Tanggal:08 November 2024

5 Cara Menanam Buah Pir Agar Tetap Berbuah

Buah pir termasuk dalam genus Pyrus. Buah ini banyak dibudidayakan di Afrika Utara, Eropa dan Asia Timur. Namun, kamu juga bisa menanam pir di Indonesia. Tentu saja, menanam buah pir dimulai dengan menyiapkan bijinya. 

Pembibitan tanaman buah pir dapat dihasilkan secara vegetatif misalnya dengan cara cangkok, dan juga secara reproduktif, yaitu dari bijinya. Pada artikel kali ini, Vocasia akan memberikan penjelasan mengenai cara menanam buah pir dari biji. Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa Manfaat Buah Pir?

Buah Pir (Sumber: Freepik.com)

Buah pir merupakan buah yang banyak digemari oleh masyarakat luas. Rasanya yang nikmat, manis dan menyegarkan menjadi daya tarik dari buah yang satu ini. Tak hanya enak, ternyata buah pir sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Beberapa manfaat dari buah pir adalah sebagai berikut:

  • Dapat mencegah sembelit;
  • Mampu menurunkan risiko penyakit diabetes;
  • Dapat meningkatkan kesehatan tulang;
  • Bagus untuk kesehatan jantung;
  • Dapat dikonsumsi untuk kamu yang ingin diet.

Manfaat di atas jelas baik untuk kesehatan kamu, sehingga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi sehari-hari. Untuk mendapatkan buah pir, kamu juga bisa menanamnya di halaman rumah sendiri. Sebab, cara menanam buah pir tidak terlalu rumit. Walaupun ini akan memakan waktu, tetapi jika kamu tertarik, tidak ada salahnya untuk mencoba menanamnya. Di bawah Vocasia akan menunjukkan cara menanam buah pir.

Baca Juga | 5 Cara Menanam Buah Kiwi Untuk Pemula!

Cara Menanam Buah Pir di Rumah dari Biji

Buah Pir (Sumber: Freepik.com)

1. Proses Stratifikasi Biji Buah Pir

Buah Pir (Sumber: Freepik.com)

Telah ditetapkan dalam berbagai literatur bahwa proses pembibitan idealnya dilakukan pada bulan Desember hingga Maret. Sebelum itu, kamu harus melewati satu proses, yaitu stratifikasi. Stratifikasi adalah proses mendinginkan benih agar lebih mudah berkecambah dan meningkatkan tingkat keberhasilan. Proses ini dilakukan karena tidak ada musim dingin di Indonesia.

Berikut ini adalah panduan langkah demi langkah dari proses stratifikasi biji buah pir. 

  • Siapkan benih dari buah pir yang berkualitas baik;
  • Rendam benih ke dalam air semalaman;
  • Jika terdapat benih yang mengapung, segera buang karena kualitas benih tersebeut buruk;
  • Siapkan  peat moss (sebuah media tanam khusus);
  • Kemudian tempatkan benih yang sudah direndam ke dalam peat moss;
  • Menurut Wikihow, biji pir yang ditempatkan di peat moss disimpan di lemari es selama tiga bulan;
  • Setelah tiga bulan, keluarkan biji lalu rendam kembali menggunakan air hangat selama dua hari;

Setelah proses di atas selesai, kamu bisa menanam benih pir menggunakan media tanah.

Baca Juga | Mudah Dan Praktis! Cara Menanam Cabe Hidroponik Untuk Pemula

2. Persiapan Media Tanam

Penanaman biji buah pir diawali dengan menyiapkan media tanam. Media tanam yang digunakan adalah cocopeat dan arang sekam dengan perbandingan 2:1, aduk dan campurkan hingga merata.

Tempatkan media tanam tersebut di dalam gelas plastik dengan lubang kecil di bagian bawah. Pemberian pertama media tanam hanya setengahnya, dan ketika batang bibit sudah tumbuh meninggi, tambahkan kembali media tanam tersebut.

Baca Juga | 5 Cara Menanam Buah Strawberry Untuk Pemula

3. Proses Penanaman Buah Pir

Tanam biji pir yang sudah berakar dengan meletakkannya secara hati-hati agar tidak merusak atau mematahkan akar. Balikkan ujung akar menghadap ke bawah, kemudian tutup kembali dengan media tipis yang sama persis, dan lanjutkan dengan penyiraman.

Kamu bsia menyiram semua benih secara teratur dan pastikan mendapat sinar matahari yang cukup. Namun, simpanlah di ruang semi tertutup, bukan di luar ruangan. Setelah menunggu dua sampai tiga minggu, biji pir akan mulai berkecambah dan mengeluarkan daun. Setelah biji pir sudah mengeluarkan empat daun, kamu dapat memindahkan benih ke lahan yang sedikit lebih luas. Jangan lupa media tanam harus subur, dalam kondisi prima dan kering, ya.

Baca Juga | Cara Menanam Buah Anggur Yang Baik Dan Benar

4. Proses Perawatan Buah Pir

Tempatkan bibit di tempat teduh. Penyiraman berikutnya cukup dilakukan sehari sekali dengan alat penyiram, agar tidak terlalu basah. Seminggu setelah penanaman, bibit sudah tumbuh 3-4 cm, namun batangnya masih lunak, untuk itu tambahkan media tanam yang sama agar bibit tetap tegak dan tidak mudah patah.

Selanjutnya proses pemupukan, gunakan pupuk jenis amonium nitrat dan ganti pupuk setiap setahun sekali. Untuk mencegah potensi pohon pir tumbuh sembarangan, kamu juga bisa memangkasnya. Pangkas bila ada cabang atau daun yang mati dengan gunting pemangkas khusus.

Jika bibit memiliki beberapa daun lebar, topang bibit dengan tongkat atau tusuk sate untuk membantu bibit berdiri tegak, karena bibit masih memiliki batang kecil pada umur ini. Saat bibit tanaman pir berumur 2 bulan, bibit sudah bisa dipindahkan ke substrat atau media yang lebih besar.

Baca Juga | Sudah Tahu Manfaat Pupuk Urea? Berikut Penjelasannya!

5. Proses Panen

Kemudian, bagaimana cara menanam buah pir yang masuk ke dalam fase panen? Kamu bisa melihat fase panen pohon pir setelah melewati tahun ke-2 hingga tahun ke-3. Namun idealnya, kamu hanya bisa memanen buah pir setelah tahun ke-3. Yang harus kamu lakukan adalah memetik buah pir saat sudah siap panen.

Baca Juga | 8 Tips Penting Sebelum Memulai Berkebun Di Rooftop Rumah!

Demikianlah penjelasan mengenai cara menanam buah pir dari biji agar berbuah. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan untuk Sobat Vocasia! Apabila kamu ingin memiliki skill dalam berkebun atau tentang hidroponik, kamu bisa mengikuti kelas Hydroponics Series – Basic Learning Hidroponik hingga Praktek” yang disediaskan oleh Vocasia! Kursus ini akan membantu para petani modern, pelajar, pengajar, dan umum yang ingin memiliki skill hidroponik. Yuk, ikuti kelasnya!

Kursus pelatihan usaha mie ayam vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *