Tanggal:14 May 2024

4 Dampak Interaksi Virtual yang Sering Terjadi pada Masyarakat Maya

Sebagai bagian dari perkembangan teknologi komunikasi, munculnya masyarakat maya menjadi sebuah keniscayaan. Salah satu dampak nyata adalah munculnya interaksi virtual antar anggota masyarakat maya. Interaksi virtual ini berdampak pada masyarakat maya atau dalam masyarakat nyata.

Dampak interaksi virtual membuat individu yang terlibat harus memahami istilah bahasa bahasa virtual. Mereka harus mengetahui apa itu hashtag, stalking, walking, upload, download, emoticon, emoji, email, mailing list, dan lain-lain. Ini adalah kata baku yang hanya dipunyai dalam masyarakat maya. Bahasa itu terus berkembang, sesuai kepentingan dan popularitas istilah, bahkan bisa saja berganti. Misalnya muncul istilah Mager (malas gerak) atau Kepo (rasa ingin tahu). Istilah ini yang berkembang karena adanya interaksi virtual.

Dampak interaksi sosial masyarakat maya dalam masyarakat nyata juga sangat terasa. Beberapa pilihan kata yang sebenarnya hanya dimanfaatkan dalam interaksi masyarakat maya juga digunakan dalam masyarakat nyata. Bahkan istilah-istilah populer yang hanya berkembang berkaitan dengan penggunaan internet nyata ada dalam masyarakat nyata. Persoalan hukum yang hanya berkaitan dengan masyarakat maya. Termasuk hacker, pornografi, pencemaran nama baik juga memiliki andil dalam wilayah masyarakat nyata. Ini membuktikan bahwa dampak interaksi virtual nyata terjadi dalam dunia nyata.

Bedasarkan buku Perkembangan Teknologi Komunikasi (2017). Dalam pengamatan March Smith (Holmes, 2012). Interaksi yang terjadi di dalam dunia virtual telah membentuk perilaku komunikasi yang berlangsung di antaranya adalah sebagai berikut. Simak dibawah ini, yuk!

4 Dampak Interaksi Virtual pada Masyarakat Maya

1. Interaksi Virtual bersifat Aspatial (tak kenal ruang)

Interaksi virtual secara fisik tidak terbatasi. la masuk ke ruang-ruang yang sempit dan tak terjangkau, asalkan ada jaringan internet. Jarak yang jauh pun tidak akan menjadi hambatan, dan jarak jauh juga tak akan mempengaruhi kuantitas informasi. Kehadiran bersama secara fisik tidak lagi menjadi jaminan dalam proses komunikasi virtual. Pada zaman dahulu, sangat mungkin kehadiran bersama secara fisik menjadi hal penting dan keharusan. Namun untuk saat sekarang, hal demikian tidak berlaku lagi.

2. Interaksi Virtual bersifat Asinkron

Secara umum, interaksi asinkron adalah komunikasi melalui perangkat komputer dan jaringan internet. Proses komunikasi ini dilakukan secara tertunda atau tidak langsung. Kemudian, ini tentu berbeda dengan komunikasi tatap muka. Bentuk interaksi asinkron bisa dilakukan melalui e-mail, blog, sosial media, website, dan jaringan internet lain. Kelebihan sistem ini adalah kemampuan mengirim dan menerima pesan pada waktu yang berbeda. Seseorang tidak perlu berada pada waktu yang sama dalam proses komunikasi (bandingkan dengan komunikasi tatap muka). Pola komunikasi ini juga dianggap mengatasi masalah waktu yang sering menjadi penghambat dalam proses komunikasi.

3. Interaksi Virtual bersifat Acorporeal

Acorporeal berarti tidak jasmaniah. Proses interaksi virtual mengandalkan teks. Ini sangat berbeda dengan komunikasi tatap muka, misalnya. Tatap muka mengandalkan secara jasmani bertemunya dua orang secara fisik. Sedangkan komunikasi melalui virtual mengandalkan teks yang tidak bisa diindera. Saat seseorang menulis teks dalam naskah laptop atau android untuk dikirim. Memang terlihat secara fisik, tetapi apakah saat pengiriman itu bisa dilihat?. Apakah huruf “A” yang kita ketik itu kemudian dikirim melalui gelombang elektromagnetik. Akhirnya di layar penerima juga berbentuk sama persis sebagaimana yang dikirim?. Coba bandingkan dengan pengiriman pake buku. Paket itu kita sampul, kita kirim ke jasa paket, diangkut kemudian diantar sampai ke lokasi pengiriman. Secara fisik itu semua bisa dilihat

secara indra dengan tak ada perubahan sedikit pun. Sementara itu gelombang elektromagnetik mengubah huruf “A” menjadi huruf “A” setelah mengalami proses tertentu. Nah, proses tertentu inilah yang bisa dikatakan tidak jasmaniah. Tak terkecuali dengan konferensi jarak jauh (teleconference). Apa yang dikatakan seseorang itu dikirim secara tidak terlihat untuk menuju ke sasaran pihak yang diajak berkomunikasi.

4. Interaksi Virtual bersifat Astigmatic

Astigmatic ini sangat mungkin terjadi pada proses komunikasi berbasis Computer Mediated Communication (CMC) atau komunikasi berbasis komputer. Proses komunikasi yang terjadi pada CMC melalui dua atau lebih jaringan komputer. Sementara tu, fasilitas yang digunakan untuk berkomunikasi secara online melalui komputer yaitu instant message, e-mail, chat room, dan text messaging.

Pada hal itu, interaksi yang terjadi cenderung mengabaikan sifat-sifat tertentu atas individu. Mengapa demikian? Karena proses komunikasinya berdasarkan teks (sebagaimana proses dalam CMC). Akibatnya, sangat sedikit yang bisa menggambarkan secara visual, seperti emosi, ekspresi, intonasi. Sebagaimana yang bisa dilakukan dalam komunikasi tatap muka.

Nah itu tadi penjelasan secara lengkap mengenai empat dampak interaksi virtual yang sering terjadi pada masyarakat maya, bahkan saat ini juga hal tersebut telah merambah pada masyarakat di dunia nyata. Semoga artikel ini bermanfaat, jangan lupa berikan komentar dibawah ini, ya!

Kursus belajar pemograman dengan nuxt js

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *