Apakah Sobat Vocasia tahu apa itu majas? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain; kiasan. Majas merupakan gaya bahasa, baik berupa kiasan, ibarat, maupun perumpamaan yang bertujuan untuk menambah keindahan makna serta pesan dalam sebuah kalimat.
Penyampaian majas dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu lisan dan tulisan. Majas yang disampaikan secara lisan adalah majas yang diucapkan langsung dengan mulut. Sementara itu, majas tertulis adalah majas yang disampaikan dalam bentuk karya fiksi, seperti puisi, cerpen, dan sajak.
Majas dapat dikategorikan ke dalam empat bagian, yaitu majas perbandingan, pertentangan, penegasan, dan sindiran. Majas sindiran adalah gaya bahasa yang dipakai untuk mengekspresikan sindiran terhadap seseorang atau sesuatu. Kemudian, majas sindiran dapat dikelompokkan juga menjadi beberapa kelompok, yakni:
- Ironi: mengemukakan sesuatu dengan kata-kata yang berlainan dan bertolak belakang.
- Sarkasme: menyatakan sesuatu menggunakan pernyataan sindiran kasar.
- Sinisme: sindirian terhadap sesuatu yang baik.
- Innuendo: melemahkan fakta yang ada.
Pada pembahasan kali ini, Sobat Vocasia akan diberi pemahaman lebih mendalam tentang majas ironi. Selengkapnya tentang pengertian majas ironi, ciri-ciri, beserta contohnya, simak penjelasan di bawah ini!
Baca juga: 11+ Contoh Majas Metafora Beserta Pengertian Dan Contohnya
Pengertian Majas Ironi
Sesuai dengan kelompoknya, majas ironi tergolong majas sindirian. Dalam hal ini, sindiran majas ironi diekspresikan melalui pernyataan yang memiliki makna saling bertentangan dari makna sesungguhnya.
Secara etimologis, kata “ironi” sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “eironia” yang memiliki makna “pura-pura tak mengerti”. Lalu, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), ironi adalah kejadian atau situasi yang bertentangan dengan harapan atau sesuatu yang seharusnya terjadi, tetapi sudah menjadi suratan takdir.
Di sisi lain, Ainia Prihantini dalam buku Majas, Idiom, dan Peribahasa Indonesia Superlengkap menjelaskan, bahwa majas ironi adalah sindiran halus berupa pernyataan yang maknanya bertentangan dengan makna sebenarnya.
Namun, majas ironi bisa juga dimaknai sebagai majas sindiran yang menyatakan sebaliknya dengan maksud untuk menyindir orang lain, demikian menurut buku Ringkasan & Pembahasan Soal Bahasa Indonesia SMP yang ditulis oleh Rika Lestari.
Ciri-ciri Majas Ironi
Majas ironi juga biasa dikenal sebagai sindiran halus. Berbeda dengan sarkasme yang dilontarkan secara agresif dalam bentuk kritikan kasar, majas ironi berupa singgungan halus, pujian halus, dan memerintah secara halus. Ungkapan ironis juga bisa saja diucapkan sembari bercanda kepada lawan bicara. Secara umum, berikut ini ciri-ciri majas ironi:
- Kalimat yang dilontarkan bertentangan dengan makna sesungguhnya.
- Kalimat atau ungkapan bermakna tersirat, sehingga pembaca maupun lawan bicara perlu menerka-nerka terlebih dahulu.
- Gaya bahasa yang digunakan cenderung halus dan tidak frontal.
Itulah pengertian dan ciri-ciri majas ironi. Sebagai tambahan informasi, selain ironi, sarkasme dan sinisme juga termasuk dalam majas sindiran.
Untuk memperjelas bagaimana bentuk langsung majas ironi, simak contoh-contoh berikut.
Baca juga: 12+ Contoh Majas Simile Dan Pengertiannya
Contoh Majas Ironi
Berikut adalah contoh dari majas ironi sebagaimana dikutip dari berbagai sumber.
- Bagasi rumahku sangat sempit, hanya cukup untuk 4 mobil dan 5 motor.
- Lihat sepatu ini sangat cocok di kakiku, sampai kakiku saja tidak muat masuk ke dalamnya.
- Mulia sekali perilaku anak itu, bapaknya sampai ditelantarkan.
- Kamu berdandan sangat cepat ya, aku menunggunya hampir 2 jam.
- Indah sekali rapormu, dihiasi warna merah yang indah.
- Tepat waktu sekali kau datang, tepat acaranya telah selesai.
- Adikku adalah anak yang sangat rajin, jam makan siang dia baru bangkit dari kasurnya.
- Wangi sekali kau, hingga aku lalat mengerumuni.
- Pagi sekali kau berdandan, padahal baru tengah hari.
- Masih sore kau sudah pulang, padahal sebentar lagi matahari akan terbit.
- Sungguh mulai perilakunya, ibunya saja ditelantarkan.
- Malang sekali nasibmu, baru lahir disuapi pakai sendok emas.
- Sopan sekali busanamu, hingga aku malu melihatnya.
- Air ini sangat steril dan higienis, hingga kerongkongan terasa gatal setelah meminumnya.
- Kau membuatku sangat bahagia, sampai-sampai aku ingin menamparmu.
- Aku sangat suka kepadamu, sampai rasanya ingin menendang tubuhmu.
- Dia sangat kaya, saking kayanya dia tidak mampu untuk membeli sebuah motor dan smartphone.
- Saking panasnya cuaca hari ini, badanku ikut menggigil.
- Suaramu sangat indah, sampai aku ingin menutup telingaku.
- Gigimu terlihat sangat bersih, sudah berapa lama tidak gosok gigi?
- Sepatu yang kau berikan sangat cocok, hingga kakiku terasa panas.
- Rumah ini sangat bersih, sampai-sampai aku bersin berdiam diri di dalamnya.
- Rumahku sangat kecil, hanya ada halaman untuk 3 mobil saja.
- Kemarin bilang miskin, kok sekarang beli Civic?
- Suaminya sangat dewasa, makanya setiap hari dia selalu berantem.
Baca juga: 20+ Majas Eufimisme Beserta Pengertiannya
Itulah penjelasan mengenai pengertian, ciri, dan contoh dari majas ironi untuk Sobat Vocasia. Apakah kamu sering menggunakan gaya bahasa ini dalam kehidupan sehari-hari? Sindiran sangat tidak asing kita dengar dalam pergaulan sehari-hari, baik bersama keluarga, rekan kerja, maupun teman sepermainan. Jadi, majas ironi sesungguhnya sangat lumrah digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Leave a Reply