Tanggal:23 December 2024

Belajar Mengenal Pentingnya Feedback dalam Komunikasi

Dalam menjalin interaksi tentunya membutuhkan respon. Kamu dapat melakukan interaksi sosial dengan orang lain berdasarkan umpan yang muncul. Ranah komunikasi sangat kental dengan two way communication, terutama munculnya feedback. Saat kamu melakukan penyampaian pesan tentu saja membutuhkan komunikasi dua arah agar tercipta reaksi secara maksimal. Kamu dan lawan bicara dapat saling menyanggah dan berpendapat sesuai bahasan yang ada. Tahukah kamu apa itu feedback? Feedback adalah umpan balik atau reaksi timbal balik dari aktivitas komunikasi. Lawan bicara akan memberikan reaksi sesuai rangsangan yang kamu berikan.

Kursus online belajar grammar vocasia

Feedback merujuk pada kosa kata Bahasa Inggris. Kamu bisa memahaminya dari kata “Feed” yang berarti memberi dan “back” memiliki arti kembali. Umpan balik atau timbal balik bisa kamu berikan dalam jenis yang beragam. Hal tersebut juga mengerucut terhadap cara pandang kamu akan suatu hal. Kamu bisa memberikannya sesuai pandangan dengan tetap memperhatikan cara penyampaian yang sopan. Kamu perlu mempelajari jenis-jenis feedback dalam komunikasi beserta cara baik dalam menyampaikannya. Yuk, simak penjelasan lengkapnya, ya.

Baca Juga | 6 Contoh Feedback Positif Dari Pimpinan Perusahaan

Jenis-Jenis Feedback 

1. Feedback Positif

Ilustrasi Feedback Positif (pexels)

Feedback positif merupakan tanggapan yang diberikan dengan tanda menyetujui sesuatu. Kamu bisa memberikan respon dukungan, menerima sesuatu, ataupun membantu dengan memberikan feedback ini. Feedback positif menandakan terjadinya sebuah kerja sama ke arah positif. Misalnya saja seorang marketing manager memberikan penghargaan atas kinerja karyawannya terhadap pencapaian target penjualan. Kamu bisa memberikan feedback positif saat pandangan pribadi mengarah kepada persetujuan akan suatu hal.

Baca Juga | Berikut Seputar Komunikasi Publik Yang Perlu Kamu Ketahui!

2. Feedback Negatif

Ilustrasi Feedback Negatif (pexels)

Merupakan suatu respon yang merujuk pada tanda tidak mendukung suatu hal. Biasanya muncul pada saat kamu kurang setuju, tidak suka, atau tidak mendukung suatu pembahasan. Kamu bisa melontarkan feedback negatif dengan tetap memperhatikan lawan bicara. Berusahalah memberikan sanggahan dengan baik dan tetap lurus pada jalannya. Jangan biasakan untuk menyampaikan pesan yang menyinggung perasaan orang lain meskipun hal tersebut mengarah pada feedback negatif.

Baca Juga | Miskomunikasi: Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengatasinya

3. Feedback Netral

Ilustrasi Feedback Netral (pexels)

Feedback netral tidak mengarah pada sentimen positif ataupun negatif. Biasanya seseorang yang memberikan feedback ini cenderung diam tanpa balasan. Kamu pun bisa memberikan feedback netral dengan ciri tidak memihak ataupun menyudutkan siapa pun. Karena sisi netral menandakan tidak keberpihakan terhadap siapa pun sebagai lawan bicaranya. Namun, tetap berikan pendapat sesuai apa yang ada di dalam benak kamu, ya.

Baca Juga | Kenali Tujuan Utama Dari Lean Startup

4. Feedback Internal

Ilustrasi Feedback Secara Internal (pexels)

Feedback internal adalah tanggapan atau respon yang berasal dari diri sendiri. Kamu bisa memberikan feedback sesuai dengan pandangan dan perasaan yang kamu rasakan. Feedback tersebut dapat kamu lontarkan sebagai suatu tanggapan atas terjadinya suatu hal. Contohnya saat seseorang menyampaikan suatu hal kepada kamu, kemudian kamu meralat apa yang disampaikan karena berbagai hal tertentu. Respon tersebut kamu utarakan sebagai bagian dari feedback internal dalam ranah komunikasi.

Baca Juga | Intrapersonal Skill: Cara Mengasah Dan Pentingnya Untuk Karier

5. Feedback Eksternal

Ilustrasi Feedback Eksternal (pexels)

Feedback eksternal adalah tanggapan atau respon yang didapatkan dari pihak komunikan atau lawan bicara. Saat kamu menyampaikan suatu hal, tentu lawan bicara akan memberikan sanggahan. Umpan balik tersebut diberikan oleh lawan bicara atas reaksi yang dirasakannya. Contohnya lawan bicara memberikan ekspresi wajah, perilaku, suara-suara dan gerak-gerik tertentu saat terjadi komunikasi dengan kamu. Berbagai respon itulah yang dianggap sebagai feedback eksternal.

Baca Juga | Apa Itu Komunikasi Pemasaran? Pengertian, Tujuan Dan Manfaatnya

6. Feedback Verbal

Ilustrasi Feedback Verbal (pexels)

Feedback verbal adalah respon yang diberikan oleh lawan bicara berupa ucapan verbal. Seperti halnya interupsi, komentar, pertanyaan, celetukan saat kamu menyampaikan pesan. Komunikasi yang terjalin menyebabkan feedback verbal yang merujuk pada kata-kata tertentu. Lawan bicara kamu bisa saja memberikan berbagai tanggapan secara verbal atas suatu peristiwa. Feedback ini sangat umum terjadi saat berbagai interaksi komunikasi terjalin.

Baca Juga | 4 Dampak Interaksi Virtual Yang Sering Terjadi Pada Masyarakat Maya

7. Feedback Non Verbal

Ilustrasi Feedback Non Verbal (pexels)

Feedback non verbal adalah wujud tanggapan berupa tulisan, ekspresi wajah, gerak-gerik, isyarat dan sebagainya. Non verbal adalah segala sesuatu yang dilontarkan melalui wujud isyarat tertentu. Saat kamu memberikan feedback non verbal tentu lawan bicara dapat langsung mengerti. Contohnya saat memberikan anggukan kepala tanda kamu menyetujui sesuatu hal. Kamu bisa mengekspresikan beragam rasa melalui feedback jenis ini.

Baca Juga | Begini Realitas Pelaksanaan Etika Komunikasi Massa

Cara Penyampaian Feedback dengan Baik 

1. Berikan waktu untuk merespon

Saat kamu melakukan komunikasi dua arah, tentu mengharapkan sebuah feedback dari lawan bicara. Namun, kamu perlu memberikan waktu lawan bicara untuk memberikan tanggapan. Jangan langsung kamu cecar seluruh bahasan yang ada. Kamu perlu memberi ruang bagi lawan bicara. Karena sejatinya feedback adalah komunikasi dua arah antara komunikator dan komunikan. Bukan hanya kamu saja sebagai komunikator atau penyampai pesan. Dan usahakan berikan feedback yang baik diikuti cara penyampaian yang baik pula, ya.

Baca Juga | 6 Contoh Feedback Positif dari Pimpinan Perusahaan

2. Berikan feedback secara jelas

Berikan feedback secara jelas dan lugas. Kamu harus tuntas dalam memberikan umpan balik tanpa munculnya multitafsir. Saat memberikan feedback, usahakan lawan bicara mengerti respon yang kamu berikan. Tentunya mengarah pada persetujuan atau tidak setuju akan suatu hal. Hal ini agar lawan bicara memahami sepenuhnya maksud yang ingin kamu sampaikan. Berikan alasan yang spesifik dan masuk akal saat ingin memberikan feedback ke arah negatif.

Itu dia penjelasan mengenai feedback yang perlu kamu pahami. Dalam komunikasi tentu mengharapkan terjadinya interaksi dua arah. Hal ini merujuk pada hubungan timbal balik. Dan kamu pun dapat mengerti dan memahami pentingnya feedback dari penjelasan di atas. Semoga membantu, ya!

Baca Juga | Modernisasi? Ini Pengertian Dan Dampaknya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *