Untuk meningkatkan trafik sebuah konten, kamu bisa menggunakan berbagai macam cara. Salah satunya dengan menggunakan infografis dalam setiap konten. Infografis mampu merangkum informasi menjadi lebih singkat dan jelas hanya dalam satu gambar. Hal itulah yang menjadi alasan mayoritas pembaca tertarik dengan konten berbentuk visual.
Penyampaian informasi berbentuk visual ternyata sudah dilakukan sejak lama, lho. Bahkan manusia purba dahulu membuat banyak lukisan di dalam gua yang menggambarkan suatu kejadian. Di era sekarang, orang-orang hanya memiliki waktu dan energi yang terbatas untuk memahami dan membaca informasi. Dengan adanya infografis, proses memahami suatu informasi akan terasa lebih mudah, menarik, dan tentunya lebih cepat.
Dalam artikel ini akan dibahas lebih detail terkait pengertian, jenis, dan cara membuat infografis yang menarik. Tentunya agar kamu lebih paham tentang apa itu infografis. Yuk, simak hingga akhir!
Baca juga: 10 Website Pembuat Portofolio Desain Terbaik
Pengertian Infografis
Apa itu infografis? Infografis berasal dari kata infographic yang merupakan gabungan dari kata information dan graphics. Infografis adalah sebuah informasi yang dikemas dalam bentuk teks yang dipadukan dengan beberapa elemen visual. Elemen visual tersebut di antaranya seperti grafik, ilustrasi, gambar, atau tipografi. Selain itu, pengertian lainnya dari infografis adalah suatu bentuk visualisasi data yang berisi informasi kompleks bagi para pembaca agar lebih cepat dan mudah dipahami.
Dari sisi psikologi menyatakan bahwa 90% otak manusia lebih cepat menyerap informasi berbentuk visual daripada teks, lho. Selain itu, infografis identik dengan data yang dipadukan berbagai desain yang menarik. Hal itu akan membuat informasi dalam konten tersebut lebih akurat dan atraktif di mata pembaca.
Baca juga: 7 Software Desain Grafis Gratis Terbaik di 2022
Jenis-Jenis Infografis
Infografis terbagi menjadi tiga jenis, di antaranya sebagai berikut:
1. Statis
Infografis jenis statis menyajikan bentuk yang sederhana. Infografis jenis ini tidak menggunakan audio dan animasi bergerak. Bentuk infografis statis berupa gambar atau ilustrasi yang mampu menjelaskan suatu topik atau konten yang sedang dibahas. Penggunaan infografis statis biasanya dalam bentuk pemaparan hasil penelitian ataupun presentasi yang bertujuan untuk memberikan informasi secara jelas dan efektif. Dengan menggunakan infografis statis, penyajian data akan lebih mudah dan tidak berbelit.
2. Animasi
Infografis animasi menggunakan konsep audio yang dipadukan dengan visual. Penyajiannya bisa dalam bentuk animasi 2 dimensi ataupun 3 dimensi. Perpaduan unsur animasi dan audio akan memperkuat pesan-pesan atau informasi yang ingin disampaikan. Hal ini tentunya akan tampak lebih menarik dan informasi yang disampaikan pun lebih mudah diterima.
Baca juga: Memahami Pengertian dan Jenis-Jenis Animasi
3. Interaktif
Infografis interaktif sifatnya lebih kompleks daripada jenis lainnya. Infografis jenis ini biasa ditampilkan pada website. Pengguna dapat berinteraksi langsung dengan infografis yang didesain melalui user interface. Dengan menggunakan infografis interaktif, pengguna dapat mengeksplor sesuai keinginan tentang informasi yang ingin didapatkan. Tampilan dari infografis jenis ini dirancang seefektif mungkin dan disesuaikan dengan perilaku user. Kamu bisa melihat contohnya dengan klik di sini!
Cara Membuat Infografis
Berikut akan dijelaskan cara untuk membuat infografis.
1. Menentukan topik
Sebelum membuat infografis, kamu harus menentukan topik yang akan dibahas dalam kontenmu. Pastikan idemu telah direncanakan secara matang, ya. Kamu bisa mengacu pada beberapa pertanyaan untuk menemukan topik yang pas. Contohnya seperti:
- Apa yang sedang dibutuhkan oleh pembaca?
- Masalah apa yang dihadapi oleh pembaca?
- Apa solusi yang bisa kita berikan untuk pembaca?
2. Menentukan target
Selanjutnya, kamu perlu menentukan target pembaca atau audiens. Untuk menentukannya, kamu bisa menggunakan elemen-elemen seperti berdasarkan gender, usia, latar belakang pendidikan, profesi, dan lain sebagainya. Beberapa elemen yang sudah kamu kumpulkan dapat dijadikan acuan dalam pembuatan infografis. Contohnya apabila targetmu berasal dari kalangan anak muda, maka infografis yang kamu rancang haruslah ringan dan menarik. Sesuaikan desain infografis dengan target audiensmu.
Baca juga: Apa itu Desain Line Art?
3. Mengumpulkan data dan sumber referensi
Wajib bagi kamu untuk mengumpulan data dan berbagai sumber referensi. Hal ini tentunya agar informasi yang kamu sampaikan terjamin kredibilitasnya. Kamu bisa memanfaatkan berbagai media sosial ataupun platform untuk mencari sumber informasi. Selain itu, kamu juga bisa mencari insight di internet, jurnal, artikel, atau buku.
4. Visualisasikan data ke dalam infografis
Setelah data dan referensi terkumpul, kamu bisa mulai mengimplementasikan informasi tersebut ke dalam bentuk visual. Nantinya informasi tersebut akan berbentuk infografis yang terstruktur. Dalam tahap ini, kamu bisa menggunakan metode ICCORE (Inform, Compare, Change, Organize, Relationship, dan Explore). Berikut penjelasannya:
- Inform: Pastikan datamu mampu menyampaikan pesan dari konsep yang dikembangkan.
- Compare: Data tersebut dapat dibandingkan dengan berbagai konteks berupa diagram batang, garis, dan lain-lain.
- Change: Konten dapat berisi tentang perubahan suatu data, kronologi, atau cerita terkait produk, perusahaan, atau personal brand dari waktu ke waktu.
- Organize: Informasi dapat meliputi seputar ranking, pola, ataupun siklus yang berurutan. Kamu bisa menggunakan chart, tabel, dan juga mind mapping.
- Relationship: Data menunjukkan hubungan yang kompleks dalam satu konteks. Contohnya pengguna dapat berbentuk scatter plot atau multi-series plot.
- Explore: Pengguna mampu menjelajahi dan mengeksplor infografis dengan lebih detail untuk meningkatkan wawasan.
Baca juga: Tutorial Cara Mendesain Ikon
5. Gunakan template jika perlu
Jika kamu adalah orang yang belum pernah memiliki pengalaman atau tidak bisa mendesain infografis, cobalah gunakan template. Saat ini sudah banyak template gratis yang tersedia di berbagai platform website penyedia desain template. Desain template yang tersedia pun cukup beragam. Kamu bisa memilih sesuai dengan topik yang dibahas. Selain itu, menggunakan template tentunya akan memudahkan sekaligus mempersingkat pembuatan infografismu.
Nah, itu dia penjelasan terkait infografis. Semoga setelah membaca artikel ini, kamu sudah mengerti tentang apa itu infografis, ya. Jika tertarik untuk membuatnya, kamu bisa mengikuti tata cara yang sudah dijelaskan di atas. Jangan lupa untuk menantikan artikel-artikel lainnya di Vocasia. Ikuti juga seluruh media sosial Vocasia seperti Instagram, Twitter, YouTube, dan lain-lain agar tidak ketinggalan informasi terbaru.
Leave a Reply