conversion rates pada suatu brand.
CTA ini merupakan salah satu strategi tertua dalam dunia pemasaran, dan tetap menjadi salah satu taktik pemasaran paling efektif hingga hari ini. Bahkan dalam dunia digital marketing sekalipun. Studi yang tak terhitung jumlahnya menunjukkan bagaimana call to action yang jelas secara teratur dapat meyakinkan pelanggan untuk membuat keputusan dan tindakan dengan cepat.
Bentuk dari tindakan itu pun bermacam-macam, seperti membeli barang, mendaftar melalui situs, berlangganan newsletter, mengklaim voucher, membagikan konten, mengikuti kuis, mengunduh dokumen dan sebagainya. Nah, dengan mengarahkan pelanggan melalui CTA untuk melakukan suatu tindakan tertentu, di sinilah marketer bisa mengetahui proses marketing funnel berjalan.
Lantas, apa sebenarnya pengertian dari call to action atau CTA itu? Apa fungsi dan jenis-jenis dari CTA? Bagaimana cara membuatnya? Serta apa saja contohnya? Untuk penjelasan lebih lengkapnya, yuk simak uraian di bawah ini!
Baca juga: Apa itu Strategi Pemasaran 4P? Berikut Pengertian, Penerapan, dan Contohnya
Pengertian Call to Action (CTA)
Sederhananya, CTA atau call to action adalah suatu gambar, tulisan, ataupun ucapan yang mampu mendorong pelanggan atau pengunjung website untuk melakukan suatu aksi. Aksi tersebut bisa berupa membaca artikel lebih lanjut, membeli suatu barang, berlangganan jasa yang ditawarkan, ataupun berlangganan newsletter blog dari website tersebut.
CTA dapat bekerja dengan sangat baik. Dalam sebuah penelitian, memasukkan satu CTA dalam email dapat meningkatkan penjualan sebanyak 1.617%. Di sisi lain, mempersonalisasi CTA di situs web dapat pula menghasilkan peningkatan tambahan sebesar 202% pada setiap klik dan konversi.
Pasalnya, call to action ini merupakan bentuk covert campaign (kampanye terselubung) yang banyak dipakai di dalam sebuah konten. Tidak heran bila bentuk dari pesan call to action menggunakan kata kerja imperatif, seperti “Download sekarang juga!”, “Call now”, “Pelajari lebih lanjut”, “Baca juga”, dan lain sebagainya.
Keuntungan dalam menggunakan CTA untuk sebuah konten ialah sebagai berikut:
- CTA meningkatkan konversi dan rasio klik tayang. Hal ini akan membuat peringkat website makin baik di laman SERP.
- Meningkatkan kesuksesan dalam iklan digital.
- Dibutuhkan oleh audiens untuk melakukan aktivitas atau menghubungi contact person selepas membaca konten.
Baca juga: 7 Tips Pemasaran Digital untuk Bisnis Kecil
Fungsi Call to Action (CTA)
Dalam pemasaran, CTA memiliki fungsi yang beragam, di antaranya sebagai berikut:
1. Meningkatkan Lead
Lead yang dimaksudkan di sini adalah data atau identitas dari audience yang mengunjungi halaman website atau platform tersebut dengan bantuan call to action atau CTA. Data dan informasi yang didapatkan inilah yang nantinya bisa digunakan untuk menentukan target audience dan target konsumen selanjutnya. Tentunya tujuannya tidak lain dan tidak bukan untuk bisa memasarkan produk seluas-luasnya.
2. Meningkatkan Konversi
Dengan CTA yang baik dan menarik, kamu bisa meningkatkan konversi. CTA memudahkan pengunjung untuk mengetahui informasi singkat yang bisa menuntun mereka melakukan pembelian.
3. Membantu Membuat Daftar Kontak Email
Nyatanya penggunaan dari call to action (CTA) ini tidak selalu berkaitan untuk kepentingan marketing saja, seperti pembelian produk, penawaran produk, ajakan untuk mengikuti blog dan lain sebagainya. Karena CTA ini bisa juga membantu membuat sebuah daftar kontak email yang nantinya berguna untuk meningkatkan daya tarik dari website itu sendiri.
4. Meningkatkan Pemahaman Audience
Call to action atau CTA ini berisikan kalimat pendek yang mengantarkan audience untuk bisa menuju laman yang diinginkannya. Hanya dengan membaca call to action (CTA) ini sebenarnya audience secara garis besar sudah mengetahui isi dari laman yang hendak dirinya tuju itu secara tidak langsung.
5. Membantu Evaluasi
CTA juga berfungsi untuk melakukan evaluasi sehingga kamu bisa mengetahui apa saja kekurangan pada marketing atau promosi yang kamu lakukan. Dengan CTA, kamu bisa menganalisis kenapa orang-orang tidak membeli produk setelah mengklik tombol atau ikon keranjang. Kamu juga bisa mencari tahu kenapa tidak banyak orang yang tertarik untuk mendaftar atau berlangganan newsletter padahal mereka sudah mengklik CTA yang kamu tampilkan.
Baca juga: 10 Strategi Pemasaran di Era Digital
Jenis-Jenis Call to Action (CTA)
1. Social Sharing
Bentuk ajakan untuk membagikan konten ke media sosial menjadi bentuk CTA paling sederhana yang bisa kamu coba. Dengan adanya tombol social sharing, kamu bisa mengetahui bagaimana pelanggan dapat terlibat dengan merek.
Umumnya dengan tombol social sharing terletak di bagian bawah konten, akan memberikan alternatif bagi pengguna untuk membagikan konten itu di platform Facebook, Twitter, LinkedIn, Google Plus dan sebagainya. Tentunya dengan semakin banyak pengunjung melakukan social sharing, kemungkinan kenaikan traffic dan konversi pun akan semakin besar.
2. Leads Generation
Lead adalah pelanggan yang menunjukkan minat pada layanan atau produk kamu sehingga mereka menjadi pelanggan potensial atau prospek. Maka dari itu, keberadaan CTA sangat krusial untuk menciptakan lead generation dalam sebuah situs. Umumnya CTA jenis lead generation ini biasanya akan terletak di sidebar atau banner mengambang di pojok situs.
3. Tombol “baca selengkapnya”
Jenis CTA lainnya adalah tombol “baca selengkapnya” yang akan diarahkan ke suatu artikel di dalam blog-mu. Di homepage blog, pasti tidak semua artikel ditampilkan secara penuh. Itulah gunanya tombol “baca selengkapnya”, agar pengunjung bisa mengeksplor artikel tersebut lebih lanjut dan statistik traffic di halaman tersebut juga meningkat.
4. Event Promotion
Jenis lainnya dari call to action adalah berbentuk promosi acara. Kamu bisa menggunakan CTA promosi untuk meningkatkan kesadaran pengunjung tentang acara tersebut serta mendorong pembelian tiket. Kamu bisa meletakkan CTA event promotion ini di bagian dashboard, halaman login pengunjung, atau untuk meningkatkan prospek letakkan juga CTA ini di side bar blog.
5. Lead Nurturing
Jenis CTA berikutnya ditujukan untuk orang yang sudah menjadi lead, tetapi belum melakukan transaksi pembelian apapun. Dalam jenis CTA ini, biasanya kamu perlu memberikan tawaran lain seperti “Sign up for free trial!” yang memungkinkan mereka untuk mencoba terlebih dahulu, lalu berlangganan kemudian. CTA ini perlu diletakkan di tempat yang paling strategis, terutama di halaman yang sering dikunjungi oleh leads yang berpotensi tersebut.
6. Pengisian formular
Call to action yang satu ini biasanya berisikan mengenai data yang berkaitan dengan email, nomer telepon, dan identitas pribadi lainnya yang harus disubmit terlebih dahulu sebelum nantinya bisa mengakses website.
Baca juga: Kenali Storyboard dan Cara Membuatnya untuk Memasarkan Produkmu!
Tips Membuat Call to Action (CTA) yang Efektif
1. Tempatkan di Area yang Tepat
Lokasi penempatan CTA memiliki pengaruh yang besar pada traffic yang diperoleh CTA tersebut. Untuk suatu website, CTA bisa ditempatkan pada bagian atas, tengah, atau bawah landing page. Selain itu, kamu juga harus bisa memanfaatkan side bar, area bawah konten blog, ataupun pop-up windows untuk bisa memasang call to action yang menarik.
2. Buat Desain yang Menarik
Selanjutnya, pastikanlah bahwa CTA kamu didukung dengan desain yang menarik dan selaras dengan tampilan website atau email-mu. Lalu, perhatikan juga tingkat kontras CTA-nya dengan halam kamu. Pilihlah warna, ukuran teks, dan jenis font yang mudah dibaca dan dikenal oleh para audiens.
3. Pilih Teks yang Sesuai
Pemilihan kata pun akan menentukan tingkat keberhasilan sebuah call to action. Untuk itu, gunakanlah teks yang mudah dimengerti dan secara jelas mampu mengarah pada target marketing atau penawaran yang kamu buat. Jangan sampai pengunjung merasa tertipu karena diarahkan pada halaman yang tidak sesuai dengan tulisan yang ada di CTA-mu.
4. Optimalkan Sense of Urgency
Sense of urgency bisa kamu maksimalkan untuk mendorong para audiens agar mau mengklik CTA sesegera mungkin. Misalnya, kamu bisa menambahkan keterangan bahwa waktu terbatas atau stok terbatas.
Baca juga: Apa Itu Purchase Order (PO)? Pengertian, Penerapan, Fungsi, dan Contohnya
Contoh Call to Action (CTA)
Berikut contoh call to action atau CTA yang sering ditemui.
- Read more
- Sign up
- Download now
- Join now
- Click here
- Register now
- Buy now
Itulah pengertian call to action (CTA) beserta fungsi, jenis, dan tips membuat CTA, serta contohnya. Keempat tips di atas bisa kamu lakukan untuk membuat CTA yang menarik. Akan tetapi selain memperhatikan cara tersebut, kamu juga harus berpikir kreatif dan analitis agar CTA yang kamu rancang benar-benar bisa bekerja dengan baik. Selamat mencoba, ya!
Leave a Reply