Tanggal:20 May 2024

Apa Sih Arti Value Proposition Itu? Simak Tips dan Contohnya di Bawah Ini, Ya!

ilustrasi value proposition (pixabay.com)

1. Ketahui dengan jelas visi dan misi perusahaan

Bagaimana mungkin bisa membuat value proposition yang efektif kalau kamu tak memahami dengan jelas visi dan misi dari perusahaan? Coba deh pikirkan baik-baik. Nah, langkah pertama untuk menerapkan visi dan misi dari perusahaan ke value proposition itu dengan melakukan identifikasi atas visi dan misi perusahaan secara mendalam, ya. Coba deh pahami dengan saksama terkait apa sih alasan dari berdirinya perusahaan ini? Lebih lanjutnya, pahami juga tentang tujuan bisnis yang seperti apa sih untuk jangka pajang ke depannya. Terakhir, setelah pemahaman atas visi dan misi perusahaan sudah di pegang erat, kini saatnya menciptakan value proposition yang kuat dan tentunya sesuai dengan identitas perusahaan, ya.

2. Lakukan riset pada calon pelanggan

Tak bisa dipungkiri bahwa tujuan secara realistis atas value proposition itu ya untuk mendapatkan banyak pelanggan atas bisnis yang kamu bangun saat ini bukan? Iya pastinya. Dimana adanya value proposition ini sebagai strategi untuk menraik pelanggan-pelanggan itu dan membuat mereka percaya akan kualitas dari produk yang kamu tawarkan, ya kalau sudah percaya otomatis besar peluangnya untuk mereka membeli produkmu, ya. Eitss, otomatis dibeli produkmu kalau sasaran value propostionmu itu pada target yang benar. Benar apanya sih? Ya, kamu tak bisa menarget semua orang secara sembarangan untuk percaya akan kualitas produkmu, akan tetapi menarget orang yang memang butuh akan produkmu, jadi ya kepercayaan atas value proposition ini tidak sia-sia.

Bayangkan saja, kalau strategi membangun kepercayaan atas produk obat diet, tapi kamu menawarkannya pada orang yang tak butuh diet bahkan justru ia tengah ingin menaikkan berat badannya. Secara rasional, mau kamu membangun streategi kepercayaan atas kualitas produkmu yang luar biasa itu juga tak perpengaruh karena mereka tak butuh produkmu. Begitu juga sebaliknya, kalau kamu membangun value proposition dengan menyebutkan berbagai manfaat dari produk obat dietmu itu pada orang yang membutuhkan obat untuk menurunkan berat badannya, ya otomatis strategi kepercayaan yang kamu bangun menarget orang yang tepat, nih.

Jadi, manfaat yang menimbulkan rasa percaya atas produkmu saja tak cukup, iya semua orang bisa percaya akan manfaat dari produkmu atas value proposition yang kamu buat, tapi tak semua orang yang percaya itu akan membeli produkmu dan hanya mereka yang benar-benar membutuhkan produkmulah yang akan jadi konsumenmu.  Lantas, apa sih yang perlu dilakukan untuk menemukan target value proposition yang tepat based on kebutuhan mereka? Ya, kamu perlu melakukan riset terlebih dahulu terkait smana saja target yang tepat alias si calon-calon konsumenmu.

3. Menganalisis kompetitor

Selain riset dan analisis untuk menghasilkan target konsumen yang tepat, kamu juga perlu melakukan riset mendalam terhadap kompetitormu yang menawarkan produk serupa dengan yang kamu tawarkan pula. Jangan sampai value proposition yang sudah kamu bangun itu jadi sia-sia karena kalah saing dengan produk pesaingmu, nih. Setelah melakukan riset dan hasil analisis menunjukkan kelebihan produk kompetitor, maka kamu harus menentukan apakah ingin mengumgguli kelebihan kompetitormu itu ataukah mencari titik lain. Bagaimana sih maksud dari titik lain ini? Misalnya saja nih kamu bisa membuat identitas atau branding unik atas produkmu yang tak dimiliki oleh produk serupa dari kompetitormu, ya.

4. Tunjukkan kemudahan yang akan didapatkan pelangan

Ujung dari segala tips di atas, yakni tunjukkan bahwa produkmu itu memberikan kemudahan secara nyata untuk pelanggan alias produk yang kamu tawarkan itu dapat menjadi solusi terbaik atas kebutuhan mereka. Atas dasar itu, maka sangat penting untuk mencantumkan apa saja kemudahan dan manfaat yang akan diperoleh pelanggan saat menggunakan produkmu. Misalnya saja perusahaan jasa transfer antar bank tanpa mengeluarkan biaya. Coba pikirkan kemudahan apa yang akan di dapatkan oleh pelanggan saat menggunakan jasa tersebut? Tentu saja soal biaya administrasi yang gratis, ya. Maka, orang-orang yang punya kebutuhan untuk sering melakukan transfer antar bank, sudah tak perlu risau lagi atas biaya administrasi tiap sekali transfer.

Itulah arti dan pengertian dari Value Proposition yang bisa kami berikan, dan jika kamu tertarik untuk mengikuti kursus Vocasia, kamu bisa klik tautan dibawah ini, jangan sampa ketinggalan diskon!

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *