Tanggal:24 November 2024

6 Fungsi Kepercayaan Diri untuk Pengambilan Keputusan, Terapkan dari Sekarang!

Pernah gak sih kamu terpikirkan untuk hidup dengan penuh rasa percaya diri? Coba deh bayangkan betapa indahnya hidup seperti itu. Yang mana dengan adanya rasa percaya diri kamu akan berpikiran secara luas atas hidupmu. Ya, kita ketahui bersama bahwa tak jarang ada orang hidup dengan ketiadaan rasa percaya diri yang mempersilahkan orang lain menyetir hidupnya, ya.

Sedangkan kehidupan orang yang penuh dengan percaya diri, maka ia bebas menentuan segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupannya sendiri. Meski bebas mengambil keputusan atas hidupmu dengan penuh percaya diri, tetap juga harus berpikiran rasional dalam setiap keputusan yang kamu buat, ya. Lantas apa saja sih fungsi-fungsi dari pengambilan keputusan yang disertai oleh rasa percaya diri yang kuat? Simak langsung penjelasan di bawah ini, ya!

1. Mental yang matang

ilustrasi orang berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

ilustrasi orang berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hal yang utama untuk memutuskan suatu masalah adalah dengan memiliki kematangan mental, ya. Yang mana mental yang matang itu bisa meliputi terkontrolnya emosi, pola pikir, ego, perasaan dan lain sebagainya, nih. Maka dari itu, orang yang mempunyai rasa percaya diri pastinya memiliki kematangan mental yang baik dan tinggi.

Bayangkan saja saat kamu tak memiliki kematangan mental, mau mengambil keputusan rasanya akan dipenuhi dengan kecemasan, pola pikir yang tak rasional, hingga tak terkontrolnya emosi. Dengan situasi yang seperti itu, maka keputusan apa yang kamu harapkan? Apakah keputusan yang mengandalkan atau mengikuti saja kata orang lain? Ataukah keputusan yang hanya atas dasar keinginan semata tanpa memikirkan kepentingan serta dampak dalam jangka panjangnya? Ingat bahwa yang menjalani kehidupan ini kamu, maka segala keputusan yang benar atau pun salah juga kamu yang merasakannya.

Sehingga apapun masalah yang tengah terjadi, kamu membutuhkan rasa percaya diri dan kematangan mental untuk mengahsilkan keputusan sebagai solusi yang senyatanya menyelesaikan permasalahanmu, bukan justru sebaliknya atau memicu masalah baru yang lebih kompleks lagi.

2. Pola pikir yang sehat

Ilustrasi orang berpikir (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Ilustrasi orang berpikir (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Pengaruh kepercayaan diri terhadap pengambilan keputusan lain bisa terlihat dari bagaimana seseorang mampu berpikir secara sehat, nih. Tidak mungkin orang yang berakal tidak sehat mampu memutuskan suatu solusi dengan tepat berdasarkan tingkat rasionalitas yang tinggi.

Nah, berlaku juga sebaliknya bahwa seseorang yang berpola hidup sehat juga ditambah lagi dengan rasa yakin juga percaya diri, maka solusi terbaik pasti dapat diambil berdasarkan kepada keputusan yang penuh penghitungan akan peluang sampai risiko yang ada secara jangka panjang, ya. Oleh karena itu, apabila kondisi pikiran kamu sedang kalut, maka sebaiknya hindari untuk memutuskan suatu solusi, ya. Hal tersebut karena dapat berakibat buruk ke depannya. Yang mana mungkin saat ini kamu mengambil keputusan dan terasa tak berakibat apa-apa, tapi setelah sadar kamu akan menyesalinya, nih

3. Tidak takut mengambil risiko

ilustrasi berpikir (Pixabay.com/StartupStockPhotos)

ilustrasi berpikir (Pixabay.com/StartupStockPhotos)

Karena kepercayaan diri, maka apapun resiko demi keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan secara baik, ya. Memiliki sikap berani mengambil keputusan merupakan sikap yang gentlemen, oleh karena itu tidak semua orang mampu melakukannya mengingat tak semua orang berani akan menanggung risiko yang ada. Padahal layaknya sebagai orang penting atau memiliki jabatan tertentu, maka haruslah mampu bersikap berani serta bertanggung jawab akan adanya resiko setelah membuat keputusan yang penuh dengan penghitungan.

Hal tersebut sama halnya dengan kamu yang memiliki jabatan tertinggi dalam setiap keputusan yang menyangkut keberlangsungan hidupmu, nih. Yang mana ya mau tak mau kamu harus belajar berani akan adanya risiko. Yakin dan percayalah bahwa tak ada satu pun keputusan yang tak memiliki risiko, dimana yang ada ialah sebuah keputusan dengan risiko yang kecil. Nah, bagaimana bisa mendapatkan keputusan dengan tingkat risiko paling kecil? Tentu dengan melakukan analisis sematang mungkin, ya.

4. Bernai memandang masa depan

ilustrasi memandang masa depan (pixabay.com/Free-Photos)

ilustrasi memandang masa depan (pixabay.com/Free-Photos)

Keputusan yang diambil pastinya harus memikirkan untuk kebaikan waktu jangka panjang, ya. Sehingga tidak hanya dalam hitungan hari saja, karena keputusan jangka panjang dapat bermanfaat tidak hanya bagi Anda tapi juga bagi orang lain. Tingkat keyakinan dan percaya diri dalam memutuskan kebaikan demi keuntungan di masa depan sangat berperan penting dalam menyelamatkan suatu masalah menjadi terselesaikan dengan baik.

5. Pengetahuan yang luas

ilustrasi pengetahuan luas (pixabay.com/ilustrasi memandang masa depan (pixabay.com/Free-Photos)

ilustrasi pengetahuan luas (pixabay.com/ilustrasi memandang masa depan (pixabay.com/Free-Photos)

Pengetahuan yang luas juga menjadi pengaruh kepercayaan diri terhadap pengambilan keputusan, nih. Selain sikap percaya diri dan optimisme, pengetahuan menjadi landasan seseorang memutuskan solusi mana yang baik dan mana yang tidak baik. Semakin tajam pengetahuan dan pengalaman seseorang, maka ia mampu mengetahui apapun resiko juga keuntungan kelak yang akan didapat.

6. Berani beranggung Jawab dan mengevaluasi diri

Keputusan tidak hanya asal diputuskan da

ilustrasi orang berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

ilustrasi orang berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

n diambil tanpa ada tanggung jawab. Apapun hasilnya pasti dibutuhkan sebuah tanggung jawab dalam mengembannya. Berani bersikap dan percaya diri memutuskan satu hal, wajib untuk melakukan keputusan tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab.

Selain itu, perlu dilakukan yang namanya evaluasi diri untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu untuk diperbaiki pada periode selanjutnya dalam mengambil sebuah keputusan. Lantas untuk keputusan yang sudah efektif apakah masih perlu untuk melakukan evaluasi dirI? Tentu saja iya. Saat kamu merasa keputusan yang kamu ambil telah memberikan senyatanya solusi kamu bisa mengevaluasi untuk bagaimana cara mempertahakan sistem pengambilan keputusan sejenis bahkan meningkatkannya supaya lebih baik lagi, nih.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *